33

526 8 2
                                    

Citcitcit

Suara burung dipagi hari dan sinar matahari yang masuk dari sela² jendela bikin gua kebangun

"Euggghh" gua merenggangkan badan kesamping dan melihat vio masih tidur pules

"Sayang" gua ngelus pundak vio biar dia bangun, tapi dia malah berubah posisi jadi punggungin gua

"Bangun yok, kita sarapan dipinggir danau" gua ngajak vio sambil ngelirik dia dari samping. Fyi emang sebelah cabin gua ada danau pribadi.
"Heum, aku masih ngantuk" kata vio lirih sambil ngucek matanya pelan

Gua narik pelan badan vio kebelakang sampe tubuh kita nempel jadi satu. Tangan gua melingkar di pinggangnya dan gua elus pelan sampe ke bawah tepat di bibir vagina vio yang masih kering

"Hhhkkk" vio kaget dan langsung balik badan kearah gua. Sekarang posisi kita saling berhadapan dengan tangan gua yang tadinya megang vagina menjadi megang bokong mulusnya.

"Jangan pegang situ" kata vio dengan mata berkaca-kaca. Gua yang kaget langsung pegang pipi vio

"Hey, kamu kenapa nangis?" Tanya gus bingung

"Situ aku sakit" jawab vio sambil meneteskan beberapa air mata. Gua yang kaget langsung senyum tipis dan turun kebawah menghadap vagina vio. Gua tiup pelan vagina vio dan sedetik kemudian gua bisa liat vagina vio mulai merah merekah dengan sedikit lendir yang netes kebawah "hhhh" desah vio pelan, tangannya menutup rapat mulut yang ingin mendesah.

"Jangan ditahan sayang, nanti nggak sembuh loh" gua jilat pelan vagina vio. Gua buka sedikit daging yang nutupin klitorisnya vio dan gua tarik tarik gemes

"Hnngggg....rezzhhh....ahhhh" kek gini aja vio udah kesetanan. Gua yang seneng liat reaksinya langsung masukin lidah kedalam vagina vio

Slurpp

Slurrpp

Ctk

"Memek kamu enak banget sayang" kata gua sambil terus maju mundurin kepala. Gua pegang erat² pinggangnya sambil ngelus² klitoris cepet

Seperti kerasukan, vio langsung menggoyangkan pinggulnya keatas dan kebawah mengikuti tempo lidah gua. Tangan kanan vio neken kepala gua yang bikin lidah tambah masuk kedalam vagina sedangkan tangan kirinya gua tahan

"Hhhhh ......."
"aa.....ahhhhh"
"aya.....yanghg...."
"sshh ....keluar"
"ahhh... aku keluar"

Vio meracau tak karuan sampai dia benar² klimaks. Vio menggelinjang kekanan dan kekiri, menutup matanya dan meremas rambut gua.

Slurp

Slurp

Slurp

"Ahhhh, lendir kamu enak banget" kata gua sambil sesekali jilat vaginanya. Vio membuang mukanya malu dengan badan yang masih bergetar

"Wahhh, masih jam 7 pagi udah keluar aja kamu" gua merangkak disamping vio
"Gimana sayang, masih sakit?" Tangan gua meremas pelan payudara vio sembari menunggu jawabannya

"Eeungg, u-udah mendinganhhh" jawab vio dengan desahan kecil. Gua senyum tipis dan menciumi pipi merahnya

"Reza, aku mau ke kamar mandi dulu. Lepasin tangan kamu" vio pindahin tangan aku ke kasur dan beranjak dari tempat tidur. Baru satu langkah ke kamar mandi tapi dia udah njerit

"AKKHHHHHH" vio langsung jongkok sambil nangis

Gua yang panik spontan nyamperin vio "masih sakit ya?" Tanya gua kasian ngeliat dia nangis. Vio cuman ngangguk dan menutupi wajahnya pake kedua tangannya. Karena gua ngerasa bersalah, jadi gua gendong vio ala bridal style

My Bad Boyfriend CSC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang