Happy Reading
Hati-Hati ada Typo, Puntennn
🌸🌸🌸🌸
"Dona berangkat assalamualaikum"
pagi yang sangat cerah, langit bitu bersih dan matahari yang hangat.
dalam perjalanan Dona meramalkan mantra Kimia, pasalnya pagi ini ada ujian.Sampai di sekolah Dona menyempatkan diri melihat keparkiran sepeda motor
kok nggk ada, apa nggk masuk ya? ~Dona
"udah kalik liat parkirannya, kek tukang parkir lo kalau liatin parkiran mulu"
suara yang sangat Dona kenal, siapa lagi bukan teman kesayangannya. Dini"bawel lo, pagi-pagi juga" Dona memutar matanya malas
"dih biarin, dari pada lo pagi-pagi jadi kang parkir"
"dah yok kelas, gue belum buat catatan kecil mungil indah yang akan mbantuku nanti" lanjut Dini
"bilang aja contekan"
"hehehe tuh tau, ayok" Dini menarik tangan Dona
tadi malem nggk ada kabar, sekarang sepedanya nggk disekolah. hm kemana sih, setidaj nya kasih kabar ke aku kek biar aku nggk khawatir. tapi aku siapa yang minta kabar kamu. hmmm. ~Dona
Bege ngomong sendiri jawab sendiri, gini ni nggk ada kabar dari kamu sehari ugah bege, so selalu kasih kabar aku ya.....HAHAHAHA, gue ngehalu anjay ~Dona
🌸🌸🌸🌸
kring.......kring......kring.....
"baik anak-anak silahkan kumpulkan kertas kalian"
"saya sudahi pembelajaran hari ini, semoga hasil kalian memuaskan. Permisi" lanjut bu Sri kemudian beranjak meninggalkan kelas
"huft puyeng pala gue, apaan itu tadi" Dini sambil merenggangkan badannya
"tadi? oh nggk ada cuma bagian dari mimpi buruk Hahahaha" timpal Dona
"mimpi aja kerjaan lo na"
"dih, sesuatu yang besar itu datangnya dari mimpi, so nggk salah dong kalau gue suka ber-mimpi"
"serah lo na, suka-suka lo."
Dini melanjutkan aktifitasnya yaitu mempersiapkan pelajaran selanjutnya, sedangkan Dona hanya menopang dagu melihat kearah pojok kelas, pintu kelas lebih tepatnya.
ya ini juga salah satu rutinitas Dona saat jam pergantian maka Dona akan melihat keluar kelas untuk melihat pangerannya, jika beruntung.
hari ini adalah jadwal kelas Devo olah raga, jadi pasti akan melewati kelas Dona dulu untuk menuju lapangan.
Melihat temannya yang sedang sibuk dengan rutinitasbya yang tak berfaedah Dimi hanya bisa menghela nafas, bingung dengan temannya yang satu ini sampai kapan Dona harus seperti ini terus.Taun ini sudah taun ke tiga Dona seperti ini
Sudah tiga taun, sejak mereka bertemu dan Dona menyimpan rasa pada Devo, tapi sampai sekarang tak ada perubahan diantara mereka.
Dona yang selalu menunggu Devo dan berharap pada Devo. Sedangkan Devo seperti acuh tak acuh pada Dona.
DAPET, WAHH, ternyata dia baik baik aja, syukur deh, semnagat olah rahanya. sehat selalu ~Dona
Dona memandangi objek yang dia cari sejak pagi senyum diwajahnya mengembang sempurna
"Din temenlo gila noh, senyum senyum.nggk jelas" hardik Kiky yang duduk disebelah Dini
"temen lo juga bege" timpal dini
"ah bawel banget kalen, diem" mereka berdua diam seketika setelah itu Dona melanjutkan aktifitasnya kembali
🌸🌸🌸🌸
proses belajar mengajar masih berlangsung, 20 menit lagi bel istirahat berbunyi namun Dona dan Dini sudah berada dikantin.
"bu air mineralnya tiga yang dingin"
"iya neng, ini"
"makasi bu" Dona menyerahkan sejumlah uang kepada penjaga kanti.
Dona menghampiri Dini yang telah menunggnya dengan dua mangkuk mie ayam.
"Din gue tinggal bentar ya" Dini mengangguk faham apa yang akan dilakuan temannya itu
🌸🌸🌸🌸
Dikelas devo masih sepi, karena semua pengghuninya masih berada dilapangan, Dona masuk dengan mengendap-endap, berusaha tak menimbulkan suara apa pun.
Lalu ia meletalkkan air mineral yang ia beli tadi dan secarik kertas yang tertempel bertulisala
Di Minum ya :)
sengaja nggk beli yang dingin, habis olahraga nggk bak minum air dingin nanti gampang capek
=sweetsemoga bermanfaat~ Dona
setelah melakukan itu Dona langsung buru-buru keluar kelas menuju teman tercintanya.
saat perjalanan menuju kantin, dilapangan beberapa siswi memberikan botol air mineral dan kotak makanan pada Devo
hem ternyata udah ada yang ngasik, secara langsung lagi kenapa gue nggk bisa seberani mereka sih ~Dona
Dona berbalik menuju kelas Devo lagi berniat menggambil kembali airnya, namun ternyata sudah ada siswa yang masuk kelas maka ia urungkan niatnya melanjutka perjalanan ke kantin
taudah deh, siapa tau bermanfaat buat yang lain ~Dona
🌸🌸🌸🌸
sesampainya dikantin
suasanya sudah tak sesepi sebelumnya namun tak begitu ramai dan sesak
"Sudah?" Dona hanya mengagguk
"atas nama siapa?"
"seperti biasa Sweet"
"kenapa nggk atas nama lo sih biar dia tau"
"nggk ah nggk asik"
Dini memutar matanya malas "So ada berapa hari ini air dan mekalnya nya?"
"em, tadi dilapangan sih ada lima orang, trus di loker ada dua bekel satu atas nama ajeng satunya lagi atas nama salwa, jadi ada 7, 8 sama gue"
"hm, mau sampek kapan lo kayak gini sih Na?" tanya Dibi dengan suara yang lirih
"sampek gue capek Dini"
"Berhenti mengejar sesuatu yang lo yakini itu nggk mungkin, stop bermimpi terlalu jauh.Na"
"gue tau Din, dia itu nggk mungkin bagi gue, Dia hanya mimpi bagi gue, tapi apa salahnya gue mencoba meskipun endingnya gue nggk bakal dapet apa-apa, setidaknya gue nggk penasaran di Endinh nanti"
"serah lo na" Dini mulai tak tega malihat temanya menunjukakkan wajah sendu yang jarang sekali dia liat
"emang serah gue, hahahaha" wajah itu berubah menjadi ceria kembali
"tai emang nggk bisa diajak serius ni bocah"
"jangan serius-serius neng nanti ane baper hahahaha"
sok kuat lo na, dasar temen gue ~Dini
🌸🌸🌸🌸
lumayan panjang yang ini.
tetep gaje sih, gpp jadi ciri khas aku 😂@nd
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM
Teen FictionTidak semua bunga dapat mekar Tak semua bunga indah dipandang Tak samua bunga memiliki aroma sedap Bunga tidur contohnya. 🌸🌸🌸🌸 tangan Dini mendorongku bemaksud bercanda, namun BRUKK 🌸🌸🌸🌸 "Trus..?" "Udah, gitu doang" lalu meneguk air mineral...