Happy Reading gaes
Hati-Hati typo bertebaran
🌸🌸🌸🌸
Sejak dari seminar itu mood Dona masih belum pulih hingga senin pagi.
Dona berniat menuju kelas Ifi terlebih dahulu mengambil topinya yang di pinjam Ifi sebelum menuju kelas. Dona memasuki kelas Ifi langsung menghampiri temannya itu.
"fi topi gue mana?"
ifi agak sedikit kaget dengan kedatangan Dona yang tiba-tiba
" ketus amat neng, ni topi lo" menyerahkan topi pada Dona
Dona ingin langsung beranjak namun teralih kan oleh sesuatu.
"woy dev ini kotak makanya siajeng sama salwa yang kemaren lo kasih sengaja gue bawa pulang plus udah gue cuci nih"
siswa itu menyerahkan kotak makan yang waktu itu Dona liat saat menaruh air dimeja Devo.
"ya lo kembaliin lah, kan lo yang makan" jawab Devo cuek
"lah nggk bisa gitu lah, ini kan dikasihnya buat lo"
"trus? harus gue gitu" diangguli oleh siswa itu.
Dona tampak berfikir kemudian senyum terbit dibibirnya
"em..fi gue ada sesuatu buat lo" Dona merogoh sakunya
"apa" jawab ifi antusias
"ini" menyerahkan satu permen karet
"dih permen doang cuma satu lagi"
"ih lo mah, dikasih bukanya bilang makasih, setidaknya lo hargai pemberian orang walau lo nggk suka"
"eh...eh kok lo baper si Na. ya maaf na bercanda"
"makasih Fi" protes Dona membenarkan
"eh iya makasih Nana cayang"
Dona tersenyum dan mengalihkan pandangannya pada objek tadi padangan mereka bertemu.
Dona tersenyum kemudian Devo keluar kelas dengan membawa kotak makan tadi.
bagaimanapum aku nggk akan biarin kamu jadi jahat, kamu harus dipandang baik oleh siapun, aku yang akan memastikan itu ~Dona
🌸🌸🌸🌸
kring.....kring.....kring.....
bel istirahat pertama berbunyi, sebagian besar siswa langsung berhamburan menuju kantin."Na kantin yuk" ajak Dini
"nggk ah, lagi nggk pengen makan"
"ah lo mah, gitu. yaudah gue kekantin" Dini berdiri dari bangkunya
"sendiri?" tanya Dona
"ya nggk lah, gue ajak doi ajah, bye Dona" setelah itu Dini meninggalkan kelas
Dona asik memainkan cacing kesayangannya agar tumbuh besar
"woy, cacing aja lo mainin"
"mending gue mainin cacing dari pada mainin hati anak orang" Saut Dona santai tanpa berniat mengalihkan pandangannya dari cacingnya
"nyindir bor"
"bagus kalau kesindir. artinya tau diri"
merasa bangku disebelahnya bergerak Dona mendongakkan kepalanya tidak mendapati seseorang didepannya yang berbicara denganya tadi, lalu melihat ke sebelah ternyata telah terisi sosok yang menampakkan wajah datarnya
"ngapain duduk disini. sana dibangku lo aja Deren"
"suka-suka gue lah. masalah?"
Deren adalah Teman Dona sejak pertama kali masuk SMA
"masalah, hembusan nafas lo itu polusi bagi gue, so jauh-jauh dari gue" Dona mengambil sembarang buku yang ada di depannya kemudian mulai mencoret coret
"apaan sih? alay lo. bilang aja lo takut terpesona sama aura gue" menyanggah kepalanya deja menghadap ke Dona kemudian mengedipkan satu matanya, Genit
"kenapa mata lo? mau gue colok pake penggaris? sana lo jauh jauh dari gue, gue nggk mau ya ada yang liat kalau kita ngobrol trus nanti gue malah dibully. jauh jauh" Dona mendorong bahu Deren sekuat tenaga tapi tak ada hasil.
" hm...emang masik ada yang ngebully lo?" tanya Deren
"masih lah" jawab Dona tak sanyai "banyak banget, nih ya ada preman xantik dari Dito, Bidadari Dari Devo dan para Cabe dari lo. banyak kan? nggk paham gue, apa salah gue apa ya?"
"maaf" Deren berkata lirih merasa bersalah
"eh, lo kok baper sih" dona menyenggol tangan Deren mencoba mencaikan suasan "canda kali pak, serius amat"
Deren mendeham "yaudah, tapi lakau mereka berlebihan gangguin lo-nya bilang ke gue ok" dianghuki oleh Dona "trus kenapa nggk kekantin?"
"nggk pengen"
"itu ngerjain apa?"
"fisika, kenapa mau bantu? sini...ini...."
"oh ok gue ke bangku gue, dah" potong Deren kemudian beranjak menuju kursinya sebelum itu tak lupa ia mengusap kepala Dona. itu menjadi lebiasaannya sejak dulu.
"Herman gue, emang muka gue kayak kucing? dielus-elus mulu kepala gue, nggk Deren nggk Dito sama aja. trus kenapa langsung kabur, alergi fisika tu bocah?"
kemudian Dona melanjutkan mengerjakan soal yg ada didepannya
🌸🌸🌸🌸
Jangan lupa vote & comment
butuh saran banget gaes
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM
Teen FictionTidak semua bunga dapat mekar Tak semua bunga indah dipandang Tak samua bunga memiliki aroma sedap Bunga tidur contohnya. 🌸🌸🌸🌸 tangan Dini mendorongku bemaksud bercanda, namun BRUKK 🌸🌸🌸🌸 "Trus..?" "Udah, gitu doang" lalu meneguk air mineral...