Tidak ada angin ataupun hujan. Tiba tiba saja preman sekolah sekaligus anak mafia mengajakku berpacaran dan kehidupan ku mulai berubah
~slow update
~typo dimana mana
~pict dari Pinterest, kalo ada yang sama di lapak lain ya maklum
~beberapa ada kat...
"Apakah kau sudah mengerjakan tugas dari guru fisika? " tanya ningsih
"Sudah " jawabku malas
"Bisakah aku meminjamnya sebentar, tidak lama kok" sambil memelas
"Kau belum mengerjakan, Memang apa yang semalam kau lakukan? " tanya ku balik
"Yah, hanya menonton drama korea sampai larut malam " katanya enteng
"ctk... Yasudah lah, cepat salin punya ku sebelum pak guru datang" kataku sambil memberikan buku tugas ku
"Ouuu ona sayang...... Tengcu" ucap ningsih sambil memelukku
"Cih, sikap manismu keluar saat ada maunya saja" gerutu ku
°°°
Hai namaku viona anastasya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Teman-teman biasa memanggilku vio. Saat ini aku sedang duduk di bangku SMA kelas 2. Aku anak yang rajin belajar, tapi jangan kalian kira aku kutu buku ya. Aku bukanlah anak pintar ataupun bodoh, jadi bisa dibilang aku biasa biasa saja.
Aku memiliki teman sejak SMP kelas 9. Namanya Ningsih Putri
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ntah lah kita selalu berada dikelas yang sama. Mungkin itu penyebab kita menjadi teman dekat, eumm bisa dibilang seperti seorang sahabat. Dan hal yang tidak aku sukai dari dia adalah selalu memanggilku 'ona' katanya itu adalah panggilan sayangnya seorang sahabat. Kami bukan anak hits ya, Kami adalah anak yang tidak dianggap keberadaannya. Wkwkwk
Aku tinggal bersama ayahku. Jika kau bertanya tentang ibuku, ia sudah meninggal saat melahirkan ku. Dan mulai saat itu hanya ayah yang selalu menjagaku. Aku pernah menyuruhnya untuk menikah lagi, tapi menurutnya menikah lagi adalah suatu hal yang merepotkan. Ia takut jika istri barunya tidak suka padaku, menganiaya ku bahkan mengusir ku. Ayah takut itu semua akan terjadi jika ia menikah lagi. Yahh meskipun aku tau yang ada dipikiran ayah adalah hasil ayah selalu menonton sinetron TV yang tidak jelas.
Berpacaran? Aku belum pernah melakukannya, tapi ayah mengizinkan ku dengan syarat bahwa lelaki yang menjadi pacarku harus bisa menjaga ku dalam bahaya, sama seperti ayah menjaga ku.
Di lain waktu tiba-tiba saja Ada preman sekolah yang mengajak untuk berpacaran. Aku ingin menolaknya, yah dia tampan, terkenal di sekolah, Siapa sih yang nggak pengen sama lelaki seperti itu? tapi di sisi lain aku takut, takut jika aku disakiti, jika aku dipermainkan hanya untuk taruhan mungkin. Siapa yang tahu, aku menolak pun tidak bisa karena aku takut saat jika aku menolak, hidupku akan dalam bahaya
