"Woah! Liat itu, Aleta!" Ucap Lily
--
Saat ini di lapangan Kaitz Academy sedang ada para senior yang terlihat berlatih. Aleta dan Lily disana memperhatikan para senior itu, ada beberapa murid yang ikut melihat juga. Mereka sedang berlatih kekuatan mereka
Sampai ada orang yang menyapa Aleta dan Lily. "Aleta! Lily!" Sapa orang itu, Aleta dan Lily yang dipanggil sontak menoleh. Mereka mendapatkan Fely dan Rea yang berjalan menghampiri mereka
"Gue cari-cariin, ternyata disini!" Ucap Rea. "Lo darimana?" Tanya Aleta ketika melihat Fely dan Rea bersama. "Dipanggil Prof. Jak." Jawab Rea yang hanya diangguki oleh Aleta
"Eh, ini latihan pada buat apaan dah?" Tanya Lily yang sedari tadi matanya tak lepas dari lapangan. "Mengisi waktu luang." Ucap Fely. "Kayak Upin Ipin yang lagi nyari hobi aja!" Kekeh Aleta. Pasalnya kata-kata yang di lontarkan oleh Fely tidak asing dan ia mengingat salah satu episode film Upin Ipin yang sedang mencari hobii
"Hahaha." Rea, Aleta, dan Fely tertawa. Sedangkan Lily masih memfokuskan pandangannya. Ia berbinar saat melihat seorang laki-laki sedang melatih kekuatannya. "Ngapa lo?" Tanya Rea
"Itu, ganteng banget!" Ucap Lily. Aleta, Rea, dan Fely mengikuti arah pandangan Lily. Mereka melihat seorang laki-laki di dekat ring basket sedang melatih kekuatan. "Kak Achsel?" Ucap Rea yang melihat laki-laki itu
Lily mengerutkan keningnya, darimana temannya tau? "Dia senior? Kok lo tau?" Tanya Lily yang dibalas anggukan oleh Rea. "Ganteng ya?" Tanya Fely, Lily mengangguk dengan cepat. Laki-laki itu memang, tampan
"Yaiyalah, adeknya cantik!" Ucap Fely yang mendapatkan tatapan malas dari Rea. "Adeknya? Siapa?" Tanya Lily, Fely menepuk-nepuk dadanya yang membuat Lily mengerutkan keningnya
"Maksud lo?" Tanya Lily, Fely memutar kedua bola matanya jengah. Temannya yang satu ini ternyata agak lemot. "Adeknya itu gue!" Ucap Fely membuat Lily membelalakkan matanya
"S-serius?!" Tanya Lily memastikan, Fely mengangguk membenarkan ucapan dia tadi. Lily yang mengetahui bahwa itu adalah Kakak dari temannya, Fely. Ia menahan malunya, pipi nya memanas sudah seperti kepiting rebus
Fely memandang ke arah Kakak nya, ia merangkul Lily yang berada disampingnya. "Tenang, gue gak bakal bocorin kok. Kecuali–" Fely belum melanjutkan ucapannya, ia melirik ke arah Lily yang berada di rangkulannya. "Kecuali..kalo gue keceplosan." Lanjutnya
Seketika Lily merasakan perasaan malu dan kesal secara bersamaan. Ia memutuskan untuk meninggalkan teman-temannya disana. Rea, Fely, dan Aleta yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya. Mereka tidak menyusul Lily melainkan mereka kembali ke Asrama masing-masing
--
Hari sudah pagi. Hari ini adalah hari dimana Aleta dan Lily memulai pelajaran. Aleta tengah bersiap memakai pakaian sekolah itu. Sebenarnya ia agak risih dengan rok seragamnya karena rok itu panjangnya hanya sampai atas lutut
"Aleta! Udah siap?" Tanya Lily, Aleta berjalan ke arah pintu dan membukanya. Ia menatap Lily dengan senyuman tipisnya. "Udah." Ucapnya
Mereka berdua menyempatkan diri mereka untuk sarapan sebelum memulai pelajaran di hari pertama. Mereka tidak mau jika nanti mereka pingsan karena tidak ada energi
Setelah mereka sarapan, mereka segera bangkit dan menuju kelas
Aleta dan Lily kini berjalan beriringan, Rea mana? Dia sudah duluan pergi karena katanya ada urusan penting. "Pagi ini kelas bareng?" Tanya Aleta. "Iya." Jawab Lily
KAMU SEDANG MEMBACA
The Invincible✔️
Aventura[jangan lupa untuk tetap vote walaupun cerita ini sudah tamat, terimakasih!🤗] Bagaimana jika seorang perempuan yang dikenal satu sekolah karena ke-tomboy-an nya sebenernya adalah seorang Putri dari Kerajaan ternama? --- ⚠️WARNING! SLOW UPDATE! ⚠️PU...