Chapter-7 perdebatan

4 0 0
                                    

Bebi kini sudah memasuki pekarangan rumahnya. Ia membuka pintu mobil untuk omanya. setelahnya,ia berjalan membuka bagasi mengeluarkan koper milik sena yang cukup besar.sepertinya ia akan lama disini.

Bebi berjalan menggiring koper masuk kedalam rumah terlihat Sila saling cipika cipiki dan berpelukan melepas rindu.

"bang bawain koper oma dong, berat soalnya"ucap bebi lemas saat mendapati arya sedang duduk santai diruang tamu namun yang dipanggil tak bergerak sama sekali ia sibuk bermain game.

"abang, bantuin napa"rengek bebi

"apasih, bawa sendiri lah,abang sibuk"jawab arya masih fokus dengan benda pipih yang dipegangnya.

"jahat banget sih, sama adek sendiri"

"ngga bisa, lagi seru nih. Bawa sendiri sana"tolak arya. Bebi menghentakkan kakinya kesal. Dan berbalik menbawa koper sena menuju kamar tamu.

Sisi lain, sila berbincang bincang dengan sena kelihatannya tampak serius.

"Sila,bebi udah besar yah"sena memuji cucunya, bukan memuji tapi setiap orang kan mengalami perubahan dan pertumbuhan. Sila yang mendengar ucapan sang ibu hanya mengangguk dan tersenyum.

"apa dia punya pacar"tanya sena tampak serius

"gimana mau punya pacar bu, dianya aja cuek gitu sama lelaki"
Sena dan sila berbicara sangat serius sesekali tertawa. Bebi yang melihatnya lantas menghampiri mereka yang sedang asyik dengan dunianya.

"seru banget kayaknya"lirih bebi lalu mengambil posisi duduk di dekat sena.ia lalu mengelus lembut rambut bebi.

"oma tidur sama bebi yah"rengek bebi, sena hanya tersenyum.

"jangan oma, nanti oma ngga bisa tidur lagi"tiba tiba arya angkat bicara membuat bebi melotot kearahnya. Ia tak peduli.

"ngga oma, apasih bang bilang aja iri"

"emang bener, tadi aja nih oma, gara gara nonton konser plastiqu sampai sampai ngga sadar kalo udah tidur dibawah"

"ih.. Apaansih bang"

"ngelak lagi, loo mau liat buktinya"ucap arya dengan menggerakkan handphonenya sambil menaikkan alisnya jail.

"ii.. Abang fotoin aku, hapus ngga, hapus"bentak bebi. Ia berusaha meraih benda pipih dari tangan arya namun ia tak cukup lihai dari arya alhasil ia tak dapat merebutnya.

"sudah sudah kalian ini sudah besar masih aja berantem, kalo mau sana diluar jangan di disini"sila memasang wajah gerang menatap kedua anaknya itu, sena tersenyum melihat tingkah cucunya itu.

"dia duluan mah"tunjuk bebi pada arya.

"ngga,dia duluan"arya tak mau kalah

"sudah"teriak sila.bebi dan arya langsung berlari menjauh dari sang mama. Ia sudah membangunkan singa yang sedang tertidur. Mati kalian

BEBYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang