"Masuk Put." ajak Yuda ketika melihat orang yang tadi ditelfonnya sudah sampai.
Ya tebakan kalian benar. Putrilah yang di hubungi Yuda. Bagaimana pun hubungan mereka, Putri tetap menjadi orang yang amat penting di hidup Bobby. Yuda paham betul, ketika sang adik sudah pisah rumah dengannya pasti Bobby kesepian.
Dan untungnya tidak terlalu lama setelah Yuda dan Afra menikah, hubungan Putri dan Bobby berlangsung. Memang sudah lama Bobby memendam rasa kepada Putri.
"Ada apa ya Pak?" tanya Putri ketika dirinya sudah menaruh bokongnya di sofa ruang tamu.
"Jadi gini Put. Kamu sibuk?"
"Ngga sih Pak. Lagi ngurusin beasiswa aja."
"Loh kamu mau ikut beasiswa?" tanya Yuda sedikit terkejut dengan pernyataan mantan mahasiswanya yang juga sebagai sahabat istrinya.
"Hehe iya Pak." jawab Putri seraya menggaruk belakang hijabnya yang tidak gatal. Dia keceplosan. Pasalnya tidak ada satu pun teman temannya tahu akan hal ini. Hanya keluarga di rumahnya saja yang mengetahuinya.
"Tapi saya bisa minta waktu kamu?" Yuda sebenarnya takut menggangu. Tapi jika dia tidak memberi tahu Putri, dia tidak akan tahu sampai kapanpun.
Bobby tipikal orang yang tidak mau merepotkan orang lain. Bahkan dulu ketika zamannya perkuliahan, Yuda lah yang mencari tahu masalah apa yang menimpa Bobby sampai membuat pria itu galau berhari-hari.
"Bisa Pak. Ada apa ya Pak?" Putri bingung, ada apa sebenarnya? Kenapa orang di depannya yang pernah menjadi Dosennya sungguh bertele tele.
"Mami sakit." Yuda diam sejenak, dia memikirkan bagaimana cara menyampaikan perihal Bobby.
Putri hanya diam saja, menyimak apa yang akan di sampaikan Dosen didepannya.
"Belum pasti sakitnya apa. Baru perkiraan Dokter, Mami kena penyakit gula." sambung Yuda.
"Innalillahi. Kok ngga keliatan ya Pak?" tanya Putri kaget mendengar berita tersebut. Tapi tidak nampak ciri cirinya jika tidak di keluhkan kondisinya.
"Ya secara fisik emang ngga keliatan Put. Tapi keluhannya menunjukkan ke situ."
Walaupun Putri bukan Dokter, tapi dia anak kesehatan. Seperti orang di depannya.
"Oh begitu Pak."
"Jadi di sini, saya mau minta tolong sama kamu. Bobby dari tadi abis denger kabar dari Dokter yang meriksa ke sini, dia diem aja. Bengong terus." Yuda diam sejenak, "Saya tanya, dia bilang ngga papa mulu. Saya bingung jadinya."
"Jadi Pak?" tanya Putri memastikan apa yang dia fikirkan benar. Dia menyimak dari tadi apa yang di katakan Yuda.
"Jadi kamu tolong ya. Hibur dia Put."
Putri diam saja tanpa merespon apapun. Dia mau saja sebenarnya, toh dia juga kekasih Bobby. Masalahnya adalah dia lagi tidak tegur sapa dengan Bobby. Apa dia yang memulai saja ya? Toh tidak ada salahnya.
"In syaaAllah Pak." ujar Putri. Tidak mungkin juga dia mengatakan hal yang sebenarnya. Cukup dirinya saja dan Bobby yang tau apa masalahnya.
"Loh ada Putri?"
Keduanya terperanjat kaget ketika mendengar sapaan yang datang dari arah tangga. Yuda berusaha menutupi keterkagetannya.
"Eh, sini bee." ajak Yuda supaya Afra tidak mencurigai apapun itu. Dia tidak mau, di kondisi Afra yang sedang hamil besar mempunyai fikiran yang membebaninya. Biar dia saja yang menangani hal ini.
Afra tanpa menaruh rasa curiga langsung duduk di samping Yuda.
"Wih debaynya udah gede aja. Berapa minggu yaa gue ngga ketemu lu Fra?" Putri sengaja bertanya, dia mendapatkan kode mata dari Yuda untuk tidak mengatakan hal yang sebenarnya. Dan untungnya kali ini, Putri langsung cepat tanggap.

KAMU SEDANG MEMBACA
DOSGAN (DosenGanteng) ~After Marriage~
RomanceIni squel cerita dari DosGan yang awal yaa.. Kalo di baca terpisah masih bisa sih, tapi kurang ada feel nya kalo kalian ngga baca yang pertama yaaa 😆🤗 Dulu saja, aku yang mengejar nya. Sekarang? Dia yang tidak bisa kehilangan ku. Bahkan aku perg...