Hari ini adalah hari Sabtu
Hari yang paling dinantikan oleh seluruh siswa untuk beristirahat dari lelahnya bersekolah
Seperti orang-orang pada umumnya
Kini Ara tengah bersiap untuk olahraga pagi
Saat dia keluar dari kamarnya dia terkejut melihat Kai juga keluar menggunakan pakaian olahraga nya juga
"Kai mau olahraga juga ya?"tanya Ara mendekati Kai
Sedang Kai dia hanya membalasnya dengan deheman saja
Ara pun hanya mengangguk
"Ara boleh ikut gak?"tanya Ara dengan matanya yang berbinar
Kai hanya mengangguk dengan memasang wajah datarnya padahal didalam hati dia mati-matian menahan agar tangannya tidak mengacak gemas rambut gadis itu
Ara pun memekik girang lalu berlari kecil ke bawah diikuti Kai yang sedang menahan senyumnya
***
"Hah hah huft..Kai udah berhenti dulu ya,Ara capek nih"ucap Ara
"Ck,sini duduk,baru juga 3 putaran masa udah cape?"ucap Kai sambil menepuk bangku yang ada disebelah nya
"Ishhh,Ara kan cewek jadi tenaganya ya bedalah sama Kai yang cowok"
"Lauren cewek tapi kok kuat?"ucap Kai sinis
Ara terdiam sebentar lalu menarik nafasnya sebentar
"Kenapa sih Kai selalu aja beda-bedain Ara sama Lauren?apapun caranya Ara sama Lauren itu beda,kita emang sama cewek tapi kita beda,Tuhan menciptakan semua orang dengan kelebihan dan kekurangan nya masing-masing,coba bayangin gimana perasaan Kai saat Kai dibeda-bedakan dengan Rey,Kai pasti kesel kan?Kai pasti jawab Kai itu beda sama Rey,jadi sebelum berbicara Ara harap Kai pikir dulu,karena lidahmu adalah pedang mu"ucap Ara laku berjalan menjauh dan berhenti di toko es krim di taman itu
Sedang Kai dia termenung dengan kata-kata Ara yang sangat bijak itu
Siapa sangka gadis sepolos dia memiliki jalan pikir yang sangat dewasa
Kai merasa bersalah,dan Kai tahu pasti Ara sakit mendengar suaminya memuji wanita lain dihadapannya
Tapi apa boleh buat?Kai hanya mencintai Lauren seorang
***
Setelah membeli es krim Ara berjalan sendiri menuju rumahnya
Ara merasa sangat cemburu saat mendengar Kai memuji wanita lain dihadapannya
Tatapannya kosong dan tanpa dia sadari ternyata dia sudah sampai di rumahnya
Ara memasuki rumahnya lalu menuju kamarnya
Direbahkan nya tubuh Ara di atas kasur King size miliknya
Tak lama terdengar suara ketukan dari luar
Kai.batin Ara
Dan benar setelah itu pintu terbuka dan menampilkan sosok Kai di depan sana
Ara bangkit dari tidurnya dan duduk di tepi kasur
"Kenapa Kai?"tanya Ara lembut
Kai pun masuk lalu ikut duduk dengan Ara
Ara heran kenapa Kai kesini,bahkan selama ini Kai tak pernah menghampiri nya pasti Ara dulu yang memulai
"Em..gue minta maaf soal tadi,sorry gue gak mikirin perasaan lo"sesal Kai
Ara hanya tersenyum simpul lalu kembali menatap lurus ke depan
"Udah gak papa,Ara tau,Kai cintanya sama Lauren kan?haha,dan gak mungkin Ara bisa masuk ke dalam hati Kai,terasa seperti mimpi meski Ara sangat mencintai Kai,tapi gak papa selagi bisa Ara pasti akan memberi Kai kasih sayang yang luar biasa banyak,karena mungkin waktu Ara udah gak banyak lagi"ucap Ara dengan mat berkaca-kaca lalu menatap Kai yang juga menatapnya bingung
"Maksud lo apa,waktu lo udah gak banyak lagi?"tanya Kai dengan gusar
Ara tersenyum sangat manis meski air mata sudah menetes
"Kai,suatu saat kalau Ara pergi,Kai jangan nangis ya,eh?gak mungkin ya Kai nangisin Ara kan Kai gak suka sama Ara,jadi buat apa,pokoknya saat Ara pergi Kai harus jaga diri jangan suka pergi ke club lagi itu gak baik,banyak dosa disana,Ara gak suka,selagi Ara masih ada Ara akan rawat Kai dengan baik,dan mencintai Kai seutuhnya "ucap Ara dengan derai air mata yang mulai deras tapi tak menghilangkan senyum manis di wajahnya
Kai bingung tidak tau harus apa
Hatinya juga ikut tersayat melihat gadis mungil ini menangis sambil tersenyum
Apa benar yang Ara katakan dia akan pergi?
⭐⭐⭐
Kambek lagi dengan aku lagi
Huaaaaa kok gini sih ceritanya
Menurut kalian ini sad ending atau happy ending
Comment ya👍
Jangan lupa tinggalkan jejak bagi yang mau aja dan niat u tuk beramal karena aku gak maksa kok hehe
Yaudah see you ya
Salam hangat dari author
KAMU SEDANG MEMBACA
Arabella:Can I Through This?[Completed]
Teen Fiction"akankah aku bisa melalui ini semua?" "Tanpa cinta diantara kita?" "Sakit rasanya melihat kamu dengan dia" "Aku tau aku egois,tapi apakah aku tidak boleh merasakan yang dia rasakan?" "Jika kau tak cinta,maka lepaskan aku,jangan siksa aku sedemikian...