• Phases 19/?

82 20 88
                                    

Bisa dibilang rumah Blake Richardson adalah sebuah playground bagi anak-anak angkatan ke-25 SMA Tara Negara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bisa dibilang rumah Blake Richardson adalah sebuah playground bagi anak-anak angkatan ke-25 SMA Tara Negara. 

Mungkin teman-teman Blake dari luar sekolah yang di undang ke party malam ini juga satu pemikiran.

Karena sepenelitianku selama mondar-mandir  lima belas menit terakhir, aku tak mendapati wajah masam satupun.

Semuanya bersenang-senang di tiap sudut rumah. Mulai di ruang keluarga, dapur, ruang tengah yang dikosongkan sebagai dance floor, ataupun outdoor pool milik keluarga Richardson yang kini tengah dipenuhi kumpulan manusia.

Sudah hapal dengan tata rumah ini, aku dan teman-temanku memutuskan untuk nongkrong di sudut ruang tengah, posisinya dekat jendela besar dan ada meja panjang yang menjejelkan aneka ragam minuman dan cemilan.

Disaat aku baru saja mengambil segelas fanta dengan Edwin dan Sasha, Zion berhasil membuat sebuah kelompok sendiri untuk ia rangkul dan bersorak di tengah dance floor. He really is turning this to an american party.

Ditambah, kini lagu We Can't Stop oleh Miley Cyrus mengalun dengan keras. Adrenalin rumah ini sontak naik karena dentaman musik yang sangat mereka kenali. 

So la da da di we like to party
Dancing with Molly
Doing whatever we want,
This is our house
This is our rules

"EDI, SINI LO!" panggil Zion kearah kami. Cowok yang tingginya kayak pohon palem itu udah dirangkul sama banyak anak basket. Ada juga Reece, Blake, Gibran, Austin, dan Brandon yang ikutan.

Emang bener kata Nick. Party apapun yang didatengin Zion pasti hidup. Tahun lalu party Blake enggak seheboh ini.

Edwin mencengir kepadaku dan Sasha sebelum berlari ke arah Austin dan menambah deretan 'rangkul'. "Bentar ya!"

Lalu saat cowok-cowok itu merapat dan lagu akan menuju reff, Zion bersorak. "Everyone sing this shit!"

Serempak, aku dan Sasha juga ikut mengangkat gelas kami.

"..AND WE CAN'T STOP
AND WE WON'T STOP
CAN'T YOU SEE ITS WE
WHO OWN THE NIGHT?
CAN'T YOU SEE IT'S WE
WHO 'BOUT THAT LIFE?!"

Nyanyi kami semua, kompak. Ruangan kian sesak.

Tak puas, Zion bersorak lagi. "SAY WHAT?!"

"..AND WE CAN'T STOP
AND WE WON'T STOP!"

"Aye! Aye!"  senyum lebar Zion mesih keliatan walau disinari warna-warni lampu strip LED. "Ain't got no alcohol but we're happy as shit!"

"WOOOO!"

Astaga. Emang Zion tuh extrovert yang tertunda.

"Gila ya si Zion, party animalnya udah mendarah daging." celetukku pada Sasha yang daritadi nontonin cowok-cowok.

FASE - prettymuch (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang