"Victory is ours!" Teriak seorang prajurit ketika pasukannya berhasil menumpas tentara lawan dan menduduki benteng sebagai penyelesaian sebuah misi di salah satu level game Age of Empires II.
Huft, ini semua terasa begitu membosankan. Ini sudah menjadi terlalu mudah buatku. Sangat disayangkan bahwa permainan strategi di warnet ini semuanya offline.
Namaku Herman Alamsyah, 17 tahun, kelas 2 SMA. Beginilah kehidupanku. Pagi hari sekolah, malam menghabiskan waktu di warnet, bermain permainan strategi, yang dengan rutin telah aku lakukan sejak kelas 1 SMP. Selama lima tahun di warnet inilah, tidak ada bosan-bosannya aku mengulang-ulang level campaign atau sekedar bermain di skirmish mode. Tapi malam ini, rupanya aku mulai jenuh dengan permainan strategi offline.
Kalau saja abang operator mau mendownload DoTA 2 atau permainan strategi online yang lebih seru, pasti akan asyik. Belum lagi bila permainan itu online berbasis internet, setiap hasil permainanku akan disaksikan oleh seluruh dunia. Reputasiku sebagai pemain e-sport akan meroket dengan sangat cepat.
Memang akan menjadi sebuah tantangan bagiku karena aku tidak akan lagi melawan bot CPU yang payah, tetapi para pemain profesional yang tidak akan main-main dalam permainan mereka.
Tetapi selama ini aku belum pernah kalah dalam setiap permainan strategi yang aku mainkan, bahkan ketika aku mencoba mode paling sulit saat kali pertama aku mencicipi Stronghold Crusaders.
Aku juga tak terkalahkan dalam permainan strategi dunia nyata, catur. Di sekolahku, aku adalah pemain terbaik dan akan mewakili sekolah di lomba tingkat kota. Tetapi catur, passionku bukan di sana. Bila saja sekolah mengadakan e-sport sebagai ekstrakurikuler, aku akan menjadi yang pertama sebagai pesertanya.
***
Di tengah lamunanku memikirkan betapa membosankan jadinya ini semua, suara wanita notifikasi warnet berbunyi, "Waktu penggunaan paket Anda tersisa lima menit". Huh, lima menit. Tidak ada yang bisa dilakukan hanya dalam lima menit. Lebih baik aku ikhlaskan saja lima menit sisa waktu paketanku.
Lagipula malam telah begitu larut. Saat aku melihat jam dinding warnet, waktu menunjukkan pukul 21.40. Kutemukan tidak ada lagi yang berada di ruangan ini kecuali diriku dan abang operator. Bahkan si abang operator pun telah meletakkan wajahnya di atas kedua lengannya yang disilangkan, mungkin terlelap menungguku selesai.
Memang seharusnya aku pulang sekarang atau aku akan dihukum tidur di luar oleh ibuku. Aku keluar ruang warnet tersebut setelah membangunkan abang operator, dan langsung berjalan menuju rumah. Jaraknya tidak jauh sih, masih satu perkampungan.
Aku berjalan di tengah gulitanya malam yang kebetulan sedang tertutup mendung di langit. Hanya lampu-lampu rumah warga yang menerangi jalanku.
Namun betapa terkejutnya diriku saat kulihat ada secercah cahaya muncul dari pohon beringin besar dan tua yang berdiri kokoh di lahan kosong kampungku. Awalnya kupikir itu adalah hantu sehingga aku langsung refleks, hendak mengambil langkah seribu. Tetapi saat aku hendak mengambil langkah pertama, tubuhku kaku, tidak bisa digerakkan, atau lebih tepatnya, tak bisa dikendalikan.
"Herman, kemarilah!" Aku merasakan seolah ada yang memanggilku dari seberkas cahaya putih itu. Tubuhku secara otomatis, tanpa pengendaliannya berjalan mendekatinya. Rasa takut dan kekhawatiranku akan hantu lenyap. Aku merasa semakin mantap mendatangi asal cahaya itu bersinar.
Ketika jarakku dengan berkas cahaya itu telah tinggal kurang lebih satu depa, cahaya itu menjadi begitu terang menyilaukan mata. Begitu terang seolah mengganti suasana malam kampung yang gelap menjadi serba putih. Ya, tidak kutemukan apapun selain putih.
Entah dari mana asalnya, muncul suara, "Herman, kami telah memilihmu. Jadilah pahlawan penyelamat dengan intelektual yang engkau miliki!"
Aku menjawab dengan kebingungan, "Tunggu dulu! Apa maksudnya ini?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai : War & Tactics
FantasíaHerman Alamsyah, seorang pemuda SMA yang bercita-cita ingin menjadi pemain e-sport profesional tiba-tiba terlempar ke dunia pedang dan sihir yang jauh dari bidangnya. Di dunia barunya, ia tidak akan terlahir sebagai orang yang overpower dan mengalah...