10 (Rambut Putih)

14 4 0
                                    

Untuk di episode ini benar-benar memastikan umur kalian ya~
Di episode sebelum dan seterusnya juga ya~

Pria itu melihatku dengan tersenyum, "keluarkan saja semuanya! Jika kamu menahannya saja, bisa-bisa tubuhmu meledak. Tapi apapun yang kamu pilih itu adalah keuntungan bagiku. Tidak berefek apapun,"

Aku mengeluarkan semua yang menahan di dalam tubuhku.

《Pyaaaassshhh!》 Suara manaku keluar dari dalam tubuh

《DUUMMM!》 Diakhiri suara dentuman yang besar. Itu adalah suara manaku yang meledakkan area sekitar. Tentu mereka akan terluka semua atau mati jika tidak memakai mantra tameng pelindung. Terutama pria mata merah itu memakai baju sihir yang kuat dan dia bisa memblokir serangan mana dalam tubuhku ke area kampnya dengan sekali tebasan pedang kiri dia.

'Sekarang apa yang harus kulakukan?'
Akan sangat rugi jika aku mati dalam pertempuran ini saat kalung belenggu itu sudah terlepas dan aku tidak bisa saja kabur sekarang. Tapi jika aku bisa  kabur sekarang bagaimana nasib Jack dan anggotaku? Bisa saja peperangan ini berlanjut dan mereka menjadi makanan anjing Sang Raja sedangkan aku jadi buronan.

'Hhmmm,'

"Hei rambut abu-abu! Apa yang sedang kamu pikirkan? Mari kita lanjutkan petarungan ini!" Pria mata merah itu mengeluarkan pancaran mana yang sangat kuat. Tentu saja rambutku masih perak tetapi karena lingkungan yang kotor ini rambutku jadi kotor dan bewarna abu-abu.

'Baiklah! Aku sudah memutuskan! Aku akan memilih pilihan keduaku. Dimana mana rencana kedua lebih bagus daripada rencana pertama,' Aku duduk berlutut.

"Aku Neon seorang budak menyatakan kalah. Kuterima kekalahanku. Kankuberikan hidup(kesetian)ku padamu," aku mengucapkan itu dengan mempertaruhkan nyawaku. Tentu aku tidak ingin mati segera tapi ini satu-satunya pilihan cara yang ada dipikiranku saat ini.

"Kalau begitu, bunuh diri!" Perintahnya dengan cepat.

Akh! Ternyata itu bukan pilihan yang tepat. Seandainya aku bisa memutar sedikit waktu

.
.

"Berikan izinmu aku membunuh diri dengan mana sihirku sendiri," jika aku bunuh diri dengan pedang dari kerajaan ini bisa-bisa aku mati karena kerajaan. Jadi aku memutuskan dengan sihirku.

"Baiklah," katanya tanpa peduli.

Aku mengeluarkan sihir api ke atas udara. Api itu semakin besar dan berubah menjadi pedang besar yang sangat merah. Seperti pedang dari neraka. Semua orang tertuju dengan pedang sihir api itu sedangkan aku membuat sihir ruang sembunyi di tangan kiri.

Rencanaku saat semua orang tertuju pada pedang sihir api itu mengenaiku. Aku akan diam-diam masuk ke sihir ruang sembunyi. Aku sudah mempelajari sihir ruang sembunyi itu dari Rack. Pastinya aku tidak nampak memasuki ruangan sembunyi karena kobaran api yang besar itu. Resikonya aku akan terkena sedikit sihir apiku sendiri.

Pedang sihir api itu semakin besar, sekarang saatnya aku menurunkannya. Mengenai diriku sendiri.

"Hei rambut abu-abu! Apa yang sedang kamu pikirkan? Mari kita lanjutkan petarungan ini!" Pria mata merah itu mengeluarkan pancaran mana yang sangat kuat.

'Aku tidak menyangka kalau sihirku sekarang sangat keren' aku jadi penasaran, apakah Jack dan budak-budak yang lain jika kalung mereka lepas bisa mengeluarkan sihir yang sangat besar?

"Neon! Bertahanlah!! Dewa yang agung berilah perlindunganmu kepada anak-anak domba yang tersesat!" Palchra menahan pedang sihir api yang kubuat. Tangan-tangan sihir sangat besar dan banyak menahan pedang sihir apiku.

THE TRUE STORY OF"two" STORIES ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang