07 : Act Strange

622 122 6
                                    

"Apa yang kau lihat?"

Woori menoleh pada Shuhua ketika mendengar pertanyaan teman sebangkunya tersebut kemudian membalikkan ponselnya dan menyimpannya di atas meja. "Tidak," jawabnya dengan senyuman tipis.

"Kau bertingkah aneh belakangan ini," kata Shuhua menatap Woori curiga. "Ada apa? Kau bertengkar dengan Jaemin?"

Woori menggelengkan kepalanya. "Tidak."

"Lalu kenapa? Kenapa kau diam saja seperti orang yang sedang patah hati?"

"Memangnya kalau orang diam saja itu berarti sedang patah hati? Kan tidak," sahut Woori sebal.

"Kan aku bilang seperti, bukan benar-benar iya," balas Shuhua gemas.

"Kenapa kalian berisik sekali?" tanya Nancy yang duduk di belakang mereka sembari membaca novel romance-nya.

Woori menoleh sekilas ke belakang kemudian kembali menghadap depan. Ia menghela napas panjang ketika bayangan Jaemin kembali muncul di benaknya.

Belakangan ini Jaemin bersikap aneh. Dia banyak tersenyum saat mereka tengah bersama. Bahkan saat tidak ada siapa pun di dekat mereka, Jaemin tetap tersenyum pada Woori dan membicarakan hal yang menurut Woori tidak seharusnya mereka bicarakan. Seperti hobi, makanan kesukaan, lagu kesukaan, dan hal lainnya.

Aneh, kan?

Woori sampai bingung sendiri dengan statusnya karena sikap Jaemin yang mendadak berubah baik. Baiknya berlebihan, Woori jadi merasa jika mereka benar-benar berkencan. Bukan hanya pura-pura.

Dan beberapa hari ini Woori merasa senang karena Hyunjin tidak mengganggunya lagi. Laki-laki itu hanya tersenyum saat mereka tidak sengaja berpapasan. Tidak seperti sebelumnya, selalu mengajak bicara.

Ponselnya kembali bergetar. Woori meraih benda pipih tersebut kemudian melihat ke arah Shuhua yang sibuk menggambar di buku-memastikan jika teman sebangkunya itu tidak sedang memerhatikan.

Jaemin:

Temani aku pergi ke toko buku setelah pulang sekolah.

Woori:

Kenapa tidak minta antar temanmu saja?

Menghela napas pelan, Woori kembali menyimpan ponselnya di atas meja kemudian menempelkan kepalanya pada meja dengan tangan sebagai alas dan memperhatikan hasil gambar Shuhua.

Gambar.

Woori menegakkan tubuhnya begitu teringat sesuatu. Ada tugas dari clubnya. Mengambil gambar senja. Dan dia sudah berjanji pada Mark akan mengambil gambar bersama. Hampir saja Woori melupakannya. Baru saja Woori akan menghubungi Mark, sebuah pesan masuk membuatnya tersenyum.

Mark:

Apa kau ada acara sepulang sekolah? Bagaimana jika kita mengambil gambar senja hari ini?

Woori:
Tidak. Ayo kita mengambilnya hari ini.

Dan Woori mengabaikan pesan yang dikirim Jaemin karena ia sibuk mencari referensi foto-foto senja di internet.

💚💚💚

Jaemin:

Temanku tidak ada yang bisa. Makanya aku memintamu untuk menemani. Hanya sebentar, tidak akan lama.

Fake Relationship ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang