BAB XVIII Canggung (Revisi)

2.2K 162 79
                                    

-Drama?-

Selamat membacaa ....

Suho dan Irene tiba di Rumah sakit, sedangkan Wendy dan tukang antar makanan berada di kantor polisi untuk dimintai keterangan, karena mereka adalah saksi mata dari tragedi di apartement Irene. Seharusnya nya Irene juga ikut dimintai keterangan, tetapi karena Irene harus menemani Suho di rumah sakit, sehingga Irene akan dimintai keterangan jika keadaan sudah agak tenang dan membaik, karena Irene pun pasti masih merasa trauma jika harus menceritakan kembali kejadian yang telah ia alami

-Di rumah sakit-

Saat sampai di Rumah sakit, Suho segera di bawa ke ruang operasi.
Di ruang tunggu, Air mata Irene masih membahasi wajah cantik nya, dan mulut nya tidak berhenti memanjatkan doa untuk keselamatan Suho.

Beberapa jam telah berlalu, Dokter keluar dari ruangan operasi dan menyampaikan kepada Irene jika Suho sudah melewati masa kritisnya dan syukurnya tusukan dari pisau itu tidak menyebabkan luka komplikasi yang serius, sehingga Suho akan cepat pulih. Dan Suho akan segera di pindahkan ke ruang perawatan. Mendengar hal itu seakan akan mengangkat sedikit beban di pundak Irene.

Irene pun tersadar jika ponsel nya terus menerus bergetar, tertera di layar bahwa bibi Han yang menelfon nya, kemudian dia mengangkatnya.

Irene : " Hallo bibi Han" Irene menjawabnya dengan nada bergetar.

Bibi Han : " Nonaaa, Akhirnya Nona mengangkat telfon, Nona dimana?, tadi Tuan pergi mencari Nona tapi sampai saat ini Tuan belum juga pulang, bibi mengkhawatirkan Nona dan Tuan."

Irene :" Bibi.. hikss.. Suho dia..(Irene menceritakan kejadian singkat nya)

Bibi Han :"Astaga!!! Bibi akan segera kesana"
Tanpa ba bi bu, bibi Han segera pergi ke Rumah sakit yang Irene maksud.

Saat bibi Han tiba di rumah sakit, dia berlari mencari Irene.

Bibi Han :" Nona, astagaa non" bibi Han menangis saat melihat keadaan Irene yang jauh dari kata baik
Irene :" Bii. Suho biii, hikss, Suho"
Bibi han memeluk Irene guna menenangkannya, namun Irene malah pingsan di pelukan bibi Han, yang membuat bibi Han semakin panik.
Bibi Han :" Non bangun non aduhh non."
DOKTER!!! SUSTER!!

Bibi Han memanggil dokter dan suster yang lewat agar Irene segera di tolong.

Skip-

Irene akhirnya pindah ke sebuah ruangan, ditemani oleh Bibi Han dan dokter yang sedang memeriksa keadaan Irene. Bibi Han sangat khawatir karena majikannya itu tengah hamil muda.

Bibi Han :"Bagaimana dok keadaannya?"
Dokter :"Keadaannya sungguh mengkhawatirkan, dia mengalami tekanan mental serta stress yang agak berat, janinnya cukup kuat namun kami tidak dapat jamin apa yang akan terjadi, sebaik nya Ny Irene harus bed rest minimal 3 hari terhitung dari besok, untuk emulihakan kesehatan fisik maupun mentalnya. Kami perlu persetujuan wali nya terlebih dahulu agar di pindahkan ke ruang inap."
Bibi Han :"Apakah saya bisa menjadi walinya dok? Setiap hari saya bersamanya, kebetulan suaminya baru saja menjalankan operasi, dan orangtuanya sedang di luar negri."
Dokter :"baik lah jika seperti itu, saya tinggal terlebih dahulu, nanti akan ada perawat yang akan bertugas untuk mengontrol pasien. Dan untuk pemindahan ruangan pengurusan administrasi ada di depan."
Bibi Han :"Baik dok, terimakasih."
Bibi Han cukup mengerti apa yang terjadi dengan kedua majikannya itu sehingga dia tidak akan berani menghubungi orangtua Irene tanpa persetujuan majiaknnya.

-Di Ruangan Suho-

Ibu Suho:" Astaga Anakku."!! Ibu Suho menghampiri Suho yang masih berbaring, karena masih dalam efek obat bius pasca operasi.

promise [suho x irene] marriage life  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang