Sesampainya dikediaman Abiedzar, Afra langsung turun dengan tergesa gesa. Yuda yang melihat kelakuan istrinya hanya bisa mengelus dadanya. Semoga dirinya diberi kesabaran ekstra untuk menghadapi sifat istrinya yang berubah semenjak kehamilannya.
"Assalamu'alaikum Mami.. Any body homeee." teriak Afra ketika membuka pintu utama rumahnya. Sepi, mangkannya dia berteriak kedalam rumah.
Afra menaruh brownies yang dibawanya di atas meja makan. Ini rumah nya benar kosong melompong? Bahkan dia tidak melihat Maminya yang biasanya sibuk didapur.
"Mas pada kemana yaa? Kok tumben sih sepi banget." tanya Afra kepada suaminya yang dari tadi memang mengikuti langkah Afra kearah dapur. Takut istrinya melakukan hal yang tidak biasa.
"Mungkin Mami tidur kali. Ini masih lumayan pagi bee."
"Ih Mami tuh ya anti banget sama yang namanya tidur abis subuh. Kalo Abang mah abis subuh pasti tidur."
Afra beranjak kekamar Abangnya. Membuka perlahan pintu kamar, untungnya tidak terkunci.
"Bang," panggil Afra seraya melongokan kepalanya ke dalam kamar Bobby.
Benar saja, Afra melihat orang yang masih asik dialam bawah sadarnya. Bergulung dibawah selimutnya. Tanpa rasa berdosa, Afra langsung menggoyangkan badan sang empu kamar.
"Abanggggggg... Abanggggg.. Maen yookkk." teriak Afra seraya menarik selimut Bobby yang menutupi badannya.
Bukanya bangun, tapi Bobby malah menarik kembali selimutnya.
"Abang ihhh, adek cantiknya dateng bukannya bangun malah tambah molor." dumel Afra seraya memukul badan Bobby.
Sungguh, dia baru saja tertidur. Dari semalam dia mengurus Maminya yang sakit. Apa lagi Maminya mengigau memanggil nama Papinya. Bobby takut hal hal yang buruk terjadi. Akhirnya dia terjaga semalaman penuh dan dia baru berani memejamkan mata setelah dia rasa panas di badan Maminya menurun.
"Apa sih Dek? Sumpah gue tuh baru tidur tau." dumel Bobby seraya menurunkan selimut yang tadinya menutupi wajahnya. Tapi dia tidak bangun dari tidurnya.
"Abang begadang?"
"Hm." jawab Bobby seraya menutupi wajahnya dengan bantal.
Afra memanyunkan bibirnya. Dia tidak lagi berani membangunkan abangnya. Kelihatan tampang Bobby sangat lemas.
"Bang, Mami ke mana yaa? Kok aku ngga liat dari tadi?"
"Mami sakit. Semaleman gue ngurusin Mami. Ini gue baru mejemin mata, eh elu ngerusuh."
Tanpa mendengar dumelan Abangnya lebih panjang, Afra segera menuju kamar Maminya. Dengan perlahan Afra membuka pintu kamar Maminya. Afra melihat wanita yang melahirkannya terbaring lemah diatas kasur. Dengan dahi yang dikompres menggunakan lap untuk memandikan bayi.
Afra memegang dahi sang Mami, syukurlah sudah tidak panas. Fikirnya pasti Maminya belum sarapan. Jadi dengan inisiatif Afra membuatkan Maminya bubur untuk sarapan.
"Mami ke mana bee?" tanya Yuda yang asik dengan tontonan televisi. Tadi dia tidak mengikuti Afra ke kamar Bobby dan memutuskan untuk menonton saja.
"Mami sakit Mas." jawab Afra singkat segera berlalu kedapur.
Yuda bangkit dari sofa, menyusul sang istri kedapur.
"Sakit apa?"
"Kata Bang Bobby panas semaleman."
"Udah ke dokter belum?"
"Belum deh kayaknya Mas. Bentar, kamu jangan ganggu aku. Aku mau masakin Mami bubur." protes Afra. Dia paling sebal dengan Yuda jika sedang memasak di ganggu oleh sang suami. Apa lagi Yuda sering sekali ketika dirinya berkutat di dapur tau tau datang dan memeluknya dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOSGAN (DosenGanteng) ~After Marriage~
RomanceIni squel cerita dari DosGan yang awal yaa.. Kalo di baca terpisah masih bisa sih, tapi kurang ada feel nya kalo kalian ngga baca yang pertama yaaa 😆🤗 Dulu saja, aku yang mengejar nya. Sekarang? Dia yang tidak bisa kehilangan ku. Bahkan aku perg...