18 - WHY?

2.4K 306 15
                                    

"Noona aku sedang dalam perjalanan pulang, noona mau titip sesuatu?" ujar Taehyung begitu sambungan teleponnya dijawab. Satu tangannya memegang kemudi, sedang tangan lainnya menggenggam ponsel. Kedua iris monolidnya terfokus pada jalanan ibu kota yang selalu padat setiap sore.

"Um, aku ingin es krim." Suara lembut Irene terdengar, tanpa sadar membuat Taehyung menyunggingkan senyum kecil di bibirnya.

"Eh, jangan es krim deh. Cake aja! Aku mau makan cake cokelat dengan buah strawberry di atasnya."

"Noona yakin hanya ingin cake? Tidak ingin es krim juga?"

"Um ... bingung,"

"Ya sudah, aku belikan semuanya ya?" putus Taehyung sambil membelokkan kemudinya memasuki halaman parkir sebuah supermarket.

"Terserah deh. Aku tutup ya? Aku ingin menyiapkan makan malam bersama eomma,"

"Heum, sampai bertemu di rumah nanti." Sambungan telepon terputus, bersamaan dengan Taehyung yang telah selesai memarkirkan mobilnya.

Namja itu memasuki supermarket, mengambil keranjang plastik dan mulai mengisinya dengan beberapa makanan serta camilan yang tadi diinginkan oleh Irene. Setelah selesai, Taehyung segera membayar semua barang belanjaannya dan membawanya pulang.

Memasuki rumah, Taehyung langsung berjalan menuju dapur dan mendapati istri cantiknya yang tengah serius memasak di depan kompor dengan sang ibu. Meletakkan barang belanjaan di atas meja pantri, Taehyung melangkah mendekati Irene dan memeluknya dari belakang.

Irene tersentak kaget, menghela napas berat saat tersadar bahwa sumber keterkejutannya adalah Kim Taehyung. "Kamu ngagetin tau!" geruntunya dengan bibir yang mengerucut kesal.

Taehyung mencuri satu ciuman dari bibir kerucut itu, "Kaget ya? Hehe maaf," ujarnya lalu melepas pelukannya.

Nyonya Kim tersenyum melihat tingkah keduanya, merasa bersyukur hubungan Taehyung dan Irene semakin membaik, walaupun dalam hati dia merasa bersalah pada putra sulungnya, Kim Seokjin.

"Apa yang kau bawa, Nak?" tanya Nyonya Kim sambil membuka kantung plastik hasil belanjaan Taehyung tadi.

Taehyung menghampiri sang ibu, "Pesanan tuan putri, eomma. Katanya ingin cake cokelat tuh," jawabnya sambil ikut membantu mengeluarkan barang-barang dari dalam kantung plastik.

Irene menoleh, "Kan kamu yang tadi nawarin, mau nitip apa? Ya sudah aku bilang mau cake cokelat," protesnya. Tidak terima atas jawaban Taehyung yang seolah menudingnya sangat menginginkan cake cokelat itu. Padahal memang benar dirinya sangat ingin memakan kue manis itu.

Nyonya Kim tertawa kecil melihat wajah protes milik Irene, begitupun dengan Taehyung yang sudah mengudarakan tawanya hingga sudut matanya berair.

"Ih, Taehyung!" Irene kembali menyuarakan protesnya. Sifat hangat dan keibuannya seolah menghilang semenjak dirinya mengandung. Irene merasa lebih emosional terhadap apapun, termasuk dengan candaan yang dilontarkan oleh Taehyung.

"Aku hanya bercanda sayang," ujar Taehyung sambil melangkah mendekati istrinya itu. Diambilnya alat penggoreng dari tangan sang istri, lalu menggantinya dengan sebungkus es krim rasa strawberry. "Makan, keburu mencair nanti." Taehyung berujar sambil mengusak surai hitam Irene dengan senyum yang tercetak jelas di wajah tampannya.

Mengerti keadaan, Nyonya Kim langsung mengambil alih alat penggoreng dari tangan putranya dan mulai menyibukkan diri di depan kompor. Tak lupa Nyonya Kim meminta kedua anaknya itu untuk segera membersihkan diri selagi ia menyiapkan makan malam.

Irene menolak, tapi Nyonya Kim memiliki beribu alasan untuk membujuk menantu cantiknya itu. Alhasil, Irene berjalan dengan pasrah meninggalkan dapur bersama Taehyung yang merangkul bahunya.

Keduanya berjalan melintasi ruang tengah, tak sengaja berpapasan dengan Kim Seokjin yang baru saja tiba sepulang bekerja.

Namja itu tersenyum ramah, kemudian berlalu menuju kamarnya. Irene menatap langkah kaki Seokjin dengan pandangan penuh penyesalan.

Harusnya namja itu yang berjalan bersamanya, bukan berlalu pergi meninggalkannya seperti ini.

Irene menoleh, menatap wajah Kim Taehyung yang terlihat penuh penyesalan juga.

"Taehyung-ah,"

"Noona bisa ke kamar duluan, aku harus ke mobil untuk mengambil barangku yang tertinggal." Taehyung melepas rangkulannya dari bahu Irene, lalu berjalan pergi meninggalkan wanita itu.

Irene akui semenjak mereka pulang dari Jeju, hubungan mereka menjadi lebih baik. Tapi, semua tak akan bertahan lama jika di hadapan Kim Seokjin.

Taehyung akan kembali menjadi dingin dan tak tersentuh. Irene pikir setelah mereka berjanji untuk menulis kembali kisah mereka, Taehyung bisa mempertahankan dirinya di hadapan Seokjin. Tapi nyatanya tidak.

"Sebenarnya apa yang terjadi diantara kalian berdua?"

"Sebenarnya apa yang terjadi diantara kalian berdua?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hola! Berapa lama aku gak update? maaf ya :(

Hola! Berapa lama aku gak update? maaf ya :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✔️BITTERLOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang