Happy Reading
Typo bertebaran, hati-hati
🌸🌸🌸🌸
"WAHAHAHA apaan sih to, gak jelas lo mah. sumpah"
"Yee otak lo aja yang nggk nyampek, jadi nggk bakal paham, ya nggk Din" saut Dito disampin gue yang menenggerkan tangannya dibahu gue
"Yoi JOMBLO mah nggk bakal tau" timpal Dini yang berjalan disampingnya juga sambil mengunyah tak henti henti.
"TAI, ANJIR...BLA..BLA" timbullah kebun binatang disana
"WAHAHAHA" Tawa Dini dan Dito pecah karena berhasil buat gue kesal
Kita bertiga naik kalantai dua sekolah kita, lebih tepatnya menuju Kelas Dito.
Kita tak henti-hentinya bercanda dan saling mengejek, lebih tepatnya mereka yang ngejek gue. ok gue yang selalu jadi korban mereka.
"hai Na" dia menyapaku wow
"eh hai Devo, ada apa?"
"gpp pengen nyapa aja, nggk boleh?"
"kita duluan ya na, lo lanjutin aja sama Devo.OK" menaik turunkan alisnya menggoda.
iuhhh"apaan mata lo" dengan suara yang seminim mungkin agar tak didengar yg lain.
tapi tak dihiraukan malah tertawa dan pergi. dan tinggal lah kita berdua disini."Hey, santai dong na, jangan kaku gini. kek nggk kenal gue aja lo"
"hehehe iya" gue seneng tapi nggk biasa aja
"eh nanti malem ada acara nggk na? em jalan yok, gue pengen beli sesuatu lo temenin gue ya"
"em..ok deh" jawab gue ragu, biar keliatan kayak mikir aja
"ok gue jemput jam 7 ya, bye" dia ninggalin gue, ya udah lah
"woy gimana? jadi kencannya?" tai siDini mulutnya pengen dibalsemin rame bener dah
"apaan sih, ngupingan"
"jadi gimana?" tanya Dito kali ini nadanya lebih rendah dari sebelumnya
"JAWAB ELAH SOK MALU MALU TAI LAGI." TAI....
tangan Dini mendorongku bemaksud bercanda, namunBRUKK
🌸🌸🌸🌸
"Trus..?"
"Udah, gitu doang" lalu meneguk air mineral dimeja setelah bercerita panjang lebar.
"kenapa nggk lo lanjutin aja, kan seru bisa kencan"
"ya kalau bisa, ya gue lanjutin lah din, tapi apa boleh buat mak gue dah hotbah duluan. ya bangun lah dari pada perang dunia ke3" ujar Dona lesu.
"yaudah lah, namanya bunga tidut nggk usah terlalu dipikirin. kantin kuy!" ajak Dini kemudian mereka bangkit dari bangkunya menuju kantin.
🌸🌸🌸🌸
Saat perjalanan menuju kantin, Dona melihat sosok yang kasat mata
"Din, ada devo tuh" bisik Dona namun masih telihat sangat antusias
"truss? sapa sono"
"Aduh...nggk deh...tapi....gimana din?" Dini memutar matanya malas, karena memang seperti itu lah temanya ini. LABIL
wajar nak ABGjarak mereka semakin dekat hingga Dona dan Devo saling melihat
terus mendekat
dekat
dan.....
.
.
.Lewat
Dona mengalihkan pandangan begitupun Devo
saat telah lewat Dona menoleh ke Devo namun Devo sedang asik berbicara dengan temannya. Dona menghembuskan nafasnya kasar.
Dini menoleh dan memutar matanya lagi. "kenapa nyesel nggk nyapa? apa karena nggk disapa?"
"Dua-duanya" bahunya turun.
"udah makan yok, laper. Pura-pura tegar itu butuh tenaga kan? Skuy lah. Don't galon-galon club" Dini berusaha menenanhkan Dona.
Dona hanya mengangguk pasrah.
🌸🌸🌸🌸
Dona dan Dini menikmati mie ayam didepan mereka dengan sesekali melemparkan candaan masing masing.
namun, kenikmatan itu tak bertahan lama. datanglah dua onggak makhluk mendekati mereka"oy Na, Din, gabungnya?" diangguki mereka bersamaan
Mereka duduk dengan posisi Ara di depan Dini dan Dito di depan Dona
Ara adalah teman sekelas Dona Dan Dini sedangkan Dito adalah teman sejak kecil Dona.
"na tadi Devo kekelas kita"
"ha ngapain?" tanya Dona antusias
"yang pasti bukan cari lo" tawa mereka bertiga pecah. Dona menghembusakan nafas kesal
"trus ngapain?" ..... "udah dong tawanya elah,seneng banget liat temen kezel kalian"
"seneng lah, namanya juga temen" tawa mereka pecah lagi
"lagian na, lo berharap apa? didateng nyariin lo trus ngajak lo ngedate gitu?H.A.L.U" giliran Dito yang berbicara.
"hidup lo itu ya kebanyakan berharap tau nggk?" hardik Ara sok bijaknya
"biarin aja kenapa sih gue berharap"
"Asal kalian tau, karena sebuah harapan dunia ini ada sampai sekarang" sambung Dona tak mau kalah
"iyain biar seneng" kompak mereka berdua.
"eh kalian belom jawab, ngapain Devo kekelas?"
"yariin Dini"
Dini yang merasa namanya disebutkan mendongakkan kepalanya dari nikmatnya mienya, namun langsung melanjutkan acara makannya tampak tak peduli.
"ngapulain katanya?" tanya lanjut Dona penasaran
perasaan gue kagak enak ni ~batin Dini
"mana kita tau, dia nanya trus main nylonong pergi gitu aja" Dona hanya ber o ria.
Dini menajamkan matanya
pada Ara, Ara yang tak tau maksudnya menaikan sebelah alisnya.dasar bego ~hardik Dini
"Yaudah kelas yok din" ajak Dona, Dini bernapas lega.
"Duluan BYE,"
"BEGO" kini dini yang meninggikan suaranya pada dua ongok mahluk didepannya it, kemudian bangkin menyusul Dona, namun sebelum itu "BU DE, MINYA SAMA ESNYA DIBAYARIN MEREKA" Dini ngacir tawanya pun pecah.
"A*****" umpat mereka berdua kompak, mendengar itu tawa dini semakin pecah
🌸🌸🌸🌸
HAPPY READING
gimana? hehehe
radak geje ya, maap
jangan lopa vote dan coment. menerima masukan, maklum saya masih pemula 😁@nd
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM
Teen FictionTidak semua bunga dapat mekar Tak semua bunga indah dipandang Tak samua bunga memiliki aroma sedap Bunga tidur contohnya. 🌸🌸🌸🌸 tangan Dini mendorongku bemaksud bercanda, namun BRUKK 🌸🌸🌸🌸 "Trus..?" "Udah, gitu doang" lalu meneguk air mineral...