15. Sabita dan Sabrina hamil

10 1 0
                                    

Pagi ini Sabita akan memulai aktifitasnya setelah 2 Minggu honeymoon. Seperti biasa kegiatan Sabita setiap pagi mulai dari bangun pagi, nyapu, ngepel, menyiram tanaman, mencuci baju, menyetrika.

"Nyapu udah, ngepel udah, sekarang saatnya nyiram tanaman". Ketika sedang asyik menyiram tanaman tiba-tiba ia merasa pusing dan mual. "Kok tiba-tiba aku pusing ya, perutku juga rasanya mual". Seketika Sabita melepaskan selang yang dipegangnya dan beralih memegang kepala dan perutnya.

"Wlekkk....wlekkk". Ia langsung lari menuju kamar mandi. Raka yang mendengar suara Sabita muntah-muntah langsung datang menghampirinya. "Sayang kamu kenapa?, kamu sakit ya?, kita ke dokter sekarang ya". Ucapnya seraya merangkul Sabita.

Tak ada jawaban dari Sabita tiba-tiba ia pingsan begitu saja. "Sayang, Bi kamu kenapa Bi?". Raka langsung menggendong Sabita menuju mobilnya untuk dibawa ke rumah sakit.

Seperti biasa ia melaju dengan kecepatan 100km/jam. Raka memang selalu mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi bila sedang mengalami kondisi yang gawat. Sesekali ia menengok ke arah istrinya memastikan ia sudah sadar atau belum. "Bi, kamu kenapa sih?" Ucapnya khawatir.

***

"Capek juga ya 2 minggu honeymoon, jadi males mau keluar, pengen rebahan mulu rasanya" ucapnya seraya menyisir rambut.

Tiba-tiba Aldo datang dan bertanya.  "Kamu mau kemana sayang?. Tanyanya penasaran.

"Aku sama Fiola mau ke rumah Dani nganter oleh-oleh" jawabannya seraya terus menyisir rambutnya.

Aldo menawarkan. "Mau aku anter nggak?". Ucapnya seraya menggosok-gosokkan handuk di rambutnya yang basah.

"Nggak usah sayang, nanti Fiola jemput aku kesini kok" jawab Sabrina seraya mengambil tas nya.

Tiba-tiba kepala Sabrina pusing, perutnya juga mual. "Wlekkk... wlekkk". Aldo langsung kaget dan membuang handuknya di sembarang tempat. "Sayang kamu kenapa?" Tanyanya khawatir seraya memegang ke dua lengan Sabrina.

Sabrina sudah merasa tidak kuat lagi, ia langsung berlari menuju kamar mandi. Terdengar suara muntah disana. Aldo pun akhirnya mengikuti Sabrina menuju kamar mandi.

"Wlekkk.... wlekkk". Aldo merangkul Sabrina dengan wajah begitu cemas dan khawatir. "Kamu kenapa sih?, kamu kecapekan pasti, kita ke dokter ya". Ucap Aldo seraya mengajak Sabrina ke dokter.

"Kayaknya aku kecapekan deh, emang dari tadi aku udah ngerasa nggak enak badan, capek, lemes rasanya". Jawabnya dengan nada lemah.

Seketika Sabrina pingsan, Aldo semakin cemas, ia panik karena istrinya mendadak pingsan. "Bri, sayang kamu kenapa sih?. Ia langsung menggendong Sabrina menuju mobilnya.

Ketika di jalan Aldo melihat mobil Raka yang melaju kencang. "Itu bukannya mobil Raka, kok dia ngebut banget ya, ada apa sih?, biasanya kalo dia ngebut gini pasti ada apa-apa, mending aku ngebut juga deh biar nggak ketinggalan" ucapnya penasaran.

Akhirnya Aldo mengemudikan mobilnya dengan cepat untuk mengejar Raka, ia penasaran kenapa Raka melaju begitu cepat. Ketika di ikuti ternyata Raka juga berhenti di sebuah rumah sakit.

"Raka kok berhenti di rumah sakit juga ya, siapa yang sakit?" Ucapnya penasaran. "Lho itu kan Sabita, lho Sabita kenapa tuh?". Ucapnya semakin kaget ketika melihat Raka menggendong Sabita yang tengah pingsan.

Raka langsung bergegas membuka pintu mobil dan menggendong Sabrina yang juga pingsan, ia segera masuk ke rumah sakit.

Akhirnya perawat rumah sakit membawakan  hospital bed  untuk  Sabita dan Sabrina. Mereka langsung membawanya ke ruang rawat inap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang