Kisahku dimulai saat masih duduk di bangku SMP. Disaat usiaku menginjak 13 tahun dan aku masih duduk di kelas 1 SMP. Akan aku beritahu kenapa aku bisa melihat mereka, awal mula cerita berawal saat aku pulang ke kota Yogyakarta pada tanggal 20 Oktober 2010 dari Surabaya menggunakan pesawat. Saat itu aku pulang karena ada urusan keluarga dan karena orang tuaku memintaku untuk pulang dengan segera. Baru pertama kali aku naik pesawat sendiri tanpa ditemani siapapun dari keluargaku yang berada di Surabaya dan beruntungnya aku bisa sampai di kota Yogyakarta dengan selamat.
Aku berada di Yogyakarta selama 1 minggu lamanya untuk acara keluarga. Pada suatu hari dimana aku bertemu dengan keluarga dari om Suryo di sekolah adikku. Aku bertemu dengan keluarga itu karena aku menemani anak perempuanya yang duduk sendirian dan tidak mau bermain dengan siapapun. Setelah kejadian itu keluargaku dengan keluarga om Suryo menjadi teman dan beberapa kali keluarga om Suryo sering main ke rumah, begitu juga sebaliknya. Hingga satu hari keluargaku main ke rumah om Suryo seperti biasa, aku duduk bersama kedua orang tuaku, om Suryo dan tante Dewi. Kami ber-4 duduk di ruang makan untuk mengobrol, aku tidak main dengan kedua adikku karena aku merasa bosan. Ketika sedang asyik mengobrol, aku sedang asyik memainkan kuku ibu jariku sambil menunduk. Rasanya bagian leherku sangat sakit seperti ada yang menekan leherku untuk selalu menundukkan kepala, hingga om Suryo mencoba untuk memanggilku beberapa kali.
"Naomi.." Panggil om Suryo
"....." aku tidak menjawab
"Naomi" Panggil om Suryo lagi
"....." aku tetap diam lalu melihat kearah om Suryo dengan tatapan tajam dan tidak suka
Aku melakukan itu secara tidak sengaja dan aku sendiri kebingungan kenapa aku melakukan itu. Om Suryo melihat kearah Papaku untuk mengatakan sesuatu kepada papaku tentang apa yang terjadi kepadaku barusan.
"Sepertinya Naomi harus dibersihin, karena ada yang ngikutin dia. Kayaknya kebawa dari rumah yang di Surabaya." Kata om Suryo kepada papaku
"Ya sudah dibersihkan saja, diruangan mana?" Tanya papaku ke om Suryo
"Ruangan yang itu saja." Jawab om Suryo sambil menunjuk ruangan dekat dengan ruang makan
Aku, papaku, dan om Suryo menuju ke ruangan yang ditunjuk oleh om Suryo. Dalam waktu agak lama untuk "pembersihan" yang dilakukan oleh om Suryo, akhirnya aku dan papaku keluar dari ruangan itu untuk istirahat sejenak sambil ngobrol sebentar.
"Tadi yang ganggun Naomi itu dari rumah yang di Surabaya. Dia yang bikin tatapan matamu jadi aneh dan bikin banyak orang tidak suka sama kamu." Kata om Suryo ke aku
"Tapi sekarang udah gak ada kan om? apa dia bakal ganggu lagi om?" Tanyaku penasaran
"Dia tidak akan mengganggu kamu. Rajin-rajin sholat ya." Jawab om Suryo sambil melihat rokok yang ada di tangannya.
Setelah 30 menit berlalu aku, kedua adikku dan kedua anak om Suryo dikumpulkan jadi satu dan duduk di daerah belakang rumah om Suryo. Kami akan dibukakan mata batinnya oleh om Suryo dan selama waktu kurang lebih 1 jam melakukannya, aku dan semua adikku masih bisa melihat "mereka" yang tidak terlihat. Kami melihat banyak bentuk, tapi kami melihat mereka secara bertahap. Sekarang hanya seperti bayangan yang abstrak dan belum terlalu jelas untuk melihat secara detail seperti apa wujudnya.
Sudah 1 minggu aku berada di Yogyakarta, waktunya aku kembali ke Surabaya untuk sekolah. Setelah kejadian itu aku mencoba untuk biasa saja untuk beraktifitas dengan teman-temanku, meskipun aku masih melihat mereka di sekolahku. Aku terkadang merasa takut ketika berada di dalam toilet sekolahku, karena sekolahku kelas untuk perempuan dan laki-laki dipisah jadi tidak pernah bisa bertemu dengan laki-laki kecuali di perpustakan dan kantin sekolah. Meskipun aku sering melihat hal yang seram di toilet, akhirnya aku pernah menjerit di kamar mandi karena wujudnya yang semakin jelas dan membuatku semakin ketakutan yang mengakibatkan aku harus ditemani oleh temanku.
Aku akhirnya pernah stress akibat melihat banyak wujud yang menyeramkan setiap harinya. Penampakan yang aku lihat semakin jelas wujudnya dan terkadang beberapa gangguang sudah aku alami di rumah saudaraku ini. Gangguan yang aku alami tidak hanya wujud dan suara, bahkan mereka berani memegang yang disengaja maupun tidak disengaja. Aku mengalami gangguan di rumahku selama 3 Tahun lamanya dan aku tidak tahu harus cerita kepada siapa. Bahkan aku pernah diganggu oleh tangan manusia tanpa badan, kalian bisa bayangkan hanya tangan menyentuh kaki dan darahnya masih terlihat segar membangunkan kalian saat kalian sedang tidur nyenyak. Ketika kalian bangun tangan itu akan melepaskan kaki kalian lalu berjalan entah kemana, bisa bayangkan itu? aku mengalami selama 1 minggu dan tangan itu membangunkanku setiap jam 3 pagi.
Sampai disini dulu cerita singkatku bagaimana aku bisa melihat mereka, akan aku ceritakan lebih lengkapnya di chapter selanjutnya, semoga kalian tidak takut dengan ceritaku kali ini. Aku tidak akan menakuti kalian jika kalian memiliki keberanian yang tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hantu Anak Belanda Tanpa Nama
Terrorcerita ini adalah cerita horor yang tidak begitu menyeramkan. Cerita Ini adalah kisah nyata yang aku alami. Aku tidak pernah mengada-ada cerita, tidak pernah menambahkan atau mengurangi cerita yang aku tulis. Ini adalah cerita pertemuanku dengan ana...