Yuda terbangun dari tidur nya, tapi dia merasa berat. Seperti ada yang menindih nya di bagian perut. Ketika diri nya bangun untuk melihat, ternyata benar. Ada tangan yang memeluk nya.
Senyumnya terbit melihat wanita yang ada di samping nya. Dia tidak menyesal sama sekali, ketika kemarin dia muntah muntah di karenakan ngidam sang istri. Yuda menyingkirkan tangan Afra yang bertengger di perut nya. Dan menunduk di depan perut Afra.
"Sayang sayang nya Pipi, makasih yaa kemarin udah nyusahin Pipi. Cepet hadir ke dunia ya sayang, Mimi sama Pipi nungguin kalian." bisik Yuda tepat di depan perut Afra.
Kalian? Entah kenapa Yuda merasa Afra tengah mengandung 2 nyawa. Bukan apa apa, perut Afra jika hanya mengandung satu nyawa tidak akan buncit besar di usia nya yang masih 3 bulan. Itu pun hanya perkiraan Yuda. Bukan medis. Afra jika di ajak chekup selalu menghindar. Ya Yuda sudah tau, alasana nya.
Yuda bangkit dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi. Guna membersihkan diri dan mengambil air wudhu untuk solat subuh.
Sekeluar nya Yuda dari kamar mandi, dia masih melihat sang istri terlelap dengan nyenyak nya. Tanpa terusik sedikit pun.
"Bee, bangun sayang. Kita solat berjama'ah yuk." bisik Yuda seraya mengelus dahi sang istri dengan sayang.
Sang empu yang merasa terusik dengan tidur nya, merenggangkan badan nya dan perlahan membuka mata nya.
"Jam berapa Mas?" tanya Afra khas suara bangun tidur dengan mata yang belum sepenuh nya terbuka lebar.
"Jam 5. Sana ambil wudhu, aku tungguin."
Afra tidak langsung bangkit dari kasur nya, tetapi mengulurkan kedua tangan nya. Meminta Yuda untuk membantu nya bangun. Yuda yang mengerti isyarat dari sang istri, dengan sigap membantu nya menuju kamara mandi. Walaupun wudhu nya batal lagi, dia rela untuk mengambil wudhu di kamar mandi dekat dapur nya.
Dua sejoli sedang asik bercengkrama pagi nya dengan menyenderkan badan mereka di dipan kasur.
"Mas ngajar hari ini?" tanya Afra bersender di dada sang suami seraya memainkan kancing baju koko nya yang belum di lepas nya.
"Nanti abis dzuhur aku ada jam. Paling pagi ini aku mau ke resto aja, ada yang harus aku urus. Kenapa emang?"
"Mau ke resto? Ikuttt.." tanya Afra di akhiri dengan rengekan meminta ikut ke restor mereka.
"Yaudah, siap siap gih kamu."
"Mas mau sarapan apa?" tanya Afra yang sudah bangkit dari kasur sambil mengenakan sandal hello kitty nya.
"Terserah kamu aja. Yang penting kamu ngga capek ya, jangan maksain." jawab Yuda sambil melepaskan baju koko nya.
"Oke, eh iya kamu buatin susu aku." pinta Afra. Dia tidak mau minum susu jika itu bukan buatan Yuda. Walaupun diri nya sendiri yang buat dia tidak akan meminum nya. Aneh bukan?
Afra asik berkutat dengan wajan dan sutil di depan nya seraya menyenandungkan solawat yang dihafal nya. Supaya sang anak akan terbiasa mendengar nada solawatan. Itu pun Mami nya yang memberi saran.
Dia tersentak kaget, ketika sebuah tangan kekar memeluk nya dari belakang. Dan menyembunyikan wajah nya di ceruk leher Afra. Dia tahu siapa pelaku nya, sudah menjadi hal biasa sebenar nya jika dia berkutat di dapur pasti sang suami merecoki nya.
"Dulu aku tuh meluk nya enak loh bee. Eh sekarang ngga nyampe, kehalang sama perut kamu." gumam Yuda di ceruk leher Afra, dan masih bisa di dengar oleh sang empu.
"Sekali lagi kamu nyalahin perut aku, tidur di luar!"
Seketika tubuh Yuda menjadi kaku mendengar ancaman menyakitkan. Mendengar nya saja, Yuda sudah bergidik ngeri. Apa lagi jika benar benar di lakukan sang istri? Pasal nya semenjak menikah dengan Afra, Yuda mempunyai kebiasaan baru. Tidur hanya bisa dengan memeluk Afra, jika tidak memeluk jangan harap tidur nya akan lelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOSGAN (DosenGanteng) ~After Marriage~
RomanceIni squel cerita dari DosGan yang awal yaa.. Kalo di baca terpisah masih bisa sih, tapi kurang ada feel nya kalo kalian ngga baca yang pertama yaaa 😆🤗 Dulu saja, aku yang mengejar nya. Sekarang? Dia yang tidak bisa kehilangan ku. Bahkan aku perg...