Sepulang dari rumah sakit, Jungkook hanya mengurung diri didalam kamar. Ada saat dia menangis tiba-tiba karena merasa kecewa,jiji sekaligus malu pada dirinya sendiri.
10 panggilan tak terjawab dari Taehyung. Memang sedari tadi ia tidak memegang ponsel. Pikirannya berantakan.
•
•
"Dimana Jungkook, bi?" Tanya Taehyung pada Nyonya Jeon.
Taehyung datang ke rumah Jungkook sesuai janjinya kemarin. Selain itu juga, karena ia khawatir semalaman Jungkook tidak memberinya kabar.
"Ada dikamar, sejak pulang dari rumah sakit Kemaren dia tidak mau keluar kamar. Coba kau temui siapa tau dia mau." Jawab Nyonya Jeon.
"Baik bi." Taehyung langsung saja menghampiri Jungkook dikamarnya.
.
"Aku kan sudah bilang ma, aku tidak mau makan." Ucap Jungkook ketika mendengar pintu kamarnya diketuk.
"Kook, ini aku."
Suara bariton yg terdengar dibalik pintu kamarnya, Jungkook hapal suara itu, itu bukan ibunya melainkan kekasihnya. Buru-buru Jungkook menarik Taehyung ke dalam kamarnya.
"Baby why?" Tanya Taehyung ketika melihat mata sembab kekasihnya. Tangannya kini terangkat untuk menangkup pipi pemuda manisnya.
"Hyung."
"Ada apa?"
"Eung.. Ada yg ingin ku sampaikan padamu."
"Apa itu?bicara lah."
"Kau ingatkan saat kita melakukan di pulau Jeju waktu itu?"
Taehyung mencoba mengingat kejadian di pulau Jeju kala itu. "Ingat, kenapa?"
"Dokter bilang a-aku h-hamil."
Taehyung mengernyitkan dahinya. Jangan lupakan tangannya kini sudah tak lagi menangkup pipi Jungkook.
"Tidak lucu bercanda mu."
"Aku bersumpah hyung, aku tidak bercanda."
"Dokternya pasti salah kook."
"Tidak."
Jungkook segara mengambil benda dari dalam tas dan memberikan benda tersebut kepada Taehyung, yg tak lain adalah testpack yg ia coba kemarin sepulang dari rumah sakit. Niatnya untuk membuktikan bahwa ucapan sang dokter tidak lah benar, namun tidak ada tanda-tanda negatif disana. Garisnya dua menandakan ia positif hamil.
"Gak mungkin. Kamu pasti hamil dari orang lain, iya kan?""Engga hyung." Jungkook menggeleng.
"Jawab bahwa kau hamil dari orang lain!" Ucap
Taehyung dengan intonasi tinggi."Aku hanya melakukannya dengan mu, tidak ada orang lain selain dirimu."
Taehyung terkekeh miris. "Kau gila?ha?apa kata orang-orang di maskapai nanti kalau mereka tau aku menghamili orang yg belum ada ikatan sah dengan ku, kau ingin karir ku hancur sebagai seorang pilot?jangan gila kook. Gugurkan saja anaknya. Semua masalah akan selesai, jadi aku sama kamu gak perlu repot-repot mengurusnya."
Tangan Jungkook mendarat tepat di pipi Taehyung dengan keras. Tentu saja itu refleks. Jungkook membekap mulutnya, ia terkejut dengan perkataan iblis dari mulut Taehyung.
"Kau bukan Taehyung, Taehyung tidak akan mungkin setega ini. Huh, menjauh kau pembunuh!" Jungkook merasa Taehyung benar-benar berubah 180 derajat dari sikap aslinya.
"Hey kook, dengarkan aku.. ini semua demi kebaikan kita." Beberapa kali Taehyung mencoba untuk memegang Jungkook namun dengan cepat ditepis olehnya.
"Bukan kita tapi kamu, cuma kamu!kamu egois."
"Tidak ada yg egois sayang."
"PERGII!!!" Teriak Jungkook.
"Kook dengarkan aku.."
"KU BILANG PERGI!"
Taehyung mengangkat kedua tangannya pasrah. "Baik aku pergi."
•
•
Jungkook memberengut di pojok ruangan, tangannya meremas testpack dengan erat seolah ingin mematahkan benda itu, dan kedua matanya memicing sebal mengingat ucapan Taehyung tadi.
Ia tak habis pikir kekasihnya akan berkata sekejam itu. Walaupun Jungkook tak menginginkan kehadiran janin didalam perutnya tapi ia tak pernah berpikir untuk mengugurkannya. Ini adalah anugerah dari Tuhan yg mau tidak mau harus ia terima. Padahal banyak orang di luar sana yg melakukan berbagai macam program supaya bisa hamil tapi Taehyung dengan mudahnya ingin mengugurkan.
To be continued
.
.
.
.
.kalo kalian suka sm ceritanya jgn lupa buat vote.
Gomawo🥰.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CAPTAIN [TaeKook]
FanfictionKisah cinta seorang Pilot dan Flight Attendant. Setelah kejadian malam itu mereka memutuskan untuk menjalin hubungan. Namun siapa sangka kehadiran mahluk tak berdosa itu membuat Taehyung memilih untuk mengakhiri hubungannya dengan Jungkook. Akankah...