32. Maaf.

13 3 0
                                    

HAPPY READING!(◍•ᴗ•◍)❤

______________________________________



"Nee,nantik Chan kasik tau Eun so" ujar Chanyeol.

"Nanti lagi ya Chan,appa ada rapat".

"Nee".

Chanyeol menutup panggilan dan kembali duduk di sofa ruang tengah, "EUN SO!!!" Panggil Chanyeol yang suaranya menggelegar satu rumah.

Eun so turun dan menatap Chanyeol sinis, "YAK! GAK USAH TERIAK TERIAK!" Protes Eun so ikutan teriak.

"Bising amat! Gue potong ya!" Ancam d.o dari dapur yang memegang pisau di lengannya.

"Hehe,ampun" ujar Eun so dan Chanyeol bersamaan.

"Apaan sih bang?" Kini Eun so telah duduk di sebelah Chanyeol. 

"Bonyok Minggu depan pulang" ucap Chanyeol.

"Woh! Jinjja?!".

"Hm,nee".

"Yes! Bang gue ke rumah Aera ya ya ya?!" Bujuk Eun so.

"Ngapain so?" Tanya d.o.

"Lo tau kan,Aera sama Xiumin lagi gak akur,jadi! Gue sebagai sahabat yang baik hati dan tidak sombong! Wajib! Membantu! Yekan!" Jelas Eun so bangga.

"Serah Lo!" Ucap Chanyeol dan d.o serentak.

"Oke! Bye! Abang Abang koh!" Eun so melangkah pergi meninggalkan kedua Abangnya.

"Adik siapa sih?" Tanya Chanyeol.

"Yeu! Tu nurun Lo bukan gue!" Jawab d.o sewot.

Eun so berjalan masuk ke pekarangan rumah Aera,di depan ia melihat Suho sedang menyuci mobil. Tumben,anak holkay bisa nyuci toh?

"HAI BANG!" Teriak Eun so membuat Suho tersentak.

"Buset! Heh! Tu mulut bisa di kontrol kagak ha?! Ngagetin Mulu!" Protes Suho.

"Hehe,Aera ada?" Tanya Eun so.

"Dalem" jawab Suho.

Eun so mengangguk dan masuk ke dalam rumah yang pintunya terbuka,e bentar,tadik di depan ada sepeda gayung punya siapa ya? Ah,masa bodo pikir Eun so.

"Aera gu-" ucapan Eun so terpotong saat melihat ada Xiumin di sana.

•••

Aera tengah berbaring di kasurnya. Ia lelah dengan yang kemarin,untungnya sekarang libur,jadi dia bisa mengistirahatkan hati,otak,dan fisiknya.

"Aera" panggil Kai lalu mendekat dan duduk di sebelah Aera.

Kebiasaan Aera adalah tak pernah menutup atau mengunci pintu kamarnya, kebiasaan itu membuat Abang abangnya leluasa keluar masuk kamar Aera.

Kai mengelus rambut Aera yang membelakanginya, "Ra" panggil Kai lagi.

"Hm" gumam Aera lalu membalikkan badannya menghadap Kai.

Aera menyipitkan matanya lalu mengrjap ngerjapkan matanya beberapa kali agar wajah Kai semakin jelas. Setelah sadar Aera duduk dari kasurnya dengan masih menghadap Kai.

"Apa?" Tanya Aera lesu.

"Turun yuk,makan,Lo dari kemarin belum makan" ucap Kai.

Enemy loversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang