21. Cemburu

1.2K 118 53
                                    

~latar belakang di Indonesia, tapi manggilnya hyung-hyung terus, dasar aku~
.
.

Sepanjang berkeliling Universitas, Jin harus berusaha menahan keinginan untuk membawa Taehyung pergi dari sana.

Kalau bukan karena ITB adalah kampus impian Taehyung, mungkin Jin sudah menggeretnya pulang saja sedari tadi.

Sempat terpikir untuk mengajak Taehyung berkeliling berdua saja, tapi apa ia bisa seperti pria didepannya ini.

Menjelaskan nama-nama dan fungsi gedung yang Jin sendiri tidak tau apa namanya.

Menjelaskan keunggulan setiap jurusan dan menjawab seluruh pertanyaan Taehyung yang sedari awal memang antusias sekali.

Dengan berat hati Jin mengakui bahwa mereka memang membutuhkan Park Bogeum untuk menemani berkeliling.

Kalau Taehyung senang.. mau tak mau Jin harus senang juga bukan?

"Jadi, menurut Bogum Hyung Aku harus mulai menghitung rata-rata raport ku dari sekarang?"

Bogum, pria yang saat ini sudah ada di semester empat itu harus Jin akui merupakan saingan yang cukup membuatnya sedikit khawatir.

Mengapa Jin menyebutnya saingan sedang Taehyung dan Bogum-pun baru pertama kali bertemu?

"Ya.. tapi Aku yakin kau bisa lulus tahap manapun. Ku dengar dari Ibuku kau rajin membaca buku-buku pelajaran... itu kan awal yang bagus"

Jawabannya adalah karena Ibu Taehyung terlihat sudah percaya dan berencana akan mendekatan keduanya.

Saingan berat.. restu saja sudah dikantongi.

Keduanya terus mengobrol, seolah melupakan presensi Jin yang sedari tadi hanya mengekori keduanya sambil mendengarkan.

"Lebih baik kita makan dulu Tae, kau tidak lelah sedari tadi berkeliling? Lihat keningmu berkeringat"

Pria dengan kemeja navy itu baru saja akan mengusap keringat dikening Taehyung, tapi Jin sudah lebih dulu menahan gerakan tangannya.

Bogum sempat menatap Jin heran, namun ia mengerti setelah pria yang sedari tadi memasang wajah tak bersahabat itu menggeser Taehyung untuk berjalan disisinya dan mengeluarkan sebuah sapu tangan dari saku.

Rupa-rupanya ada yang sedang cemburu.

"Kau lelah?" Sambil bertanya tangan Jin dengan lembut bergerak mengelap keringat Taehyung.

"Kau terlalu bersemangat.. ini minum air putih"

Sedari awal melihat Taehyung, Bogum memang mengakui bahwa anak teman Ibunya itu sangat manis mendekati cantik untuk ukuran seorang pria.

Tapi maaf-maaf saja, ia ini bukan type pria yang suka merebut milik orang lain.

"Ayo Tae, Jin.. kita makan siang dulu, setelah itu kita akan ke perpustakaan. Karna sepertinya Taehyung akan menyukainya bukan begitu?"

====

Selama makan siang Bogum merasa 'ingin pergi saja'.

Tentu hal ini bukan karena ia merasa tidak nyaman dengan Taehyung ataupun Jin.

Meski baru bertemu, menurut Bogum kedua remaja SMA itu cukup asik dan nyambung setiap kali bicara dengannya.

Terlebih mereka cukup sopan dan tidak memalukan untuk diajak pergi bersama. Buktinya selama berkeliling mereka malah menjadi perhatian karna visual ketiganya.

The Diary [JinV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang