HAPPY READING!(◍•ᴗ•◍)❤
______________________________________
Setelah kemarin mereka ke dufan, sekarang mereka sedang berada di danau yang sangat indah dan hanya mereka berdua yang tau. Eun So bersandar pada pohon dan meletakkan kepalanya di paha Eun So. Eun So selalu memainkan rambut Suga dan Suga memejamkan matanya. Sudah rutinitas mereka jika sedang berada di posisi saat ini. Mereka sudah 30 menit mereka berada di posisi ini.
"Eun So,"
"Hmm?"
"Kalo tiba tiba aku pergi dan ninggalin kamu gimana?" tanya Suga saat sudah membuka matanya.
"Aww," ringis Suga saat dahinya disentil oleh Eun So.
"Sembarangan banget ngomongnya." ucap Eun So.
"Ya kan cuma nanya, sayangg." balas Suga lalu bangun dan duduk menghadap Eun So.
"Eun So, aku mau ngomong sama kamu." ucap Suga.
"Ya kan udah ngomong dari tadi kak." balas Eun So yang dibalas kekehan dari Suga.
"Bukan itu maksud aku."
"Trus apa?"
"Tapi kamu janji jangan marah dan nangis. Oke?"
"Iya kak iyaa. Memang kenapa?"
"Aku dijodohin sama papa aku." ucap Suga yang membuat Eun So menahan nafasnya. Apa katanya? Dijodohin?
"Hah? Hahahaha, bercandanya galucu lo kak, hahahaha." tawa Eun So yang sebenernya dipaksa.
"Aku beneran." Seketika Eun So menghentikan tawanya.
"T-trus? Kita, kita gimana?" tanya Eun So ragu.
"Eng-engga tau." jawab Suga putus asa.
"Aku gak mau kita putus."
"..."
"Sedangkan, aku dipaksa buat nerima perjodohan itu."
"Trus, kakak, kakak ne-nerima kan?"tanya Eun So yang sudah meneteskan air mata.
"A-aku g-gak tau harus g-gimana l-lagi kak. K-kita harus pu-tus kak,"
"Kak, a-aku gamau kakak nolak perjodohan ini. Aku gak mau kakak nyakitin dia. Kakak harus nerima perjodo-"
"Tapi kalo aku nerima dia, itu artinya aku nyakitin kamu!"
"Kak, mendingan kakak nyakitin satu perempuan aja daripada nyakitin dua perempuan sekaligus. Kakak harus bahagia sama dia, kakak harus nerima dia, kakak harus belajar mencintai dia kayak kakak cinta sama aku, kakak harus belajar nyayangin dia kayak kakak nyayangin aku."
"Aku gak bisa Eun So! A-AKU GAK BISA!" teriak Suga frustasi lalu bersandar di pundak Eun So. Ia menumpahkan kesedihannya disitu. Ia tidak mau meninggalkan gadis yang ia cintai itu, tidak mau. Ia tidak bisa disuruh mencintai orang lain.
"Kak, coba bayangin kakak jadi ceweknya dan aku jadi kakak. Aku nolak perjodohan ini dan termasuk nolak kakak. Kakak sedih gak? Kakak sakit hati gak?" tanya Eun So yang mengusap ngusap rambut Suga menggunakan tangan kanannya, karena Suga sedang bersandar di pundak kanannya.
"Nah, cewek itu juga ngerasain kayak gitu kak. Jadi kakak harus nerima perjodohan ini ya?"
"Trus kamu gimana, by?" tanya Suga dengan suara parau dibawah derasnya hujan namun masih bisa didengar oleh Eun So.
"K-kita harus putus kak." ucap Eun So mau tak mau mengucapkan itu. Meski ia sebenarnya tidak mau, ia tidak boleh egois.
"A-aku eng-enggak mau, Eun So..." lirih Suga yang sudah memeluk Eun So dari samping.

KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy lovers
FanfictionSpoiler jangan? Jangan deh:v baca aja kalo kepo. Intinya musuh jadi pacar.