Sir Alex's POV
Dua orang penunggang kuda tengah menembus hutan, melewati jalan menanjak pegunungan selatan Welland, menempuh rute yang telah mereka lalui di hari sebelumnya dan hari sebelumnya lagi.
Salah satu dari kedua penunggang kuda itu mengenakan zirah ringan dengan jubah hijau putih terurai di belakang punggungnya. Rambutnya yang panjang dikuncir dengan sanggul ekor kuda berwarna putih. Ia menunggangi kuda gesit berwarna putih pula.
Di belakang sebelah kanannya, seorang pria besar berpakaian armor besi berat bermotif warna hijau tanpa helm. Rambutnya mohawk diikat di belakang. Kumis dan brewoknya pendek, namun cukup lebat. Kuda yang ditungganginya adalah kuda perang kelas berat berwarna kemerahan namun saat ini tidak sedang mengenakan armornya.
Benar, salah satu dari kedua penunggang kuda itu adalah diriku, Sir Alexis Vessison der Sari. Raja Negeri Welland yang sebelumnya termasuk negara adidaya di Sylvania, namun kini tengah mengalami kemunduran.
Penunggang kuda besar di belakangku adalah adikku sekaligus jenderal besar Negara Welland, Sir Ferdinand Harrison der Sari.
"Huh, bukankah membuang-buang tenaga mengejar ahli strategi yang tak pernah ditemukan lagi karuannya itu? Hei, kakak, bukankah kekuatan kita sudah sangat cukup, tidak perlu strategi-strategi rumit. Kita bertarung saja seperti biasanya." Ferdinand mengeluh dengan suara besarnya di atas kuda yang melaju pelan.
"Ferdinand adikku, engkau sudah empat puluh satu tahun tetapi sepertinya kau masih perlu banyak belajar.
Memang kekuatan itu penting, tetapi yang lebih penting dari sekedar ilmu bertarung adalah strategi yang dipersiapkan dengan baik. Dengan strategi, kekuatan yang lemah bisa mengalahkan kekuatan yang tangguh. Sebaliknya, tanpa strategi, sekuat apapun suatu pasukan akan ditumbangkan oleh lawan yang telah mempersiapkan semua." Jawabku memberi penjelasan kepada pria yang telah brewok itu.
"Kau sendiri tahu kan, betapa hebatnya kekuatan kerajaan kita beberapa tahun lalu. Tetapi seiring waktu berjalan, berdasarkan berita yang sampai ke istana, negara semakin lemah, berbagai permasalahan timbul, baik dari luar, maupun dari dalam negeri.
Itu semua terjadi karena kita melupakan satu hal terpenting, yaitu suatu rencana yang dijadikan pegangan untuk membangun kerajaan kita."
Kondisi kerajaan memang menurun dan semakin menurun beberapa tahun ini. Awalnya memang berjalan seperti biasa. Semua bermula sejak serangan bangsa asing yang belum pernah kami ketahui sebelumya. Bangsa Tumnina, begitulah mereka menyebut diri mereka.
Pemimpin Bangsa Tumnina, Mardrugan bergelar Sang Raja Kegelapan yang keji dan haus darah, menyerang dari timur laut Sylvania, menghancurkan negara-negara besar di wilayah utara dan timur. Bahkan negara-negara besar seperti Ordia dan Barigal runtuh di tangan Mardrugan dan kini tinggal puing-puingnya saja.
Invasi yang dilakukan Mardrugan sangat cepat dan mengerikan. Dalam dua tahun saja, Mardrugan dan bangsa Tumnina telah menguasai dua pertiga benua Sylvania yang sangat luas. Mardrugan selalu melancarkan serangan sebelum lawannya siap, seolah menghabiskan semuanya sebelum sempat mata berkedip.
Saat ini pun ia telah melancarkan serangan-serangan kepada Welland. Serangan-serangan itu telah merenggut banyak korban, meruntuhkan sebagian besar kota-kota yang terbangun di bagian utara Welland.
Belum lagi permasalahan yang datang dari rakyat yang kehilangan kepercayaan terhadap raja sebab jatuhnya kesejahteraan akibat serangan Sang Raja Kegelapan Mardrugan. Kemiskinan dan kelaparan pun melonjak drastis.
Beberapa golongan melakukan pemberontakan terhadap Welland. Tetapi tidaklah usaha mereka kecuali hanya membawa kerugian bagi Welland dan diri mereka sendiri. Mereka yang berhasil memberontak dari Welland tidak mengubah takdir, ditumpas habis oleh Bangsa Tumnina.

KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai : War & Tactics
FantasyHerman Alamsyah, seorang pemuda SMA yang bercita-cita ingin menjadi pemain e-sport profesional tiba-tiba terlempar ke dunia pedang dan sihir yang jauh dari bidangnya. Di dunia barunya, ia tidak akan terlahir sebagai orang yang overpower dan mengalah...