p.s : kemarin udah sinetron, sekarang balik galak lagi (gantian jeongguk yang galak 😤).
"Jadi, ada yang mau dijelasin?"
Sore itu, Jeongguk nggak langsung pulang habis nganterin Taehyung. Pas sampai rumah juga Taehyung udah langsung bangun walaupun matanya masih agak pedes sisa nangis. Tapi udah nggak ngantuk, tadi ngantuknya gara-gara kena angin.
Nginterogasi Taehyungnya nggak jadi besok, deh. Sekalian, mumpung masih ada kesel-keselnya.
Mereka ada di rumah Taehyung, di kamar Taehyung. Mama-Papa si Kim kayaknya belum pulang dari kerja, dan Seokjin—dia ditumbalin sama Taehyung.
Taehyung berdeham, tegakin duduknya hadap-hadapan sama Jeongguk di atas kasur. Tiba-tiba dia jadi merasa kayak tersangka kriminal lagi dihakimi. Dia ngelirik Jeongguk, dan yang dilirik mukanya datar banget pakai tatapan tajam.
Buset. Taehyung merinding tiba-tiba.
Jangan salah, Jeongguk dipilih jadi kapten bukan tanpa alasan. Sekalipun dia memang nggak bisa marah ke Taehyung dalam artian bentak atau over ngeluarin emosi, Jeongguk tetap bisa tegas. Udah dimaafin, sih, tapi mana bisa Taehyung dilolosin gitu aja tanpa penjelasan? After all, dia masih kecewa.
"Aku ulangin, ya. Ada, nggak?" nada Jeongguk solid, Taehyung udah mau ngumpet aja. Tapi nggak bisa, dia sendiri yang bawa masalahnya sampai sini, dia juga yang harus tanggung jawab.
"Aku... pergi sama Kak Namjoon, tadi," ucap Taehyung, sebagai pembuka.
Jeongguk naikin sebelah alisnya, mukanya tambah lempeng nggak kayak biasanya. "Yakin cuma tadi? Nggak sama kemarin-kemarinnya lagi?"
Mampus lo. Mampus. Mampus. Mampus. Taehyung tegak ludah, ngatain diri sendiri dalam hati. "Iya... sama kemarin-kemarinnya lagi."
"Hmm. Kapan aja, tuh?"
"... Seminggu."
"Oh, seminggu." Jeongguk ngangguk-ngangguk, tapi entah kenapa di mata Taehyung jadi serem. "Keren banget, ya? Seminggu berturut-turut jalan sama mantan, nggak bilang sama aku. Pasti seru banget."
"Jeongguk—"
"Terus tadi kayaknya asik banget, ya? Sama Bang Namjoon? Sampai lupa, tuh, punya janji sama pacarnya."
Kok Jeongguk jadi gini, sih? Taehyung mau misuh, tapi dia sadar diri. Toh, salahnya juga.
"Kan aku udah minta maaf..." suaranya kecil, Taehyung lebih milih ngelihatin sprei kasurnya daripada lihat Jeongguk. Nggak tahu, nggak berani.
"Minta maaf doang nggak bikin aku paham, Kak." Sebenernya kasihan Taehyung udah melempem gitu, Jeongguk sesekali mikir kayaknya emang mending dibicarain besok aja. Tapi di sisi lain Jeongguk juga udah nggak bisa diem terus. "Makanya jelasin, biar aku nggak salah paham."
Hela napas, Taehyung kumpulin tekad dulu, habis itu baru dia jelasin semuanya ke Jeongguk. Semuanya. Mulai dari awal mereka ketemu seminggu lalu sampai acara kabur-kaburan tadi. Jeongguk nggak nyela, dia resapin betul-betul ceritanya Taehyung. Dan jujur, bikin Jeongguk tambah kesel, sekalipun harus ditahan.
"Hmm. Terus tadi nggak jadi nonton, tuh?" pada akhirnya Jeongguk merespon, dengan muka yang masih datar. Ngeselin.
"Nggak jadi," jawab Taehyung pelan.
"Bang Namjoon kamu tinggal gitu aja?"
Taehyung ngangguk.
"Terus? Tiketnya hangus, dong?"
KAMU SEDANG MEMBACA
galak | kv ✓
Fanfic𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃. Tentang Jeon Jeongguk, anak kelas sebelas yang pacaran sama kakak kelas dua belas yang galak-galak jutek (tapi gemes). Namanya Kim Taehyung. "Kak, jangan marah, ya?" "Bodo." "Aku beliin Mekdi." "... Ya udah cepet." © ggukiology...