Negoisasi kami selesai. Kami saling menukarkan informasi kami. Aku memberitahukan tentang serangan kami tapi itu bisa saja berubah. Jadi aku juga bilang beberapa cara bagaimana melewati jebakan rahasia yang aku buat di setiap jalan. Mereka pasti sudah menang beberapa tahun lalu jika tidak jatuh mengenai perangkat jebakanku disetiap jalan pertempuran. Aku juga bilang cara tercepat pergi ke tenda Raja yang mulia jahat di wilayah kami dan aku juga suruh hati-hati terhadap pengawal Raja tersebut, karena di antara pengawalnya ada penyihir yang bisa menghipnotis.
Mereka memberitahukan informasi mereka sedikit. Bahwa bala bantuan dari Kerajaan Berdea yang sangat besar akan datang dan Raja Berdea kemarin baru saja sampai, isunya Raja datang hanya ingin meregangkan tangannya di pertempuran. Berarti kami hanya perlu menjauh dari Raja Berdea dan kami akan menyerang ke pasukan bantuan yang besar dari kerajan Berdea.
"Bala bantuan yang besar didapatkan Raja Berdea berbeda tempat. Yang bisa kami katakan Bala bantuan yang besar itu akan menyerang melewati gerbang Utara. Tempat terdekat kamp kalian. Dia mau langsung menghancurkan pasukan kalian semua dalam sekejap," kata salah satu anak buah Dan Be yang merupakan mata-mata musuh. Rambut coklat.
"Dan Raja kemungkinan besar melewati arah Benteng Timur atau Benteng Barat kalian. Terserah mau di mana. Besok kalian akan musnah segera jika Raja telah tiba," kata mata-mata yang satunya lagi. Rambut merah.
Memang informasi yang mereka berikan sangat sedikit atau kurang detail dariku. Tapi aku pikir jika memberi tahu semua bagaimana cara melewati jebakan yang aku buatpun tanpa mengetahui informasi mereka. Pasti 100% kami akan kalah dalam pertempuran.
Aku sangat senang memikirkan bahwa nanti kami 100% akan kalah dan tidak sabar menjadi budak perang. >~<
Mau aku beri tahu kepada mereka informasi bagaimana cara melewatin perangkapku atau semua pasukan kerajaan ini melawan bala bantuan musuh yang besar itu hingga kami kewalahan sampai pasukan kami tinggal sedikit lagi. Sudah pasti rencanaku berhasil! 100% kami kalah dari mereka.
Ini memang rencana pengkhianatan yang teguh dari pengkhianatan sang budak ilegal terhadap tuannya. Harapan kecilku bisa kalah dari peperangan ini dan menjadi budak perang.
Budak perang tidak akan menjadi budak ilegal dan di wilayah sana aku dengar tidak melakukan hal yang kejam terhadap budak.
.
.《Pagi hari sebelum fajar pagi tiba untuk memulai peperangan》
《Sedang berdiskusi》"Gerbang utara biar kelompok Sano, dan aku yang melawan. Yang baru saja aku sebutkan adalah 2 dari 7 kelompok yang besar di pasukan kerajaan ini! Kalian ingat! Sudah dipastikan dari mata-mata kita bahwa Raja Berdea kemarin telah sampai dan besok akan menyerang dari arah gerbang utara," tentu yang sebenarnya adalah mata-mata musuh dan belum pasti Raja Berdea menyerang dari Gerbang Utara.
7 kelompok yang besar dan kuat dari kerajaan ini adalah Sano, Jack, West, dan aku dalam hal kekuatan sisa yang lain adalah 3 penyihir yaitu Fortia, Pulchra, dan Cattus.
Paling banyak anggotanya dalam kelompok ini adalah Sano dan setiap kelompok penyihirlah yang memiliki sedikit anggota dalam kelompok mereka. Paling banyak dalam satu kelompok penyihir 30 orang. Paling sedikit 18 orang.
"Tumben kamu percaya dengan mata-mata?" Tanya West
"Tunggu dulu! Raja Berdea bukanlah Raja yang bodoh. Tidak mungkin dia melewati gerbang utara untuk menyerang. Jika Raja melewati gerbang Utara namanya memamerkan kekuasaannya dan gerbang itu sangat dekat dengan tenda kamp kita! Bagaimana jika ternyata Raja Berdea melewati arah Timur atau Barat? Atau Raja tidak menyerang?" Bantah ketua petinggi, atas usulanku.
"Kalau begitu kita serang dengan panah dari semua arah dan 3 sisa panah baja beracun dikeluarkan saat Raja Berdea ada. Masing-masing tempat akan mendapat satu panah," aku melihat kapten sangat kesal. Mungkin dia kesal tidak bisa berkuasa penuh atas panah baja beracun yang aku buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TRUE STORY OF"two" STORIES ?
Fantasy*Ini bukan tahun sekarang dan juga bukan di bumi ??!! Aku bersama temanku baru pulang dari sekolah. Kami di dalam kereta. Ada seorang pria seperti bicara mengenaiku. aku hanya diam. Temanku menginap di rumahku. Saat aku hendak membeli mie instant, a...