1 (3 hari masa depanmu, aku sudah melihatnya)

44 6 1
                                    

《Guru sedang mengajar》
Tak..tak..tak.., Suara kapur yang terjadi setiap digesek ke papan tulis.
Serbuk kapur terus beterbangan.
Cahaya matahari menembus kaca jendela.

.
.

《bel sekolah》Ting~Tong~Teng~

"Well, pelajarannya berhenti di sini. Untuk pertemuan selanjutnya kalian bisa belajar tentang Figurative Language dan minggu depan kita uji test tentang pelajaran hari ini beserta figurative language," guru wanita Bahasa Inggris kami

"Baiklah," kami semua di ruangan kelasku menjawab, kami menjawab hanya bisa pasrah. Mau tidak mau, itu bisa di ketahui di minggu depan.

"okay class president," ibu guru sambil menepuk tangannya 3 kali untuk menyapu tangannya dari bekas kapur dan mempersilakan ketua kelas untuk memberi salam seperti biasanya.

"Stand up please," kata ketua kelas kami, dia sangat terkenal di kalangan wanita. Namanya Aldi.

"Thank you, teacher," kami semua memberi salam.

Guru hanya mengangguk dan ketua kelas menutup dengan, "sit down please."

.
.

《Masih di kelas, lagi beresin buku-buku di dalam laci》

"Palguna! Aku hari ini nginap di rumahmu ya?(!)" Rina, temanku sedari SMP.

That's right namaku Palguna. Bahasa sansekerta yang berarti, lahir di musi dingin. Walaupun, sebenarnya di negaraku tempat tinggal tidak ada musim dingin. Jadi tidak mungkin aku lahir di musim dingin.

"Apa kamu mau pergi ke sana lagi?" Tanyaku tanpa ekspresi.

"Yup! Apakah kamu juga mau pergi ke sana? Ke laut~"

"Apakah orangtuamu tahu kalau kamu pergi ke laut bukannya menginap di rumahku?"

"Gila apa? Gak mungkin orangtuaku tahu. Kalau tahu pasti aku sudah kena pukul! Bolelah~ ya! Ya!Banyak pria tampan loh! Palguna! Asal Kamu tahu, kamu itu tidak hanya sekedar wakil ketua kelas yang pintar! Tapi juga-" sepertinya Rina mau merayuku. Agar aku memperbolehkannya nginap di rumahku.

"Wanita yang sangat cantik yang tidak sadar pada dirinya dan ketua kelas kita tidak akan cocok padamu, wanita yang ada di depanku ini! Sa~ngat cantik! Apa kamu mau ikut ke laut juga? Makanya, boleh ya nginap di rumahmu," kata Rina dan aku bersamaan.

Aku mengetahuinya karena Rina selalu merayuku seperti itu kalau mau nginap di rumahku, dan kemarin aku juga dengar 3 hari yang lalu dia berbicara persis seperti ini.

Ketua kelas yang mendengar itu sedikit kesal, "Apakah kamu menyukaiku?" Tanya ketua kelas, Aldi. Dia mungkin kesal karena Rina membawa nama jabatan Aldi sebagai ketua kelas, mungkin sih.

"Aah maafkan aku Al! Tapi daripada aku mendengar hal tersebut lebih baik aku mendengarnya dari ketua Osis, kak Putra," Rina mengatakannya terlihat jelas, sesuai dengan ekspresi untuk bercanda dengan Aldi dengan tampan serius dan mengatakan seseorang yang disukainya seperti seorang remaja jatuh cinta.

" ekheem! Seperti ini, 'Rina,, apa kamu menyukai diriku?' ,,, setelah itu aku jawab, 'apakah kak Putra juga memiliki perasaan yang sama?' Hahaha," Rina bercanda, sambil berakting adegan. Membayangkan dirinya bersama kak Putra ketua Osis.

Sambilan Rina ngobrol dengan Aldi. Aku melepaskan rambut hitam palsu yang terikat dengan rambutku.

"Eerr, iiuh, dasar, halu~ halu~" Aldi yang merinding melihat Rina langsung memasukkan buku ke dalam tas.

"Eeh. *Nana, kamu pakai rambut palsu? Kenapa tidak kamu warnai lagi dengan warna hitam?" Tiba-tiba Aldi bertanya. Mungkin dia terkejut melihat aku melepasnya di kelas.
*Palguna kadang dipanggil Nana.

THE TRUE STORY OF"two" STORIES ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang