HAPPY READING!(◍•ᴗ•◍)❤
______________________________________
"Hai Aera yang baik hati,cantik,nan tidak sombwong!" Sapa Eun so yang baru saja datang dan duduk di sebelah Aera.
"Tumben muji" ujar Aera.
"Ck! Lo tau gak?! Gue udah official" ucap Eun so.
"Again?" Tanya Aera.
"Yes!".
"Sama siapa?" Tanya Aera.
"Sehun" jawab Eun so enteng.
"Sehun?! Haha! Tipuan mu tak berguna dengan saya Park Eun so" ujar Aera.
"Serius!".
"Demi apa?! Kapan?!".
"Baru kemarin".
"Selamet aja udah".
"Eh Ra,maaf ya".
"For what?".
"Gue udah ninggalin Lo jomblo lagi,huwaaa!!!! Tapi Lo tenang aja nantik pasti Lo jadian yekan!".
"Jadian? Sama siapa? Sumpah,nyesel gue nolak Jimin".
"Ah elu,eh tapi gak papa sih,penyesalan selalu berada di ending, bhahahahaha".
"Ending pala lu peang!".
•••
"AW!" Pekik Aera saat tubuhnya terjatuh karena dorongan seorang.
"Eh! Kim Aera! Mau Lo apa sih ha?!" Tanya Hana.
"Apaan sih! Misi!" Usir Aera saat ia udah berdiri.
"Apaan!? Pergi?! Enak banget lu! Setelah lu udah rebut Xiumin sepenuhnya dari gue!".
"Apa? Rebut? Buta Lo?! Xiumin udah jauhin gue! Itu gara gara siapa?! Gara Lo!".
"Cih! Lo pikir gue gak tau?! Xiumin itu cuman pura pura benci Lo!".
"Ap---apa? Pura pura?".
"Iya!".
Aera diam,jadi selama ini Xiumin bohong? Aera sedih,ia kecewa,ia juga marah,Aera paling gak suka di bohongin,ia benci bohong. Aera lalu menatap Hana sinis.
"Dari mana Lo tau?! Lo bohong kan?!" Tanya Aera sinis.
"Dia sendiri yang bilang!".
Aera hanya menggeleng dan pergi dari hadapan Hana, "Yak! Kim Aera!" Pekik Hana membalikkan badannya.
Aera berjalan tergesa gesa menuju kantin,abangnya,Xiumin,teman temannya ada di sana. Tanpa pikir panjang Aera lalu menampar Xiumin keras. Sontak seisi meja menoleh ke arah Aera.
"Ra! Apa apaan sih!" Protes Xiumin.
"Masih nanyak Lo?! Lo pikir perasaan gue ini pakek main main ha?! Punya hati gak sih Lo?! Lo bilang marah sama gue,nyatanya gak! Lo tau gue nangis satu hari gara gara Lo! Mikir gak Lo?! Ternyata air mata gue keluar sia sia! Lo cuman mainin gue! Lo pikir ini candaan! Gue gak suka!" Umpat Aera panjang lebar.
"Ngomong apa sih Lo Ra?!" Tanya Xiumin.
"Cih! Masih ngelak Lo?! Gue udah tau semuanya! Lo cuman pura pura marah sama gue kan?! Kok ada sih! Cowok yang kerjanya mainin perasaan orang?!" Jelas Aera.
"Sehun Lo belum ngasik tau Xiumin?" Bisik Eun so.
"Lupa ibu negara" ucap Sehun.
Cielah ibu negara:v.
"Min" panggil Suho tak percaya.
"Ra bukan gitu maksud gue".
"Terus apa?! Bener bener brengsek Lo!" Tutup Aera lalu berlalu keluar meninggalkan kantin.
•••
"Gue benci! Bodoh banget sih gue nangisin cowok kurangan akhlak!" Umpat Aera.
"Aera" suara itu berhasil membuat Aera berbalik dan melihat Eun so tengah berdiri membawa coklat di tangannya.
Eun so langsung berjalan dan duduk di sebelah Aera,sekarang mereka sudah berada di rooftop.
"Buat Lo" Eun so memberikan coklat pada Aera.
Aera menoleh dan mengambil coklat itu, "Gomawo" ucap Aera.
"Eummm,Ra,masalah xi---" ucapan Eun so terpotong oleh Aera.
"Jangan di bahas" potong Aera.
"Ra,maksud dia gak gitu" ucap Eun so.
"Terus apa?! Emang dari awal dia itu cuman cowok tengil yang bikin gue emosi tiap saat!" Gerutu Aera.
Di saat begini memang Eun so yang bisa menenangkan Aera,walaupun Eun so lebih muda,namun Eun so lebih bijak dan tidak keras kepala seperti Kim Aera.
Eun so menghelai nafas dan mengelus punggung Aera, "Ra,itu semua cuman kesalahan yang Xiumin lakuin,semua orang pernah buat salah Aera" jelas Eun so.
"Ya gue tau! Dengan cara nipu?! Gak logis so!".
"Pasti dia ngelakuin itu dengan suatu alasan Ra".
"Apa? Alasan apa? Kenapa sih so! Lo bela dia?!".
"Enggak Ra astaga,gue di sini mau mencoba buat nenangin Lo".
"Sama aja tau gak!" Ujar Aera lalu pergi dari rooftop.
"Astaga Aera,keras kepala banget sih!" Gumam Eun so lalu menyusul Aera.
•••
"Ra,udah dong marahannya sama Xiumin" bujuk Suho.
"Paan sih! Keluar Lo!" Usir Aera.
"Astaga! Yak! Gue Abang Lo! Malahan di usir! Kurang ajar!" Protes Suho.
Aera mengambil remot tv dan mengangkatnya, "Lo mau ini melayang ke pala Lo ha?!".
"Eh eh,iya iya,gue keluar!" Ujar Suho lalu keluar.
Aera menurunkan remot tv dan meletakkan nya ke sebelahnya lagi. Aera kembali melamun,pikirannya sudah dimana mana. Aera kesal Xiumin,Aera benci Xiumin,namun di sisi lain Aera senang karena Xiumin hanya pura pura. Ekhem,perlu di garis bawahi kalau Xiumin pura pura no no no, Aera gak suka dengan cara Xiumin.
Sekarang gengsi Aera kembali menyelimutinya. Aera bodoh-_- kenapa ia selalu di kuasai gengsi? Terkadang gengsi mengalahkan segala,benar bukan? Namun terlalu sering mementingkan gengsi juga tidak baik. Perlu diingat segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik,berarti terlalu gengsi juga tak baik. Lupakan:).

KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy lovers
Fiksi PenggemarSpoiler jangan? Jangan deh:v baca aja kalo kepo. Intinya musuh jadi pacar.