Taehyung melebarkan matanya saat melihat sosok Irene yang muncul di belakang punggung lebar Seokjin. Tak hanya Taehyung yang terkejut, tetapi Nyonya dan Tuan Kim juga. Keduanya bahkan sampai berdiri dari posisi duduk mereka dan melangkah menghampiri Irene.
"Kau pulang Rene-ya," ujar Nyonya Kim sambil memeluk tubuh Irene dengan erat.
Irene membalas pelukan hangat itu, "Ndee eomma, aku pulang."
Taehyung beranjak berdiri, menoleh pada Seokjin dan memandanganya dengan tatapan bertanya.
"Eomma, tak apa kan Irene kembali tinggal bersama kita?" tanya Seokjin sambil merangkul tubuh Irene.
Irene tersentak kaget, tapi secepat mungkin ia merubah ekspresi wajahnya menjadi tersenyum tenang.
"Tentu, eomma senang akhirnya Irene kembali pulang."
Seokjin menarik sudut bibirnya membentuk seringaian, tersenyum mengejek pada Taehyung yang terdiam di tempatnya.
"Apa boleh Irene tidur bersamaku? Bukankah kamar di rumah ini sudah pas jumlahnya?"
Taehyung langsung menatap tajam ke arah Seokjin, seakan marah mendengar ucapan sang kakak barusan.
"Irene ini istri adikmu, sebaiknya mereka yang tidur bersama." ujar Tuan Kim menjawab pertanyaan Seokjin barusan dan langsung diangguki oleh Nyonya Kim.
"Walaupun kalian pernah berkencan, tetapi sekarang status dan situasinya sudah berbeda Nak. Eomma harap kau bisa memahaminya." Nyonya Kim beralih mengusap pundak Seokjin dengan lembut, merasa tak tega pada putranya itu.
Seokjin memaksakan senyumnya, lalu menghela napas sambil melepas rangkulannya pada Irene. "Aku paham eomma. Aku hanya perlu menunggu sampai Irene melahirkan, dan kami bisa kembali bersama."
Irene meremas ujung mantel yang dikenakannya, dengan takut matanya melirik ke arah Taehyung yang hanya berdiri diam di depannya. 'Katakan sesuatu Taehyung-ah... Katakan kau tak akan melepaskanku,'
"Tenang saja hyung, aku akan mengembalikan Irene noona padamu hyung. Tapi, sampai hari itu tiba ..." Taehyung mendeja kalimatnya, membuat semua orang menatapnya dengan penasaran. "Bisakah hyung tak mendekati Irene noona?" lanjutnya dengan nada tegas. Taehyung melangkah maju, menarik lengan Irene untuk mendekat dan berdiri di sampingnya.
Irene tersentak, meringis kecil saat tangan Taehyung menarik lengannya dengan kuat dan meremasnya.
"Selama Irene noona masih menjadi istriku, tolong hyung jaga jarak dengannya." ujar Taehyung lalu menuntun tubuh Irene menuju kamar mereka.
Seokjin tersenyum tipis melihat hal itu. "Dia masih begitu kekanakkan," gumam Seokjin lalu melangkah pergi menuju kamarnya yang berada tepat di seberang kamar Taehyung.
Nyonya dan Tuan Kim saling menatap satu sama lain, merasa menyesal atas tindakan mereka yang telah memaksa Taehyung untuk menikahi Irene. Seandainya dulu mereka tak melakukan itu, masalah rumit ini tak akan terjadi. Nyonya Kim melangkah mendekati suaminya, memeluk tubuh tegap itu sambil berlinang air mata.
"Ini salahku," ujarnya dengan suara serak.
Tuan Kim menggeleng, tangannya tergerak untuk mengusap kepala sang istri dengan lembut. "Tidak. Kau hanya mencoba melakukan yang terbaik sayang, jangan pernah menyalahkan dirimu. Kita sebagai manusia hanya bisa berencana dan berusaha, tetapi Tuhanlah yang menentukan semuanya. Kita sudah berusaha, dan Tuhan telah menentukannya. Percayalah, baik Seokjin maupun Taehyung, mereka pasti bisa menyelesaikan masalah ini."
Irene melepas paksa tangan Taehyung dari lengannya, mata bulatnya menatap sinis sosok Taehyung yang juga tengah menatapnya dengan wajah datar.
"Kenapa kau melarangku dekat dengan Seokjin? Bukankah kau sendiri yang ingin mengembalikanku pada Seokjin?" buka Irene dengan nada dinginnya.
Taehyung merotasi bola matanya, lalu berjalan santai menuju balkon kamar dan berdiri di tepi pagar. Taehyung berbalik, bersandar pada pagar balkon sambil melipat kedua tangan di depan dada. "Karena noona masih istriku," ujarnya santai.
Irene mendecih, melangkah maju mendekati Taehyung dan berdiri tepat di depan namja itu. "Karena aku istrimu, lalu kenapa kau ingin memberiku pada namja lain?"
"Sejak awal noona adalah milik Seokjin hyung, ibaratnya aku ini sedang meminjam noona. Sesuatu yang dipinjam tentu saja harus dikembalikan."
"Jadi seorang istri itu ibaratkan suatu barang untukmu?"
Taehyung menggeleng, "Noona itu pengecualian."
Irene menghela napas kesal. "Kau tau Taehyung-ah, bukan aku yang mempersulit keadaan. Tapi dirimu, tak sadarkah kau?"
"Aku?"
"Ya. Kau ingin mengembalikanku pada Seokjin, tapi kau melarangku untuk dekat dengannya selama aku masih menjadi istrimu. Apa alasan kau mengakuiku sebagai istrimu, bayi ini kah? Kau bahkan tak berhak menggunakan bayi ini sebagai alasan, karena dari awal kau tak menganggapnya ada." ujar Irene dengan penuh amarah.
Irene sungguh tak mengerti dengan jalan pikiran Kim Taehyung, bersikap tak menginginkan dirinya dan bersikeras akan mengembalikan pada Seokjin. Lalu saat dirinya setuju dan menjadi dekat kembali dengan Seokjin, Taehyung malah melarangnya. Sebenarnya apa keinginan Kim Taehyung? Mempertahankannya atau mengembalikannya?
"Aku tak mengerti dirimu Taehyung-ah." ujar Irene dengan suara serak, perlahan air matanya meleleh membasahi pipi mulusnya. Irene menyeka air matanya dengan kasar, lalu berbalik dan melangkah pergi meninggalkan Taehyung.
Taehyung terdiam, kepalanya tertunduk menatap ujung alas kakinya. 'Apa yang kulakukan?'
"Noona," panggil Taehyung dengan cepat dan berhasil menghentikan pergerakan Irene yang sedang membuka pintu kamar mereka. "Aku tak pernah menyesali keberadaan bayi itu, maaf karena bersikap tak perduli."
Irene menoleh, menatap wajah Taehyung yang menatapnya dengan tatapan sendu. "Kau terlambat," ujarnya dengan nada dingin lalu melangkah keluar dari kamar.
baejennie_
Ini kenapa jadi drama banget sih 😭😭
Aku nyoba genre drama gini supaya chapter bisa panjangggg, karena yang udah baca book2 aku atau ngikutin aku, pasti tau kalau aku selalu bikin book dengan chapter pendek :( dan sepertinya book ini juga akan tetap pendek. Huft.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️BITTERLOVE
Romansa[ Complete ; mature ] Pernikahan ini terjadi begitu saja, secara terpaksa tanpa keduanya inginkan. Ini seperti sebuah kesialan bagi mereka berdua. Takdir Tuhan selucu ini kah? Atau takdir Tuhan sejahat ini kah? Start : 10 Maret 2020 End : 29 Mei 202...