Dengan langkah lebar nya, Yuda buru buru masuk ke dalam lift agar diri nya cepat sampai ke dalam apartemen nya. Rasa nya dia ingin segera menyelesaikan masalah yang membuat sang istri tidak mau dekat dengan nya.
Ketika sudah sampai di depan apart nya, Yuda segera menekan password yang sudah dia hafal di luar kepala. Hening. Yuda mengedarkan pandangan nya, seraya memanggil Afra.
"Bee? Sayang, kamu di mana?" teriak Yuda dengan suara yang di kencangkan.
Merasa nama nya terpanggil, Afra melepaskan cucian nya. Dan membilas tangan nya yang penuh dengan busa. Diri nya memang sedang mencuci pakaian, walaupun Yuda sudah berulang kali melarang nya tapi tetap saja, nama nya juga Afra. Keras kepala. Dia selalu beralasan, membunuh kebosanan.
"Apaan sih Mas? Dateng dateng teriak teriak. Ini tuh ruangan bukan nya hutan!" semprot Afra dengan nada tidak santai nya.
Yuda memicingkan mata nya, melihat dari ujung kepala sang istri sampai kaki nya. Baju yang di kenakan Afra, sebagian basah. Dan sang istri pun keluar dari dalam kamar mandi.
"Kamu nyuci?"
Afra gelagapan, bingung ingin menjelaskan seperti apa. Dia hanya bisa menundukan kepala nya.
Yuda tahu, jika istri nya sudah berperilaku seperti itu pasti apa yang di tanyakan nya memang benar terjadi. Baru saja Yuda ingin mendekat ke arah istri nya, dia sudah membekap mulut nya sendiri dan segera berlari ke westafel.
"Huek... Huekk..." semua yang ada di dalam perut nya keluar begitu saja, tanpa sisa. Yuda membantu Afra memijat leher nya. Bukan nya merasa terbantu, Afra langsung menyiak tangan Yuda yang bertengger di leher nya.
"Mas jauh jauh ih." rengek Afra, dia sudah tidak tahan. Air mata langsung keluar begitu saja. Awal nya Yuda ingin marah, tapi melihat kondisi istri nya seperti itu dia langsung memundurkan diri nya.
Setelah di rasa sudah cukup untuk memuntahkan isi perut nya, Afra membilas mulut nya dan mengelap nya dengan tissue. Lalu membalikan badan nya ke arah sang suami. Di tatap nya Yuda dengan pandangan yang sulit di artikan.
"Mas.." Afra kembali mengeluarkan rengekan manja nya kepada Yuda. Pasal nya dia ingin di peluk di kondisi nya yang seperti ini. Dia sangat membutuhkan suami nya, tapi apa daya. Anak yang ada di dalam kandungan nya menolak untuk berdekatan dengan Pipi nya.
Yuda melunak, yang tadi nya ingin memarahi sang istri langsung sirna amarah nya. Akhirnya dia memutuskan untuk menelfon Baby, seperti nya adik nya sudah tidak ada jam kuliah lagi.
Untung, Baby bisa mampir ke apartemen nya. Afra berjalan dengan tertatih menuju sofa ruang tengah, badan nya terasa lemas sekali. Ingin meminta bantuan suami nya, tapi pasti hawa mual itu datang kembali.
Tidak lama kemudian apartemen nya ada yang mengetuk. Pasti itu adik nya, fikir Yuda. Karena adik nya memang kebetulan sedang berada di sekitar apartemen nya.
"Ya Allah Kak Afra," Baby panik melihat kondisi Kakak ipar nya seperti orang yang habis di aniaya, lemas tak berdaya.
Dengam cekatan, Baby menuju dapur untuk mengambil air panas di termos dan memberi nya kepada Afra. Baby melihat ke arah Mas nya, sungguh tatapan Mas nya seperti orang yang tidak ada daya hidup. Dia paham, pasti Kakak ipar nya seperti ini karena kehamilan nya. Tadi Mas nya sempat menceritakan sedikit kronologi nya dan dia dapat langsung menyimpulkan.
"Mas," panggil Baby. Yuda tersentak dari lamunan nya.
"Iya By?" Yuda kaget, Afra sudah menangis di pelukan Baby sambil memanggil nama nya. Demi apapun, jika ada yang bisa menghentikan ngidam sialan ini akan dia bayar semahal apapun! Asal istri tercinta nya tidak menangis seperti itu. Hati nya merasa tercabik cabik.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOSGAN (DosenGanteng) ~After Marriage~
RomanceIni squel cerita dari DosGan yang awal yaa.. Kalo di baca terpisah masih bisa sih, tapi kurang ada feel nya kalo kalian ngga baca yang pertama yaaa 😆🤗 Dulu saja, aku yang mengejar nya. Sekarang? Dia yang tidak bisa kehilangan ku. Bahkan aku perg...