Part 4. Pulang bareng

2.4K 76 1
                                    

Bel lonceng pulang berbunyi nyaring menggema di saentro sekolah. Mendengar suara bel semua murid langsung merapikan bukunya untuk di masukkan ke dalam tas nya masing masing terkecuali dengan Mely ia justru masih asyik dengan nonton drakor yang di perankan oleh aktor tersayangnya yaitu oppa lee jong suk berperan sebagai Kang chul di drakor yang berjudul "W".

"Woy mel mau pulang enggak?." teriak Rani

"Udah sana pulang duluan aja kalian bertiga aku lagi asik sama kang chul nih jangan ganggu." ujarnya tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone nya.

"Yaudah kita balik duluan awas ada setan." ucap rani lalu meninggalkan melly di kelas

"Hati hati dijalan gaes."

"Eh itu Putra kan mel? Nungguin siapa dia? Melati mengernyitkan dahi bingung kala tak sengaja melihat putra yang sedang berdiri bersedekap di depan kelas.

Bagaikan terhipnotis, kepala mely berputar menoleh ke luar kelas. Matanya membelalak kala melihat memang ada putra disana.

"Kenapa lo?." tanya jodi teman sekelasnya

"Enggak kenapa-napa."

"Oh yaudah kita duluan mel." ujar jodi sambil merangkul pundak melati yang notabene pacarnya.

Saat baru mau melangkah pergi, melly langsung menarik tas yang dikenakan melati.

"Kenapa mel?." tanya melati sambil menatap melly

"Pliss bantuin guaa ya lo disini aja dulu nutupin badan gua biar enggak keliatan sama.." belum sempat menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba dipotong dengan ucapan seseorang yang suaranya begitu familiar di telinga melly.

"Sama siapa hmm?" tanya laki-laki tersebut dengan menatap mely lembut

"Yaudah bro duluan." pamit jodi kepada putra, yap lelaki tersebuta adalah putra.

Mely spontan menggeleng "enggak sama siapa-siapa kok. Ngapain kesini? tanya melly sambil bergegas memasukan bukunya ke dalam tas.

"Yakin mau pulang? enggak mau lanjutin nonton drakornya lagi seru tuh adeganya." ujar putra dengan senyuman jahilnya.

Melly langsung melihat adegan yang seru yang dikatakan putra,betapa malunya saat ia melihat drakor tersebut sedang menampilkan kang chul dengan Hye yo joon sedang berciuman.

"Sial putra liat." batinnya

Melly langsung mematikan hp nya dan memasukan ke dalam sakunya.

"Minggir manusia purba." ujar melly

"Ganteng kayak gini disebut manusia purba? Rabun ya neng?."

"Udah sana minggir manusia purba gua mau pulang." ucapnya lagi agak keras kepada putra uang menghalangi jalannya.

"Mending gua manusia purba daripada elo pendek kaya kecebong." ujarnya santai

"Terserah, ishh minggir manusia purba."

"Elo pulang sama gua."

" Ogah mending pulang sama bang raka daripada sama elo manusia purba."

"Raka nyuruh gua buat nganter lo pulang kecebong." uajrnya sambil menunjukkan pesan whatsapp dari raka kepada melly.

"Yaudah ayo buruan."

🍃🍃🍃

Selama di dalam mobil hanya ada keheningan yang menemani perjalanan pulang. Putra jenuh dengan keadaan yang hening tidak ada percakapan sekalipun.

"Elo masih hidup kan cebong?." tanya putra sambil melirik melly

"Nama gua melly bukan cebong." ucapnya penuh dengan penekanan

"Nah gitu dong bicara jangab diem-diem baen ngopi ngapa ngopi."

"Sayangnya gua nggak suka kopi."

"Iya sayang aku juga suka kamu kok." ucapnya genit dengan mengedipkan sebelah matanya.

"Ihh jijik gua liatnya."

Putra tertawa tak tahan dengan ekspresi melly yang begitu lucu seperti anak kecil.
Sedangkan melly menatap kagum melihat putra tertawa, baru kali ini ia melihat seorang putra yang di sekolah sangat cold dan cuek.

"Tampan."

"Udah puas liatin aku." spontan melly langsung mengalihkan pandangannya ke luar jendela.

"Udah sampai neng." ucap putra

"Udah tau." ujarnya cuek

"Hati-hati sayang." teriak putra kepada melly

Melly langsung berhenti dan menengok kebelakang ternyata putra telah menghilang dari depan gerbang rumahnya.

"Dasar manusia purba bikin perasaan gua campur aduk."

Follow instagram @aassiil_

Jangan lupa baca juga cerita aku yang judulnya My teacher is my husband😍

🌟jangan lupa vote🌟

Thanks buat yang udah membaca cerita saya❤

Seoul, 18 March 2019

Benci Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang