Kuntilanak yang Mengusir Anak Belanda

78 3 0
                                    

       Ini cerita tentang bagaimana anak Belanda itu tidak pernah mau kembali saat Kuntilanak yang tidak tahu darimana dia datang karena hanya ingin minta di doakan, tapi disisi lain dari permintaan itu terdapat niat yang buruk dari perempuan jelek itu. Anak Belanda ini tidak bisa kembali dan tidak akan mau kembali ke dalam rumahku hanya karena kuntilanak yang datang kerumahku secara tiba-tiba. Ini cerita tentang mereka dan kisah ini terjadi ketika aku duduk di bangku kuliah.

      Aku sampai saat ini tidak memiliki nama panggilan untuk anak Belanda yang selalu dirumahku dan selalu mengikutiku kemanapun. Anak ini selalu datang dan pergi disaat yang tidak menentu, terkadang anak ini tidak kembali dalam waktu yang lama, hanya karena dia bermain dengan anak-anak belanda lainnya. Sesekali dia mengikutiku untuk acara Dance Cover yang acaranya bisa sampai 4 jam, karena di acara tersebut selalu membantu semua teman-teman dance untuk make up atau bagian konsumsi.

        Sesekali anak Belanda ini merasa bosan ketika aku sudah mulai masuk kuliah. Kegiatanku hanya belajar dan terus belajar, sehingga anak Belanda itu terus pergi dan tidak bisa dicari kemanapun. Memang tingkahnya suka menyebalkan jika sudah meminta sesuatu, tapi anak ini tidak sampai menangis atau marah kepadaku jika aku tidak menuruti permintaannya. Hanya saja dia selalu menunjukkan wajahnya yang seram jika permintaan tentang apa yang dia sukai seperti minum susu coklat atau permintaan seperti mainan tidak dituruti olehku. Aku tidak pernah menuruti semua permintaannya karena aku harus menghemat uangku untuk keperluan pribadiku disetiap harinya.

"Kenapa tidak pernah kamu belikan? aku tidak memintanya setiap saat padamu." Tanya anak Belanda itu padaku.

"Aku juga harus menabung, keperluanku sangat banyak. Lagipula kamu meminta dengan harga yang mahal. Aku tidak punya uang sebanyak itu untuk membelinya." Jawab ku kesal.

"Aku sudah lama ingin itu semua." Bantahnya dengan wajahnya yang dibuat jelek agar aku mau menuruti permintaannya.

"Jika kamu marah seperti itu, jangan ikut denganku lagi. Aku memang tidak pernah membelikan apapun untukmu selama ini." 

"Yasudah, aku tidak akan meminta kembali. Percuma saja aku minta, dari dulu kamu tidak pernah memberikan apapun padaku." Anak Belanda ini pergi setelah bicara seperti ini padaku.

       Tidak mudah untuk berteman dengan mereka yang tidak terlihat, apalagi yang lebih muda dari kalian.  Aku memang tidak bisa berteman dengan mereka yang tidak terlihat, tapi anak Belanda ini selalu saja mengikutiku kemanapun aku pergi, aku tidak tahu alasannya untuk berteman denganku tapi yang aku rasakan dia tidak jahat. Beberapa orang sudah melarangku untuk menjauhi anak itu dan jangan berteman dengannya lagi, mereka khawatir jika terjadi sesuatu padaku. Misalnya saja dengan adanya gangguan-gangguan dari makhluk lain atau gangguan dari anak Belanda ini sendiri. Beberapa kali memang ada yang datang dan pergi di dalam rumahku tapi aku tidak tau apa sebab dari kedatangan mereka semua.

       Hingga suatu hari aku bertemu dengan kuntilanak yang mengikutiku dari kolam renang. Kalian tau bahwa kuntilanak adalah hantu yang tidak pernah disukai oleh anak Belanda ini dan sangat mustahil jika dia mau kembali ke rumahku. Kejadian ini ketika papaku meninggal pada tahun 1 Maret 2018. Dimana keluargaku masih berduka atas meninggalnya papa yang sangat mendadak tanpa adanya tanda-tanda sakit ataupun kecelakaan. Memang kesedihan juga bisa mengundang mereka yang tidak terlihat untuk datang ke rumah, mereka akan merasakan energi itu untuk dijadikan makanan mereka.

       Saat almarhum papa meninggal tepat pada hari ke 10, aku tidak sengaja membawa kuntilanak untuk datang ke rumah. Lebih tepatnya, aku tidak sengaja membawa sesuatu yang seharusnya tidak aku bawa dari tempat lain, dan ini selalu terjadi padaku ketika pergi ke suatu tempat tanpa membaca doa terlebih dahulu. Inilah kenapa anak Belanda itu jarang sekali dirumah bahkan dia tidak bilang aku cerewet saat aku sedang melakukan video call dengan teman-temanku. Rumah sepi jika aku sendirian tanpa anak Belanda dirumah, selain kedatangan Kuntilanak dirumahku, anak Belanda ini memang takut dengan almarhum papa, kemungkinan besar dia pergi daru rumah karena dia takut dan enggan oleh almarhum papaku.

       Ketika aku sedang sholat maghrib di ruang tengah sendirian, aku tidak sengaja melihat baju putih bersih sedang berdiri di belakangku, seperti menunggu aku selesai sholat. Memang benar dia menungguku selesai sholat, dia menunjukkan wajah yang sudah dia rubah menjadi lebih baik dan mirip dengan orang yang dia kenal. Aku paling tidak suka jika mereka berpura-pura untuk terlihat bagus dan baik dalam wujud mereka yang sebenarnya sudah rusak atau jelek. Aku melihat ke arah televisi untuk melihat wajahnya dan dia mengatakan sesuatu kepadaku sambil memainkan rambutnya yang panjang.

"Aku ingin kamu doakan. Kamu bisa mendoakanku?" Tanya Kuntilanak itu sambil tersenyum.

"Tidak, aku tidak akan mendoakanmu. Aku tidak mengenalmu dan aku tidak punya urusan denganmu di dunia ini, jadi aku mohon pergilah. Tempatmu bukan disini, bukan  diseluruh rumah ini." Jawabku kemudian aku meminta tolong kepada om Suryo untuk mengembalikan Kuntilanak itu pergi dari rumahku.

       Aku sudah sering diperingati agar lebih berhati-hati dan tidak membawa yang seharusnya tidak aku bawa dari tempat manapun. Setelah kejadian ini, anak Belanda itu tidak pernah mau kembali lagi ke rumahku. Kata anak Belanda itu rumahku sudah sering dimasuki mereka yang berniat jahat pada keluargaku, kemudian anak Belanda itu tidak pernah kembali dan menetap di Jawa Barat bersama teman-temannya. Dia datang sesekali untuk melihat keadaanku saja, setelah tidak punya kepentingan dia akan pergi lagi dari rumahku. Tidak heran sekarang aku merasa lebih nyaman tanpa kehadiran anak Belanda itu dirumah maupun disampingku. Sesekali dia berkunjung di dalam mimpiku untuk menceritakan tentang kejadian dimasa lalunya sebelum dia meninggal, dia menceritakannya padaku secara acak dan tidak pernah berurutan. Kemungkinan hingga saat ini kami sudah tidak pernah bertemu lagi, kecuali dialam mimpi saja kami bertemu. Aku tidak akan merasa sedih karena kehilangan anak Belanda itu, aku hanya bisa tersenyum dan merasa bersyukur dengan kejadian ini.

Hantu Anak Belanda Tanpa NamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang