Part. 10 Apa alasannya?

1.1K 48 5
                                    

"Gue pergi ada alasannya dan apa itu alasannya lo engga perlu tau."

Melly berlari ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya ke dalam closet, mual dan pusing bercampur jadi satu. Entah obat-obatan yang membuat dia pusing atau batinnya yang kacau karena lelah menghadapi ini semua.

Dan hari ini adalah hari ketiga ia berada di tempat yang sama sekali ia benci, tetapi karena sesuatu ia harus sering datang ke tempat ini atau menginap di tempat ini. Melly memilih duduk di sofa dan memejamkan matanya berharap rasa pusingnya akan segera hilang.

" Bunda aku mau pulang." ucapnya tiba-tiba saat merasakan pintunya di buka dan ia sudah tau pasti Bundanya.

"Iya nak kita akan pulang tapi nanti ya nunggu kamu mendingan dulu." ucapnya dengan mengelus rambut sang putri

"Kak Melly mau pulang sekarang." rengeknya kepada Raka yang baru saja datang.

"Sabar princess nanti kalo udah waktunya pulang pasti pulang kok." ujarnya tenang sambil mencium kening Melly

"Kakak sama Bunda sama saja enggak mau ngabulin permintaan Melly." ucapnya sambil merebahkan tubuhnya kembali di ranjang dan memakai selimutnya sampai menutupi seluruh tubuhnya.

Di dalam selimut tersebut mungkin hanya Bunda yang tau kalau aku sedang menitikan air mata,memikirkan betapa lelahnya menjalani ini semua. Ia ingin sembuh agar semuanya bisa berjalan normal kembali seperti semula.

"Dimana Melly?." tanya Adijaya kepada istrinya yang tengah berdiri sambil menatap jalanan yang padat dengan kendaraan.

"Melly sedang tidur." jawabnya lalu mendekat kepada sang suami

Melly yang mendengar ucapan Ayahnya langsung mendapat ide, ia lalu menghapus air matanya dan menarik nafas agar semuanya bisa berjalan dengan lancar.

"Ayah Melly pokoknya mau pulang sekarang kalo engga pulang sekarang Melly akan mogok makan." ucapnya serius sehingga kedua orang tuanya langsung menoleh.

"Iya apapun untuk princess, nanti Ayah akan bicara dulu sama dokternya." ujarnya sambil berjalan kearah si bungsu tersayang dan langsung memeluknya.

"Makasih Ayah selalu nurutin kemauan Melly." ucapnya di dekapan sang Ayah

****

Setelah perbincangan panjang Ayah dengan sang dokter untuk kepulangan Melly akhirnya sang dokter mengijinkan Melly pulang tetapi dengan syarat Melly hanya boleh istirahat total agar tubuhnya kembali segar.

Tetapi dengan keras kepala nya Melly keluar dari rumah saat semua orang tidak ada dirumah ia gunakan untuk keluar rumah. Melly bosan hanya berdiam saja dirumah ia butuh udara segar dan ia akan menemui seseorang yang beberapa hari ini selalu ada dipikirannya.

Melly melihat seseorang yang ia rindukan tengah asyik bermain basket sehingga tidak sadar ada dirinya disini.

"Manusia Purba Jelek." ucapnya sedikit keras

Deg

Melly terkejut saat tiba-tiba Putra memeluknya erat seakan tidak mau kehilangan lagi. Ia langsung mendorong tubuh Putra karena ia sangat tidak suka karena Putra bau keringat.

"Jangan mendatangiku hanya untuk pergi agar di cari, gue mageran orangnya." ucapnya tiba-tiba kepada Melly dengan tatapan yang sulit di artikan

"Gue pergi ada alasannya dan apa itu alasannya lo engga perlu tau, dan gue bela belain keluar dari rumah buat ketemu lo tapi yang gue dapatkan apa?!." ucapnya marah

"Lo ngilang selama tiga hari dan selama itu pula lo engga ada inisiatif buat ngabarin gue maupun sahabat-sahabat lo, dan gue paling engga suka sama orang yang tiba-tiba ngilang terus habis itu tau-tau muncul kaya JAILANGKUNG!." ucapnya sambil menekan kata jailangkung kepada Melly

"Lo anggap gue jailangkung? Hah? Gue pergi itu ada alasannya. lo jahat gue kecewa sama lo." ujarnya dengan memelankan kalimat terakhirnya namun kalimat itu masih terdengar di telinga Putra.

Melly menatap Putra dengan tatapan marah. Melly melemparkan sesuatu kepada Putra dan setelah itu Melly berlari meninggalkan Putra dan air matanya yang sudah ia tahan lolos begitu saja.

Putra mengambil gantungan bola basket yang tadi dilemparkan oleh Melly di lihatnya gantungan tersebut ia jadi menyesal telah berkata kasar dan ia benci melihat raut kesedihan di wajah Melly apalagi kesedihan itu di sebabkan oleh dirinya.

"Maafin gue cebol." ucap Putra lirih sambil melihat Melly yang sedang berlari menjauh darinya.











Hallo all❤ makasih yang masih setia nungguin cerita absurd ini update dan terimakasih juga buat sudah baca semoga kalian semua selalu sehat dan dalam lindungan Allah swt :)

Maap saya update nya lama hehehe


Gomawo❤



Seoul, Banjarnegara 15 Mei 2020

Benci Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang