Chapter 26•(ENDING)•

173 20 13
                                    

Gamma kembali bertemu dengan cowok yang tempo hari ia datangi. Kali ini muka datar yang biasa Gamma pasang saat akan bertemu dengan cowok itu berubah. Muka Gamma terlihat lebih cerah,ada raut kebahagian yang memancar tersendiri.

"Gue ngeri lihat muka lo," lontar cowok itu.

Bukannya marah, Gamma hanya tersenyum samar.

"30 menit lagi semua akan terbongkar." Gamma menyeletuk sambil membuka bungkus permen di tangannya.

Cowok itu memandang Gamma sinis. "Goblok. Udah tau 30 menit lagi, lo sekarang ngapain di sini?"

"Mau jemput lo. Kita lihat gimana dia dibawa sama polisi," jawab Gamma santai.

"Yaudah ayo."

(。;_;。)

Mobil Gamma berhenti di depan gerbang rumah Tania. Ia memarkirkan mobilnya tepat di belakang mobil polisi.

Gamma berdehem. "Turun lo!"

"Iya," timpal cowok itu kesal.

Kedua cowok itu berjalan menuju teras rumah Tania.

Gamma mengetuk pintu. Sesuai dugaannya, Tania lah yang membukakan pintu.

"Kamu ngapain balik ke sini? Ada yang ketinggalan?" tanya Tania. Ia belum menyadari jika Gamma datang tidak sendiri.

"Mau mastiin kamu baik-baik aja." Gamma mencubit pelan hidung mancung Tania.

"Cuih, alay!" cibir cowok di belakang Gamma.

"Jomblo diem!" tukas Gamma.

Tania terkejut melihat sosok cowok yang baru saja meledek Gamma.

"Gam, itu kakak kelas yang aku maksud waktu itu," cicit Tania.

"Iya, dia namanya Ando. Aku kan udah bilang sama kamu kalau aku udah tau semuanya."

"Enggak usah kepo cowok lo kenal gue darimana," sahut Ando. Cowok yang akhir-akhir ini selalu ditemui Gamma.

"Aku enggak kepo." Tania memandang Ando polos.

Obrolan mereka berhenti kala mendengar suara teriakan dari dalam rumah.

Tania panik. Sedangkan Gamma dan Ando tersenyum penuh arti.

Ketiga remaja itu berlari menuju halaman belakang rumah Tania.

"Bukan saya yang membunuh Reza," Citra berteriak penuh amarah.

Tania melihat hal itu hanya berani meremas jaket Gamma kuat.

Zara berjalan ke arah Citra. "Mama jahat!! Mama tega bunuh Papa!!" Zara memekik. Sesaat setelah itu badannya limbung ke tanah. Dia pingsan.

Gamma memberi kode kepada Ando untuk membawa Zara. Dengan sigap Ando mengangkat tubuh Zara dan berjalan menjauh.

"Sayang, kamu yang tenang." Gamma memeluk tubuh Tania dan mengelus kepala gadis itu.

"SAYA TIDAK BERSALAH!!" raung Citra.

Tania terisak melihat kondisi mamanya.

True Love [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang