9 (Rambut Hitam, Mata Merah, dan Jas Putih)

23 5 1
                                    


《Fajar telah tiba. Dengan keyakinan Neon bahwa akan kalah 100%》

Syukurnya! Ini sangat mendukung! Sesuai informasi yang aku dapatkan dan rencanaku.

Raja Berdea yang mau datang membantu dengan alasan mau merenggangkan ototnya ada di tempat Benteng timur dan bala bantuan besar dari Kerajaan Berdea ada di Gerbang Utara. Sudah pasti 100% kami akan kalah jika pasukan kami 27% nya pergi melawan bala bantuan yang besar dari musuh di gerbang Utara. Sedangkan di Timur 29% dan 33% di benteng bagian barat, sisanya di kamp tenda.

Kami memulai perang lagi. Kami meminum arak yang banyak dan mengiila tempur di lapangan pasir luas itu. Banyak darah yang tumpah. Ada satu anak panah yang mengenai baju zirahku. Itu tidak sakit. Kami bisa membunuh mereka sedikit banyak dari biasanya. Ini buruk dalam pikiranku. Bisa-bisa perang ini tidak akan cepat selesai dalam sehari dan besok bisa saja aku dan jack menjadi makanan anjing Raja sialan itu.

Bala bantuan yang besar dari kerajaan Berdea, sepertinya aku tahu yang mana. Sepertinya pria yang memakai baju jas sihir warna putih itu, rambutnya hitam dan matanya merah. Dia hanya mengayunkan sekali pedangnya dan beberapa pasukan kami mati dan ada juga yang selamat tetapi mereka mendapat luka yang fatal.

"...Raja yang mulia dari Kerajaan Bernea memberikan hak kepada kami. Kuharap Dewa cahaya memberikan kesembuhan pada rakyat kerajaan ini karena keagungan Sang Raja. Sembuhlah!" Itu mantra yang diucapkan Pulchra Ge Duchess. Untungnya dia adalah penyihir yang kuat sehingga pasukan yang selamat tadi bisa disembuhkan dalam sekali mantranya.

Tapi di sini aku bukannya mau memenangkan atau mempertahankan perang ini! Aku berharap perang ini bisa selesai dengan kekalahan kami dengan sedikit cepat. Aduuuuuh. Kuharap peperangan ini dimenangkan wilayah tetangga dan aku bisa menjadi budak rampasan perang!

Jack bisa melukai pihak musuh dengan kecepatan dan cakarnya. Sudah lama aku berpikir bukankah kecepatannya seperti serigala memerlukan mana? Dan pertanyaan itu terjawab. Jika kami seorang budak dan kalung di leher mengunci  sedikit sihir kami. Bukan berarti sifat alamiah seekor binatang juga dikunci.

Aku juga ingin seperti Jack. Tapi yang bisa kulakukan hanya kecepatan dan kekuatan sedangkan yang lain aku tidak terlalu tahu. Aku sampai sekarang belum mengetahui ras binatang apa. Jack bilang kemungkinan aku ras kambing, atau domba karena memiliki tanduk kecil warna putih.

Tapi bukannya domba bisa melompat tinggi dan tidak bisa berlari lebih cepat dari serigala seperti Jack?

Balik ke awal. Ini adalah peperangan. Aku telah disadarkan dari pikiranku karena seorang tentara lawan melemparkan tombaknya dan mengenai tangan kananku saat aku mau menebas kepala musuh yang ada di depanku. Aku melepaskan tombak yang menusuk lenganku.

Bukannya aku bodoh mengeluarkan tombak itu dan membiarkan banyak darah keluar. Tapi kekuatanku menyembuhkan diri sendiri tetap ada walaupun aku budak yang sudah ditahan sedikit mana sihirnya dengan kalung budak. Kekuatan menyembuhkan diri sendiri memang ada tapi agak lama dan kekuatan ini ada karena juga sifat alamiah dari diriku.

"NEON!" Teriak Pulchra, "kumohon titisan air mata Dewa cahaya! Sembuhlah!" Dia langsung melemparkan sihirnya padaku tampa mengagungkan si Raja? Tamat sudah hidupmu Pulchra jika ada yang melihatmu membaca mantra tanpa mengagungkan si Raja mulia hina itu.

Setidaknya tangan kananku sembuh lebih cepat.

"Maaataaa MERAHMU MEMBUATKU SEEENAAAANG!!!" Teriak Jack, itu mengalihkan pikiranku.

Ternyata Jack mau menyerang bala bantuan besar dari Kerajaan Berdea itu. Aku tidak tahu mengapa tapi kelihatannya dari tadi pasukan kami ingin menyerangnya. Apakah itu ada hubungannya seperti Jack bilang? Mata merahnya?

THE TRUE STORY OF"two" STORIES ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang