chapter 17

136 23 1
                                    

Maafkan kalau banyak typo. Karena ini sekali ketik langsung publish. Aku lupa kalah hari ini jadwal publish MPB.

(。;_;。)


Suasana hati Tania terasa hambar saat ini. Bagaimana tidak kalau seseorang yang selalu mewarnai harinya saat ini sedang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Tania menengok ke arah bangku di sebelahnya. Kosong. Tidak ada canda tawa dari Gamma. Tidak ada kecerewetan Gamma yang selalu bertanya tentang masalah hidupnya.

"Lo yang namanya Tania?" tanya seorang cowok yang tiba-tiba sudah berdiri di hadapan Tania.

Tania mengangguk. Dia tau cowok itu adalah kakak kelasnya.

"Kenapa, Kak?" tanya Tania sedikit was-was.

Cowok itu menunjukkan senyum miringnya.

"Lo tau penyebab cowok lo kecelakaan?"

Tania menggelengkan kepalanya. Tatapannya berubah menyelidik.

Cowok itu menarik kursi yang biasanya di duduki Gamma. Ia menduduki kursi tersebut. Lalu badannya ia condongkan ke arah Tania. Reflek badan Tania menjauh. Namun dengan tenaga nya, cowok itu menarik tangan Tania untuk mendekat ke arahnya.

"Kecelakaan itu sudah direncanakan. Dan yang merencanakannya adalah orang yang lo kenal."

Tanpa disadari Tania mengeraskan rahangnya. Jantungnya berdebar takut dan pikirannya kalut.

"Maksud kakak apa?!" Tania sedikit menaikkan nada bicaranya.

Lagi-lagi cowok itu tersenyum miring. Lalu meletakkan jari telunjuknya di depan bibir Tania. Namun tangannya langsung di tepis kasar oleh Tania.

"Sebenarnya cowok lo mau langsung dibuat mati di tempat. Tapi kayaknya cowok lo lagi hoki saat itu, dia enggak jadi mati. Dan dalang dari semua ini merasa frustasi karena merasa gagal sama rencananya."

Bukan jawaban itu yang Tania mau.

"Siapa dalangnya?"

Cowok itu terkekeh. "Gue bisa aja ngasih tau lo. Tapi gue masih sayang sama nyawa gue."

Setelah mengucapkan kalimat tersebut cowok itu pergi meninggalkan Tania yang masih bertanya-tanya. Apa maksud perkataan cowok itu. Kenapa seakan dia tau semua tentang kecelakaan yang menimpa Gamma.

(。;_;。)

Sepulang sekolah Tania langsung menuju rumah sakit guna membesuk Gamma. Sebelumnya ia mampir ke sebuah toko yang menjual buah untuk dijadikan buah tangan saat menjenguk kekasihnya itu

Dengan langkah yang sedikit terburu-buru ia menyusuri setiap lorong rumah sakit untuk sampai ke ruangan tempat Gamma di rawat.

"Kak Tania!" teriak seseorang dari arah belakang Tania.

Gadis itu menolehkan kepalanya. Terlihat Gavin berlari ke arahnya.

"Kakak mau jenguk Kak Gamma?" tanya Gavin dan diangguki Tania.

"Gavin kesini sama siapa?"

True Love [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang