Apakah ini adalah hari spesial bagi guru? Penampilan guru sedikit lain. Tidak hanya sedikit, hari ini ia benar-benar berbeda.
Pria tua yang sebelumnya berpakaian sangat sederhana, hari ini memakai jubah kebesaran berwarna putih dengan motif hijau yang terlihat mewah.
Di balik jubah itu, satu stel pakaian bangsawan berwarna hijau terpasang di tubuh guru. Itu menambah kesan wibawa dan ksatria.
Rambut putihnya juga ia tata sedemikian rupa sehingga bagian yang terurai terlihat lebih rapi dan menampakkan seolah ia bertahun lebih muda.
"Engkau sudah bangun? Bersihkan dirimu dan pakailah seragam yang telah aku persiapkan di kamarmu! Jangan lupa tata rambutmu yang mulai panjang itu! Ikatlah bila perlu!"
Sambil menuju ke kamar mandi, aku terus kepikiran. Ada apa sih sebenarnya? Apa ini ada hubungannya dengan tamu yang guru tuturkan tempo hari?
Ah, lebih baik aku menurutinya saja apapun yang akan terjadi. Aku tahu pasti pria tua itu telah merencanakan sesuatu yang lebih baik aku ikuti saja.
Serampung aku bersih diri, aku menemukan satu stel pakaian prajurit zaman klasik di kamarku. Guru menyuruhku mengenakan ini?
Aku memakai pakaian yang terdiri atas rompi armor berwarna coklat muda yang memiliki sambungan pelindung bahu, ikat pinggang coklat berbahan kulit berikut kain pelindung berwarna ungu, serta kain hijau bermotif naga yang aku pasang seperti jarik terurai ke bawah. Aku juga mendapat syal hijau yang aku pasang di sekeliling leherku.
Kaos pendek berwarna putih yang aku pakai di dalam aku ikat di ujungnya agar tampak lebih rapi. Memang sedikit aneh, tetapi aku rasa ini tidak masalah. Itu tetap terlihat pantas.
Sebagai pelengkap, pelindung lengan logam, sepertinya terbuat dari kuningan, terpasang di kedua pergelanganku.
Tidak lupa pula, aku menata rambutku belah tengah sebab telah panjang di kedua sisi. Dan, komplit sudah.
Seperti sedang melakukan cosplay saja. Sekarang aku tampak seperti pendekar naga atau semacamnya.
Bagaimana penampilanku? Apakah keren? Apakah cukup tampan? Jarang-jarang aku berdandan keren seperti ini.
Diriku asyik mengamati pakaian yang sedang aku kenakan di depan cermin. Hingga aku tersadar, ada dua orang penunggang kuda tiba di depan pondokan guru.
Aku bergegas keluar untuk mencari tahu siapa mereka. Apakah mereka tamu yang guru bicarakan sejak kemarin?
Ternyata guru telah berdiri menunggu di depan pondokan untuk menyambut mereka. Salah satu dari mereka tampak bersahaja, namun ia memakai jubah bangsawan seperti guru. Yang lainnya adalah sesosok brewok yang tinggi besar berambut mohawk berarmor berat.
Kedua orang itu turun dari kuda mereka dan memberi salut kepada guru. Guru hanya memberi isyarat dengan tangan.
"Engkau tidak pulang ke istana, Tuanku?" guru bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai : War & Tactics
FantasyHerman Alamsyah, seorang pemuda SMA yang bercita-cita ingin menjadi pemain e-sport profesional tiba-tiba terlempar ke dunia pedang dan sihir yang jauh dari bidangnya. Di dunia barunya, ia tidak akan terlahir sebagai orang yang overpower dan mengalah...