Mereka berdua sangat panik saat Chan terus merintih kesakitan hingga kesadarannya melemah saat perjalanan menuju rumah sakit. Jihoon yang duduk di jok belakang bersama Chan berusaha untuk menahan tangisnya.
"Hyung, Chan pingsan!! Cepat hyung!" Ucap Jihoon."Jihoon tenanglah. Aku sudah berusaha untuk cepat sampai rumah sakit." Seungcheol mempercepat laju mobilnya. Beruntung saat itu jalanan sedang sepi.
"Hubungi aboji dan ayah," Ucap Seungcheol, tanpa mengalihkan pandangannya.
Jihoon pun menghubungi ayahnya dan juga ayah Seungcheol.
Rumah sakit
Chan dengan cepat ditangani oleh pihak medis, sedangkan Seungcheol berusaha untuk menenangkan Jihoon yang sekarang menangis.
"Hyung apa Chan akan baik-baik saja? Aku khawatir padanya," Ucap Jihoon."Kau tenang saja. Mulai sekarang kita yang akan merawatnya bersama, bukan sendiri- sendiri lagi," Ucap Seungcheol berusaha untuk menenangkan Jihoon.
"Tenanglah ada aku disini." Seungcheol membawa Jihoon kedalam dekapannya. Kejadian itu tak luput dari pandangan kedua pria yang baru saja tiba disana.
"Lihat Choi. Putramu tidak jauh berbeda denganmu." Ucap Tuan Lee sambil terkekeh kecil. Lalu mereka berjalan beriringan menghampiri kedua putra mereka.
"Bagaimana keadaannya?" Tanya Tuan Lee.
"Dia sedang ditangani oleh dokter," Jawab Seungcheol.
"Appa." Jihoon menangis dipelukan ayahnya, sang ayah berusaha untuk menenangkan putranya.
"Appa aboji mianhae. Aku tidak bisa merawat Chan dengan baik," Ucap Seungcheol.
"Tak apa. Ini masih awal. Jangan lakukan kesalahan lagi. Jadikan ini sebagai pembelajaran untuk kalian berdua," Ucap Tuan Choi.
"Jihoon tenanglah. Ini bukan salahmu," Tuan Choi ikut menenangkan Jihoon yang sedari tadi tidak berhenti menangis.
Beberapa saat kemudian seorang dokter keluar dari ruangan tempat Chan ditangani tadi.
"Dokter bagaimana keadaannya?" Tanya Tuan Lee."Pasien mengalami demam tinggi. Apa dia sempat kejang?" Tanya dokter.
"Tidak dokter. Tadi dia hanya mengeluh pusing lalu saat menuju kemari dia pingsan," Jelas Seungcheol.
"Tolong jaga dia dengan baik, jangan biarkan dia kelelahan. Untuk sementara ini biarkan dia dirawat disini hingga kondisinya membaik," Jelas dokter.
"Baik dok. Kamsahamnida."
...
21.30 KST
Saat ini Seungcheol dan Jihoon sedang menunggu Chan tersadar, sedangkan kedua orang tuanya sudah kembali ke kantor masing-masing. Sebelumnya mereka sudah menghubungi orang tua Chan untuk memberitahu keadaan Chan. Namun, orang tuanya tidak bisa datang dan meminta Seungcheol dan Jihoon untuk merawatnya.
"Hyung apa Chan akan baik-baik saja?" Tanya Jihoon."Tentu. Chan anak yang kuat, dia akan baik-baik saja." Seungcheol merangkul pundak sempit Jihoon untuk menenangkannya.
Tak lama Chan membuka matanya mencoba untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam penglihatannya.
"Hyung," Panggil Chan lirih."Wae? Ada yang sakit?" Tanya Jihoon.
"Ani. Hyung tidur disini." Chan menggeser posisinya meminta Jihoon untuk tidur di sampingnya.
"Chan kau sed-"
"Ani, hyung~~ tidur disini dengan Chan ya?" Chan terus membujuk agar Jihoon tidur disebelahnya.
"Turuti saja. Dia sedang dalam mode manjanya," Ucap Seungcheol.
"Lalu hyung?" Tanya Jihoon.
"Aku bisa tidur disini atau disofa." Seungcheol menunjuk sisi ranjang Chan dan sofa yang terdapat diruangan itu.
"Kau yakin?" Tanya Jihoon.
"Hm... Kau tak usah khawatirkan aku." Jarak yang tak terlalu jauh membuat Seungcheol dapat melihat jelas wajah merah Jihoon saat Seungcheol mengusak surainya lembut.
"Hyung, tidur disini." Chan menarik tangan Jihoon pelan, membuat kedua orang dewasa itu mengalihkan pandangannya.
"Hm... Kajja, kau harus istirahat." Jihoon naik ke ranjang Chan namun tidak merebahkan tubuhnya melainkan mendudukkan dirinya disana. Menyisir rambut Chan berusaha untuk membuatnya kembali terlelap.
Tbc...
Double up!!!!
Spesial jicheol day...
Inget streamingnya untuk comeback hari ini ya...
10.19 (jicheol dah)😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Dongsaeng - Lee Chan
FanfictionLee Chan. Anak laki-laki tampan yang Heyperaktif, mengharuskan keduabelas laki-laki tampan ekstra untuk menjaganya. . . . "Kami menyayangimu, Lee Chan."