Chapter. 14

1.2K 165 7
                                        

Aku terus memantau keadaan dan berhati-hati, saat menuruni anak tangga itu perasaanku memang mulai terasa tidak baik, namun aku penasara tentang jajaran kamar-kamar ini, akupun memastika satu pintu pertama dan coba melihat kedalam kamar itu lewat lubang berbentuk persegi panjang itu, kalian tau apa yang aku lihat?
Aku melihat beberapa orang dengan banyak lebam seperti bekas pukulan dan pecutan tengah meringkuk disana, tubuhnya terlihat kurus dan ia seperti menggigil karna tidak memakai baju ia hanya memakai celana panjang berwarna abu-abu, bau ruangan ini sangat busuk seperti bau toilet yang tidak pernah dibersihkan, rasanya aku ingin muntah, namun aku tetap disana beberapa menit untuk memeriksa semua kamar yang berjumlah 10 kamar yang saling berhadapan dengan 5 kamar di sisi kanan dan 5 kamar disisi kiri.
Setelah itu aku berlari keluar ruangan itu dan segera menarik nafas panjang untuk mendapatkan udara segar.

Aku berfikir mungkinkah murid2 yang hilang 15tahun lalu di kurung di ruangan ini? Atau mereka dibunuh dan jasad mereka dikubur di hutan belakang Asrama? Entahlah, itu hanya pemikiranku.

Setelah keluar dari ruangan itu aku berfikir untuk kembali saja kerumah yang dulunya sebuah asrama itu, aku berharap suga hyung dan tae hyung bisa membantuku. akupun berlari secepat yang aku bisa hingga sampai ke rumah itu.

"Hyuuuung " teriakku sambil membuka pintu belakang, aku terkejut bukan main saat melihat begitu banyak darah yang mulau mengering di lantai dapur, jantungku berdegup kencang dan kakiku terasa lemas sungguh fikiran2 buruk memenuhi isi kepalaku, akupun berjalan menjauhi darah itu hingga tubuhku nyaris menempel pada tembok.
"Mobil kemana???" gumam ku, pintu garasi terbuka lebar dan mobil kami sudah tidak ada disana, aku pun lekas berlari menuju kamar suga hyung namun ia tidak ada disana lalu aku naik ke lantai dua dan memeriksa kamar Tae hyung iapun tidak disana, aku bingung harus melakukan apa tapi sekejap terlintas difikiranku untuk memeriksa buku diary itu.

Aku berjalan keluar rumah dan duduk di sofa yang berada di belakang rumah, aku baca lembar demi lembar buku diary tersebut hingga kehalaman akhir, aku memang belum menemukan kebenarannya tapi perasaanku mengatakan si yang pemilik diary ini masih hidup.

End jungkook pov.

*

Disisi lain jimin sungguh bingung harus bagaimana karna ia kesulitan untuk membuka pintu itu.

"Apa kau yakin mereka didalam?" jimin

"Tadi aku melihat mereka dibawa kesini!" see khyung.

#Braaakkkkk......
Jimin lagi2 mendobrak pintu itu, namun pintu itu tak juga terbuka.

"Sudahlah, jangan di paksakan" see kyung.

"Aku harus menyelamatkan mereka! " tegas jimin, iapun terus mencoba membuka pintu itu dengan segala cara, namun karna merasa gemas dan kesak akhirnya ia kembali mendobrak pintu itu dengan sekuat tenaga.

#BRAKKKK....

"YAK.... apa kau sedang mempermaikan aku? " geram jimin pada see khyung.

"Mwo? Aniyaaa" see khyung.

"Mereka tidak ada disini " jimin, see kyungpun memastikannya dengan masuk kedalam ruangan itu! Dan benar saja jin dan hoseok tidak ada disana.
"Aku sungguh berkata jujur, aku tidak mempermainkanmu " see khyung terus meyakinkan jimin, jimin sungguh sudah merasa sangat lelah, iapun memutuskan untuk keluar dari ruangan itu dan pergi.

"Jimin-ssi... tunggu, coba lihat ini" see khyung

"Apa lagi?" jimin dengan malas.

"Bukankah ini jam tangan milik jin oppa??? " see khyung, sesungguhnya ia merasa tidak enak hati pada jimin karna memang sebelum nya ia melihat seseorang membawa jin dan hoseok ke ruangan ini, tapi setelah jimin memastikanya mereka justru sudah tidak ada di ruangan ini, tapi entah kenapa jimin percaya pada see khyun, Jiminpun kembali masuk ke ruangan itu dan memastikannya, benar saja itu adalah jam tangan jin.

"Darah" gumam jimin, jam tangan itu memiliki bercah darah di rantai nya.
"Apa yang sebenarnya terjadi " jimin sangat frustasi.
Iapun kembali mencari keberadaan jin dan hoseok keseluruh ruangan yang ada disana namun ia tak menemukannya, jimin benar-benar merasa sangat lelah dan lemas, jelas karna ia belum makan apapun sejak malam hingga sekarang waktu menunjukan pukul 11 siang, akhirnya iapun memutuskan kembali ke rumah, sesampainya di rumah itu jimin mendapati jungkook tengah serius membaca lembaran2 pada buku diary itu.

"Astagaaaa.... Gue enek budeg nyari si jin sama hobi, lu enak-enakan di sini! " jimin agak kesal dengan jungkook.

"Enak-enakan jidatmu, gue juga manusia bisa hyung capek!" tegas jungkook, jiminpun masuk kedalam bermaksud mencari beberapa makanan kecil atau roti yang bisa ia makan karna ia sangat kelaparan.

"Aigooo.... Jukiiiiii" teriak jimin setelah melihat ada banyak darah di lantai dapur.

"Apah?" jungkook dengan santai.

"Ini darah siapa banyak banget? " jimin

"Gak tau, suga hyung sana Tae hyung juga gak ada di rumah, mobil juga gak ada" jungkook, jiminpun mengeluarkan ponselnya lalu menelpon Taehyung.

Nut... Nut... Nut....
Beberapa detik kemudian Taehyung mengangkat telpon dari jimin

"Apa?" Taehyung
"Lu dimana? " jimin
"Gue di jalan mau balik" taehyung
"Balik kemana?" jimin
"Rumahlah!!! " Taehyung
"Ini darah siapa banyak banget di dapur? " jimin
"Momon" Taehyung
"Dia udah ketemu? Terus dimana dia sekarang?" jimin,
"Udah, sekarang dia lagi di rawat du rumah sakit" Taehyung.
"Huh, tapi dia gak apa-apa kan? " jimin.
"Ya, gimana yaa, tapi dia udah dapet perawatan dari rumah sakit, udah aman lah" Taehyung
"Ah, syukurlah" jimin,  hatinya sungguh merasa lega karna namjoon sudah di temukan meski dia agak khawatir tentang apa yang terjadi pada namjoon hingga darahnya bisa sebanyak ini dilantai dapur.
Setelah mendapat kabar baik dari taehyung iapun menutup telponnya dan mencari makanan di kulkas.

"Hmm... See khyung kmana?" jimin, beberapa saat ia tersadar bahwa ia tidak lagi melihat see khyung setelah ia sampai di rumah itu.

Tbc.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE HOUSE 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang