Saat ini mungkin kamu membencinya. Namun bisa saja, esok hari kau amat mencintainya
***
Burung berkicau merdu menyambut pagi hari. Matahari mulai menampakkan sinarnya dengan malu-malu.
Seorang lelaki masih setia di dalam selimutnya. Sampai ketika alarm ponselnya berbunyi, ia lalu memaksakan dirinya untuk bangun.
Setelah bersiap-siap, Genta menuju ke dapur untuk menyiapkan sarapan sebelum berangkat ke sekolah.
Dikota ini ia hanya tinggal sendiri karena dia adalah seorang perantau. Dia menyewa sebuah rumah yang terlihat minimalis tapi tetap nyaman.
Sebelum berangkat ke sekolah, dia mengambil almamater bewarna navy khusus anak osis.
Hari ini, ia memiliki tugas tambahan. Selain mengawasi para siswa baru, dia juga bertugas untuk menjinakkan salah satu siswa yang bisa dibilang buas.
Dia bertugas untuk menjaga di gerbang sekolah. Jika ada anak yang melanggar, maka harus berurusan dengan osis atau guru BK.
"Baru dateng Nta?" tanya Tari yang juga bertugas mengawasi para siswa yang datang.
Genta hanya mengangguk menanggapi.
"Yaudah, lo aja yang jaga disini yah. Gue mau bantu yang lain di dalem."
"Jadi gue sendiri kak?"
"Berdua"
"Bareng siapa?"
"Bayangan lo" ucap Tari tertawa meninggalkan Genta.
Genta mendengus melihat kakak kelasnya itu.
Ia mulai fokus melihat-lihat para murid baru yang tidak memakai atribut, serta siswa siswi yang melanggar aturan.
"Eh, lo berdua sini" panggil Genta pada dua orang gadis, tapi bukan murid baru.
"Ada apa Gen?" tanya salah satu dari mereka.
"Gen gen, lo pikir gue keluarga halilintar"
"hahahaha kocak lo" ujar mereka lalu tertawa.
"Ring kalian mana?"
"Di tas" jawab keduanya bersamaan.
"yang disuruh pake ring itu rok kalian, bukan tas kalian. Atau lo pada mau berurusan sama bu Fitri?"
"Yaelah, lo jahat banget sih Nta sama temen sendiri"
"Makanya pake ring lo sekarang"
"Yakali kita make disini? Ntar aja di toilet pakenya"
"Noh" Genta menunjuk pos di belakangnya. "Kalian bisa pake disana. Ngak bakalan ada yang intip. Gue jamin"
Mereka berdua mendengus lalu berjalan ke belakang.
"Jangan coba-coba kabur yah, ntar gue beneran lapor ke bu Fitri"
"Iya Gentaaa" teriak mereka berdua.
Genta kembali mengawasi para siswa siswi yang baru datang. Lima menit lagi, bel masuk berbunyi dan pagar akan ditutup. Tapi ia sama sekali belum melihat keberadaan Naya. Atau mungkin saja gadis itu sudah datang tapi ia tidak melihatnya lewat, ya bisa saja.
Setelah bel berbunyi, gerbang sudah ditutup dan murid baru diperintahkan untuk berkumpul di aula.
Di depan gerbang, masih ada saja beberapa murid yang terlambat. Tidak ada dari murid baru, semuanya dari kelas 11 dan 12 yang didominasi laki-laki.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are One
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK! "Menurut lo cinta itu apa?" tanya seorang gadis. "Perasaan sayang seseorang kepada lawan jenisnya. Misalnya kalo kita cinta sama seseorang, orang itu akan lebih sering ada di fikiran kita, ja...