Cinta mengajariku melihat dengan mata terpejam dan mengerti tanpa dijelaskan.
***
Hari ospek telah selesai dilaksanakan. Para murid baru, datang kesekolah menggunakan seragam yang sesuai. Tak ada lagi atribut-atribut aneh.
Kali ini Naya tak terlambat. Entahlah, dia hanya ingin datang pagi saja.
Setelah mencari namanya di mading, ternyata dia di tempatkan dikelas ipa 3. Dia cukup terkejut, karena ketika tes pengetahuan, dia hanya menjawab asal-asalan. Entahlah, apakah ini adalah keberuntungan atau musibah.
Naya mencari ruangan kelasnya sambil mendengarkan musik dengan MP3 mini miliknya. Lama berkeliling di lantai satu, dia belum juga menemukan kelasnya.
"Ini kelas gue dimana sih?"
Ketika melihat orang yang dikenalnya, dia lalu berniat untuk bertanya.
"Oi osis" panggilnya berteriak yang membuat beberapa orang yang ada disitu menatapnya.
"Gue?"
"Siapa lagi? Emang ada anak osis disini selain lo?"
"Gue punya nama"
"Bodo amat. Gue ngak tau nama lo siapa"
Orang itu melongo. Bisa bisanya anak ini tidak mengetahui namanya. Lalu seminggu kemarin, dia sama sekali tidak tau namanya?
"Nama gue Genta. Genta Aditama"
"Gue nggak nanya"
"Trus lo mau apa?" tanya Genta kesal. Berhadapan sama Naya membutuhkan kesabaran ekstra.
"Gue mau nanya, tapi bukan nanyain nama lo."
"apa?"
"Kelas 10 ipa 3 dimana?"
"Lo masuk ipa? Nggak nyangka gue. Cewe barbar kaya lo bisa masuk ipa"
"Ya jawab aja!" judes Naya.
"Lantai dua, samping toilet ce---"
Belum juga Genta menyelesaikan ucapannya, Naya sudah melenggang pergi begitu saja.
"woi makasih kek!" teriak Genta tapi tak dihiraukan oleh Naya.
Naya berkeliling mencari kelasnya, setelah mendapat ruangan dengan plang bertuliskan 10 mipa 3, ia segera masuk kedalam.
Banyak pasang mata yang menatapnya secara terang-terangan. Tak jarang pula yang menampakkan tatapan tak sukanya pada Naya. Tapi dia tidak peduli, toh dia hidup bukan untuk menyenangkan mereka.
Hanya sisa tiga kursi yang masih kosong. Dua kursi dipojok belakang, dan satunya lagi di barisan depan. Jelas saja Naya akan memilih bagian belakang. Kursi yang dekat dengan jendela.
Ketika ingin menelungkupkan wajahnya dimeja, anak osis masuk ke dalam kelasnya. Ia jelas kesal, anak osis itu menggagalkan acara tidurnya.
Kali ini hanya tiga anak osis yang datang. Arga, Tari dan Genta.
"Maaf mengganggu waktu kalian. Kami disini ingin membagikan formulir ekstrakulikuler. Setiap siswa wajib mengikuti satu ekskul, dan bisa mengikuti maksimal tiga ekskul." jelas Arga.
"Mungkin ada yang ingin kalian tanyakan sebelum formulirnya dibagikan?" tanya Tari.
"Saya kak" ujar salah satu siswa mengangkat tangannya.
"Iya silahkan!"
"Nama saya Beni kak. Saya mau bertanya. Kak Arga kan tadi bilangnya wajib mengikuti satu ekskul dan bisa mengikuti maksimal tiga ekskul. Itu yang tiga ekskul apa aja kak?" Tanya Beni.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are One
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK! "Menurut lo cinta itu apa?" tanya seorang gadis. "Perasaan sayang seseorang kepada lawan jenisnya. Misalnya kalo kita cinta sama seseorang, orang itu akan lebih sering ada di fikiran kita, ja...