3

1.2K 61 5
                                    

"Apa yang terjadi on? "Tanya ningsih
"Sudah nanti saja aku jelaskan di kelas 

My Bad Boyfriend



"Bukankah sebaiknya kau berterima kasih kepada Reza? "Tanya ningsih

"Benarkah? Tapi aku hampir saja dihukum... "Ucapku

"Sudahlah, tinggal berterima kasih saja apa susahnya. Aku yakin dia tidak akan membentakmu "jelas ningsih

"Baiklah, aku akan berterimakasih. Tapi saat aku tidak sibuk ya... "Kataku

"Eem, kalo seandainya kau tidak kunjung menemuinya. Kau datang saja ke markasnya, tau kan? "Tanya ningsih

Aku mengangguk, tidak ada siswa yang tidak tau markas mereka. Apalagi para siswi, aku dengar hampir setiap hari mereka mengunjungi markas itu dengan alasan ingin bertemu Reza atau teman lainnya. Yahh mereka berempat memang populer dikalangan para siswi. Padahal mereka selalu membuat onar, tapi siswi lain menganggap itu tindakan yang keren. Ada juga yang secara blak-blakan mengajak Reza untuk berpacaran. Sudah pasti ditolak mentah mentah. Eee aku membayangkannya saja sudah tau bagaimana nasib perempuan yang ditolak di tempat umum

°°°

"Ningsih, kau duluan saja. Aku harus piket "Suruhku kepada ningsih

"Tidak bisakah piketnya ditunda dulu? Aku ingin pulang bersama mu "rengek ningsih

"Aishh, tidak tidak. Aku tidak ingin kena denda hanya dengan mengikuti kemauan mu. Sana pergi dari hadapanku. HUSSH "Usirku, diikuti langkah kaki ningsih yang keluar dari kelas

Setelah selesai, aku bergegas untuk pulang. Sekolah sudah sepi tentunya, tinggal pak bon dan satpam yang sedang berkeliling. Dari kejauhan aku melihat Reza dan teman-temannya sedang berada di taman sekolah. Apakah mereka tidak pulang? Aku langsung teringat dengan ucapan ningsih. Aku harus berterima kasih kepada Reza.

Ahhhh aku takut sekali jika dia malah mengatai ku terlalu lebay hanya karna dia menolongku. Asudahlah, yang penting aku berterimakasih dulu. Masalah dia mau mengatai ku atau tidak  dipikir nanti saja.

"TUNGGU"

Dasar mulut tidak tau diri, kenapa harus berteriak saat dia hendak pergi dari taman. Menyebalkan.

"Mm... Mmmaaf karena memanggil mu dengan sangat keras "kataku gugup




Dia tidak menjawab ku???

"Eemm,tterima kkasih sudah menolongku tadi saat aku dihukum oleh pak roni "kataku dengan suara lirih

Apakah dia tidak mendengarnya? Kenapa dia diam saja? Aish aku tidak berani melihat wajahnya, yang kulihat hanyalah sepatu branded yang harganya bisa untuk aku dan ayahku makan selama 6 bulan. Kulirik teman-temannya sedang asik sendiri. Untunglah mereka tidak melihat kami.

"Tak apa " satu kata keluar dari mulutnya, padahal aku sudah takut kalau kalau aku akan di maki. Sebaiknya aku cepat pergi dari sini, sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Kalau begitu aku duluan ya. Sekali lagi terimakasih "kataku sambil melangkah pergi

"Oi"

Ha, apakah dia memanggil ku? Ada urusan apa? Apa aku salah bicara?

"Yy..ya? "Tanyaku gugup

"Apa kau mau berpacaran denganku? "Tanya Reza tiba-tiba

Apa yang terjadi ini ya tuhan. Bagaimana bisa aku yang tidak pernah dianggap oleh para siswa, tiba-tiba ditembak oleh primadona sekolah, yang notabenenya adalah preman sekolah.

"Mungkin..... Kau... Butuh istirahat. Seper... Sepertinya lukamu tadi ccukup parah"ucapku takut

"Tidak, aku dalam keadaan sadar. Aku ingin kau menjadi pacar ku"katanya enteng

"B.. Bukan.. Kah ini.. "

" Aku tahu Kau pasti terkejut, tapi aku paling tidak suka harus menyimpan perasaan" jelas reza

"Ii.. Itu"

"Dan aku berharap kita bisa mulai berpacaran itung-itung untuk saling mengenal satu sama lain"

"Aa.... Apa? Sebentar, bukankah agak... "

"Apa kau menolaknya? "

Ya, aku menolak

"Tt.. Tidak. Aku mau"

Apa yang kau katakan bodoh. Dasar mulut jahanam








Kalo kalian jadi vio, kalian bakal terima nggak ditembak sama bang Reza a.k.a scoups? Wkwkwk
Jangan lupa VOMMENT

My Bad Boyfriend CSC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang