19 - Obat Cepet Sembuh

6.8K 829 48
                                    

Jeongguk nggak masuk sekolah hari ini.

Dan Taehyung sadar karena tumben itu bocah tengil nggak nongkrong di kantin bareng antek-anteknya. Tapi chatnya pun nggak dibalas sama sekali. Jangankan dibalas, dibaca pun nggak.

Lah boro-boro dibaca, centangnya aja satu doang. Alhasil ditelpon juga nggak ngaruh. Jeongguk bener-bener offline.

Lama-lama Taehyung juga kepikiran. Ini Jeongguk lagi merantau ke goa nyari kitab apa gimana kok bisa-bisanya nggak ada kabar sama sekali? Tapi dia berusaha tenang, rencananya mau mampir ke rumah Jeongguk sepulang sekolah, jadi Jimin nggak usah repot-repot anterin dia pulang (walaupun belakangan Jimin memang jarang ngasih tebengan pulang soalnya dia lagi dimabuk asmara).

Akhirnya Taehyung naik ojol. Si abangnya disuruh mampir bentar ke Indomaret soalnya Taehyung pikir nggak enak bertamu pakai tangan kosong—dan karena setiap Jeongguk mampir ke rumahnya, cowok itu selalu bawa macam-macam buat Taehyung, beragam pula.

Kadang bawa jajan satu kresek besar kayak habis belanja bulanan, kadang juga bawa makan kesukaan Taehyung. Pernah waktu itu lagi musim flu dan cuaca emang agak dingin, Jeongguk main ke rumah Taehyung dengan sekantung es buah tanpa es. Katanya, "Kak Taehyung, aku bawain es buah tapi nggak pakai es. Kata Ibu nggak boleh makan es. Nanti pilek."

Ngaco. Tapi, toh, tetap dimakan sama Taehyung.

"Eh, Nak Taehyung? Nyariin Jeongguk, ya?" Sampai rumah Jeongguk dia disambut ramah sama Tante Jeon. Cantik, masih awet muda. Taehyung sekarang tahu senyum hangat Jeongguk nurun dari siapa.

"Waduh, kok repot-repot bawa oleh-oleh segala." Si tante terkekeh lembut, bawa Taehyung masuk.

"Hehe, nggak apa-apa, tante. Jeongguk doyan, kok."

"Itu anak dikasih makan whiskas juga doyan," celetuk Tante Jeon, bikin Taehyung hampir keselek angin. "Beneran, pernah nyoba sendiri, kok."

Taehyung senyum lebar—kelewat lebar, dengan ekspresi yang sebisa mungkin diatur nggak kelihatan tercengang.

"Jeongguk di kamar, tuh. Lagi sakit anaknya, demam. Semalam hujan gede dia terabas. Paginya langsung drop jadi nggak berangkat sekolah."

Taehyung ngangguk-ngangguk dengerin ceritanya Tante Jeon, hingga akhirnya dia naik buat cek sendiri keadaan Jeongguk. Sempat ketuk-ketuk pelan pintunya tapi nggak ada respon.

Kok di dalam berisik?

Penasaran, jadi Taehyung langsung buka aja pintunya karena ternyata nggak dikunci.

Dan dia dibikin nggak habis pikir sama pemandangan di dalam. Ada Jeongguk, pakai kaus putih pendek sama celana training yang juga pendek lagi duduk di atas kasur, kaki diangkat ngangkang sebelah. Tangannya megang konsol game dan tatapannya fokus ke TV di depan yang terhubung dengan video game. Saking fokusnya sampai Taehyung masuk pun dia nggak sadar.

Sesekali Jeongguk batuk-batuk dan bersin, kemudian hidungnya dilap gitu aja pakai tissue—sambil nyerot ingus kenceng banget—dan lanjut main.

Taehyung bener-bener nggak tahu harus bereaksi kayak gimana.

Jadi dia hela napas, jalan mendekat dan berhenti tepat di depan Jeongguk, nutupin TV-nya. Tangan nyilang depan dada dan natap Jeongguk tajam, dengan tiba-tiba. Bikin Jeongguk kaget mampus sampai mundur dan kepalanya kepentok dinding.

"Eh copot copot—adaw!"

Taehyung mendengus puas ngelihat Jeongguk ngelus-ngelus kepalanya, mukanya garang. "Sakit?"

galak | kv ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang