[SEASONS II]
Terlahir kembali atau yang sering kita sebut reinkarnasi terjadi pada seorang gadis dengan kemampuan diatas para manusia maupun clan lainnya, ia bernama Lalisa Ambara.
Dia terlahir dikeluarga yang aneh, keluarganya bukan man...
Jangan lupa vote, dan juga komen. Kalau mau, kalian bisa follow akun ini biar tau info info lainnya. Follback? Tinggalkan pesan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bentuk tubuh tidak mendefinisikan siapa dirimu"
_______________________
Dimalam hari yang dingin menusuk tulang, para vampire maupun manusia didalam pansions tengah menikmati setiap candaan candaan yang dilontarkan jihoon maupun parviz.
"Oh gimana kalo besok kita liburan?" Saran kenzo semangat.
"Mauuuu... Tapi besok kita harus sekolah" Kata yuqi sedikit kecewa.
"Begini saja, besok kalian tetap sekolah. Sepulang sekolah baru kita berangkat, bagaimana?" Kata revin memberikan ide.
"Setuju" Jawab yuqi dan junkyu bersama sambil bertos ria.
"Lisa, emma. Kalian ikut kan?" Tanya admesh.
"Hmmm aku ikut kalau kaka ikut" Kata lisa tersenyum simpul.
"Tentu saja aku ikut" Kata emma.
Siang hari didalam pansion tidak terlalu ramai. Bisa disebut mereka semua sibuk dengan urusannya masing masing, contohnya jihoon yang sibuk menonton film, khey sibuk mengurus barang barang dikamar, dan sovvien sibuk dengan peralatan masaknya, sedangkan yang lain ntah mengerjakan apa. Yang jelas mereka tidak bersama untuk sekarang.
Brakk
Pintu pansions terbuka paksa oleh seseorang. Jihoon yang sedang menonton film sontak menoleh ke arah pintu karena suaranya yang keras, begitupun dengan sovvien yang tersentak kaget langsung tersedak saat minum darah.
"Haraboeji! Halmoni!" Kata jihoon sambil berdiri setelah melihat orang orang yang masuk kedalam pansionnya.
{Haraboeji = Kakek. Halmoni = Nenek}
"Eomma! Appa!" Sovvien menghampiri orang tuanya karena merasa khawatir tentang kondisinya. Mereka terlihat sangat marah, bahkan seorang jihoon cucu kesayangan mereka, perkataannya tidak ditanggapi.
Orang tua yang kemarin berangkat kini pulang dengan rasa kesal, mereka berjalan menuju sofa yang tadi diduduki jihoon. Jihoon yang melihat kakek dan neneknya seperti itu tidak berani bertanya aneh aneh.
"Haraboeji... Halmoni. Kwenchana?" Tanya jihoon ikut khawatir.
"Gawat, semuanya gawat" Gumam ray.
"Apanya yang gawat appa?" Tanya sovvien yang bingung dengan perkataan ayahnya.
"Cepat panggil khey, dan juga yang lainnya" Perintah jovanka. Sovvien yang kebingungan hanya menuruti perintah ibunya, dia segera melesat menuju lantai atas untuk memanggil saudara saudaranya yang lain.
