Sekarang aku sudah berumur 13 tahun. Sudah 10 tahun aku jadi budak dan melawan tentara yang tidak ada hubungannya denganku. Tinggiku seperti berumur 16 tahun dan aku telah diangkat sebagai pemimpin kelompok kecil, begitu pula juga dengan Jack.
Di sini tidak ada yang mengetahui satu sama lain. Tidak tahu persis siapa orang di samping kami bahkan sampai tidak tahu siapa diri sendiri dan hanya mengetahui pasukan lawan harus dibasmi jika tidak akan mendapat hukuman dari atasan atau mati di medan perang. Saat istirahat kami hanya duduk di depan api unggun seperti penerang di malam hari kami sambil tertawa, sedangkan atasan bersenang-senang dengan jabatan, harta, dan budak wanita.
Di sini budak semakin banyak, beberapa dari mereka yang sudah dimanupulasi otaknya masih bisa mengetahui bahwa ini salah. Kami semua. Para budak yang di culik dari kecil hanya bisa menjaga diri kami. Kami tertawa bersama bukan karena kami saling menjaga.
Tapi kami tertawa mengetahui bahwa kami bisa saja membunuh kawan di samping kami karena perintah atasan. Kami bisa saja melukai teman terdekat bahkan keluarga kami di medan perang.
Kami tertawa bersama bukan karena sudah mengenal seperti keluarga. Tapi kami tertawa karena tidak mengetahui identitas asli teman kita bahkan lupa dengan identitas sendiri. Kami di sini di buat gila.
Kami tertawa cahaya penyelamat jiwa kami bukan keluarga ataupun teman tetapi hanya api unggun di depan.
"Neon! Jack! Dan Be! Kamu di panggil atasan," itu Baron yang telah di potong tangannya, dia telah menerima nasibnya. Dan sudah berbaikan dengan ku karena aku membuat tangan baru untuknya.
"Baiklah! Kamu bisa meminum arakku," senyumku. Walaupun aku berumur 13 tahun tapi aku peminum handal. Aku tidak tahu. Apa karena aku beasthuman ataupun sudah lama di peperangan yang harus kehilahangan kesadaran saat berperang untuk melawan musuh. Tapi jika dilihat dari umur, bisa dibilang aku sudah ratusan atau ribuan tahun. Bisa di bilang, aku sudah cukup umur, bukan!?
Tapi Jack sebagai beasthuman. Dia terlalu cepat pingsan karena arak. Dia pernah hampir mati saat melawan para musuh. Aku berhasil membantunya tetapi sebagai gantinya di wajah dekat mata kirinya ada tertinggal tanda bekas goresan pedang.
《Di ruang petinggi》Tok, tok,,
"Maaf mengganggu,"
"Kalian. Masuklah," dia pria besar yang memegang tanganku saat penculikan.
"Jadi tanpa basa-basi. Besok Raja musuh akan tiba dan kemungkinan besok adalah hari terakhir kalian di medan perang. Jika kami berhasil mengalahkan Raja musuh. Jadi sebelum itu, ini ada beberapa budak wanita manusia, beasthuman, dan human. Ini hadiah dariku untuk anak buah kalian, pilihlah yang kalian mau," kata pria yang duduk di bangku petinggi.
Dia atasanku dan benar. Apa yang aku dengar dari gosip anak perempuan bangsawan yang memiliki gelar rendah. Mereka(perempuan bangsawan) merupakan penyihir penyembuh untuk menyembuhkan kami para tentara perang agar bisa meninggalkan gelar keluarga mereka. Gosip dari mereka para wanita bangsawan bahwa ketua petinggi adalah keturunan golongan tampan dan itu benar setelah aku melihat langsung sekarang ini.
"Aku mau ketua yang menawan di depanku," senyumku,
tentu saja aku mau pria. Bukan wanita."Lancang!" Teriak pria besar itu.
"Lancang depan?" Candaku. sambil menggerakkan tanganku juga.
"Dasar bocah sialan! Kamu harus hormat di depan petinggi"
"Hormat gerak?" Candaku lagi, sambil meletakkan tangan kanan di atas alis. Terlihat pria besar itu semakin marah.
"Pfft! Aku hanya bercanda. Tentu aku mau wanita beasthuman yang besar dada itu. Dia terlihat ganas dan panas. Hahaha," seringaiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TRUE STORY OF"two" STORIES ?
Fantasi*Ini bukan tahun sekarang dan juga bukan di bumi ??!! Aku bersama temanku baru pulang dari sekolah. Kami di dalam kereta. Ada seorang pria seperti bicara mengenaiku. aku hanya diam. Temanku menginap di rumahku. Saat aku hendak membeli mie instant, a...