Chapter. 15

984 145 12
                                        

"Lu nyari siapa hyung? " jungkook lekas menghampiri jimin setelah ia mendengar jimin seperti tengah menelpon seseorang namun setelah masuk ia justru melihat jimin seperti mencari2 sesuatu sambil bergumam.

"Hah? Enggak" jimin, iapun berusaha menyembunyikannya dari jungkook dan kembali mencari makanan di dalam kulkas lalu membawanya ke sofa yang berada di teras belakang diikuti jungkook.

"Tadi lu nelpon siapa?" jungkook mengekori jimin.

"Tae" singkat jimin sambil memakan sosis siap saji yang ia ambil dari dalam kulkas.

"Terus apa kata dia? " jungkook.

"Momon udah ketemu, terus dia di rawat di rumah sakit sekarang" jelas jimin.

"Di rawat di Rumah sakit? " jungkook

"Iya, darah itu kata tae darahnya momon, gue juga gak tau gimana ceritanya, nanti ajah tanya pas mereka udah sampe dirumah" jimin.

Jungkook pun sekejap melongok darah yang mulai mengering itu dari tempat ia duduk lewat jendela yang berada disana, ia merasa ngeri membayangkan apa yang terjadi pada namjoon.  "hyung" jungkook.

"Apa? " jimin

"Kenapa gue ngerasa orang yang nulis buku ini masih hidup ya?" jungkook.

"Hmm? " jimin mengerutkan dahinya menatap jungkook ia seperti bertanya "apakah mungkin? "
"Sekalipun dia masih hidup mungkin dia udah tua kali kook" jimin,  tak mau membahas hal ini dengan jimin jungkookpun masuk kedalam rumah dan mengambil kain pel juga ember berisi air dia bermaksud untuk membersihkan darah namjoon yang mulai mengering di lantai dapur tersebut.

Ia terus berfikir sambil terus membersihkan lantai itu, berjuta pertanyaan seperti bergelumat di otaknya, setelah selesai membersihkan lantai itu jungkook_pun naik kelantai dua menuju kamarnya, ia sedikit lelah dan terlelap disana. Sementara jimin masih duduk di teras belakang rumah sambil melamun.

Sedangkan yoongi dan Taehyung masih diperjalanan menuju Asrama yang kini beralih fungsi sebagai rumah tinggal, mereka terjebak kemacetan parah karena ada sebuah kecelakaan beruntun, entah bagaimana nasib jin dan hoseok.

*

"Siapapun tolong akuuu" lirih hoseok menahan sakit dan sesak nafasnya.

Hoseok pov.

Aku merintih kesakitan, tubuhku serasa di timpa bongkahan batu besar sakit dan sesak aku nyaris tak bisa bernafas, kepalaku terasa sakit dan sedikit perih di bagian dahi sebelah kanan, darah mengotori kepala dan bajuku entah apa yang terjadi padaku, namun saat aku tersadar aku berada disebuah ruangan dengan pencahayaan yang minim tanpa jendela disisi manapun, ini seperti ruang hampa, tidak...  ini seperti sebuah ruangan isolasi.

Saat kesadaranku mulai pulih akupun mencoba bangkit dan berdiri, aku melihat kesekelikingku, mataku tertuju pada satu arah.

Aku tak sendirian disini...

"Jin.... Jin.... Apa itu lo???" ujarku, ia tergeletak di tanah sembari membungkukan tubuhnya tidur menghadap tembok, aku sedikit panik lalu lekas menghampirinya dan membalik tubuhnya yang gemetar.

"Dingin" katanya lirih, tangannya mengenggam erat ia mengigil seperti orang yang kedinginan, padahal suhu ruangan ini sungguh pengap dan agak panas, tapi tubuh jin sangat dingin,  Aku bingung harus berbuat apa, dengan sisa tenaga yg ada akupun menggedor2 pintu itu dan berteriak meminta bantuan namun aku justru mendapatkan sahutan serentak dari beberapa orang yang balas berteriak "DIAM,  PERCUMA SAJA KITA AKAN MATI DISINI"

Seketika tubuhku bergetar, suara mereka lirih namun jelas terdengar olehku.

Apakah benar, ini adalah akhir hidupku?

Di tempat ini?

Sungguhkah?

End Hoseok pov.

*

Beberapa jam kemudian jungkook terbangun dari tidur singkatnya, ia terus saja memikirkan bagaimana cara menemukan jin dan hoseok. Saat keluar kamarnya rasa penasaran akan kamar2 yg terkunci itupun kembali menghatuinya, iapun memutuskan untuk masuk kedalam salah satu kamar yang sempat terkunci itu, ya dia masuk kedalam kamar tempat ia dan teman-temanya menemukan buku harian itu.

Jungkook kembali memperhatikan dengan seksama semua benda yang berada di dalam Kamar itu terutama bercak darah yang sesungguhnya agak membuatnya merasa takut, iapun membuka kembali lembar demi lembar buku diary tersebut ia membaca ulang halaman pertama hingga akhir yang berhenti dia halaman ke-11 ia menyatukan satu persatu masalah yang terjadi di masalalu dan mencoba memecahkan sendiri kemungkinan yang akan terjadi sekarang dan ia berhasil memecahkan satu masalah dan mencocokan apa yang terjadi di masalalu dan saat ini.

"Ternyata ini yang terjadi" gumamnya, iapun berlari menuruni tangga dan menghampiri jimin di teras belakang rumah yang juga ikut terlelap setelah menghabiskan makanannya.
"Hyuuunngggggg" pekik jungkook, membangunkan jimin dari tidur lelapnya.

"Hmm" lenguh jimin.

"Gue tau dimana jin hyung dan hobi hyung berada!!! " tegasnya.

"Hah?  Serius??? " jiminpun bangun dan duduk serius menatap jungkook.

"Iya, ayo buruan!!! " ajak jungkook, merekapun pergi meninggalkan rumah itu menuju tempat yang jungkook maksud.

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tbc.

THE HOUSE 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang