"Ayo kita berkencan."
_______________________
Semuanya bermula ketika Shin Woori dan Na Jaemin bersembunyi di dalam satu ruangan yang sama saat berusaha menghindar dari seseorang yang selalu mengganggu mereka.
Kesepakatan konyol yang dibuat karena s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading:)
_______
Sikap Jaemin memang menyebalkan sejak awal. Tapi belakangan ini pria itu menjadi lebih menyebalkan dari sebelumnya.
Woori tidak tahu apa penyebab sikap Jaemin menjadi seperti itu, tapi ia benar-benar merasa terganggu saat Jaemin tiba-tiba datang ke rumahnya dengan membawakan makanan kesukaannya.
Seperti yang terjadi sekarang ini.
Jaemin tersenyum lebar pada Woori dan berkata dengan santai, "Hai. Ayo kita makan pizza bersama!"
Woori menatap tajam pria yang ada di depannya tanpa mau menyingkir dari pintu rumah. Ia sengaja mempertahankan posisinya karena tidak ingin Jaemin menerobos masuk ke dalam rumah, seperti sebelumnya.
"Aku diet."
Jaemin menyernyit mendengar ucapan Woori. Ia menatap gadis di depannya dari atas ke bawah berulang kali, membuat yang ditatap merasa risi.
"Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Woori kesal.
"Kau sudah kurus. Untuk apa diet?" tanya Jaemin heran. "Aku sengaja membeli pizza untukmu."
"Aku tidak minta," sahut Woori santai.
Jaemin menghela napas pelan. "Aku belum makan sejak pulang sekolah. Orang tuaku sedang pergi ke luar kota."
Rasa kesal Woori pada Jaemin perlahan luruh saat mendengar ucapan pria itu. "Baiklah. Aku akan menemanimu memakan pizza yang sudah kau beli," ucapnya.
"Makan di luar?" tanya Jaemin saat melihat Woori berjalan mendekatinya setelah menutup pintu rumah.
"Di rumahmu," jawab Woori. "Bukankah di sana tidak ada siapa-siapa? Orang tuaku dan Kakakku ada di rumah, aku tidak mau kau masuk ke dalam."
Jaemin berjalan menyusul Woori yang sudah melangkah duluan. "Kita akan ke rumahku?"
Woori mengangguk.
"Tapi di sana tidak ada siapa-siapa."
"Bukankah itu bagus?" Woori bertanya seraya menatap Jaemin dari samping.
Jaemin terdiam sebentar, kemudian menganggukkan kepalanya pelan. "Tapi kau tidak boleh melakukan ini dengan laki-laki lain."
"Apa?" tanya Woori tidak mengerti.
"Pergi ke rumah laki-laki lain saat tidak ada siapa pun di rumah itu."