Part 30. Gue Sayang Lu

201 10 0
                                    

Part ini mengandung dua POV (point of view)

Jadi, selamat membaca yak

_________________________________


Berlian POV

Setelah selesai makan sama Kak Faiz, akhirnya kita pulang. Tentunya, gue di antar kerumah ama Kak Faiz.

Di tengah perjalanan, gue ngerasa ngantuk. Mungkin ini efek gegara waktu malam gue cuma nangis, sampai akhirnya gue tidur malem banget.

"Kak, nanti kalau sampai rumah Berlian, kasih tau yak bangunin aja Berlian. Berlian mau tidur, ngantuk"

"Iya, tidur aja. Nanti saya bangunkan"

"Huaamm..." gue terbangun dari tidur gue. Tapi, loh tunggu. Sekarang gue ada di kamar, yang sama sekali gue gak tau ini kamar siapa.

"Sudah bangun my candy?" ucap nya memasuki kamar

"Kak, kok Berlian disini sih?"

"Sengaja"

Langsung aja gue berdiri, hendak pergi ke luar kamar. Namun, Kak Faiz menghadang gue dengan menutup pintu kamar sekeras mungkin, kemudian dia kunci.

"Mau kemana?"

"Berlian mau pulang kak"

"Kenapa?"

"Kok kenapa sih?"

"Jangan kemana mana my candy"

Bisiknya tepat di telingaku. Jantungku berpacu lebih cepat. Bukan, bukan karena gue masih memiliki perasaan buat Kak Faiz. Hanya saja, ucapannya tadi buat gue jadi takut.

"Maksud kakak apa yak bilang Berlian candy?"

"Ayolah, kamu tau kan saya suka sama kamu?"

"Hah? Maksudnya?

"Ayolah, kamu jangan pura pura tidak tau" Kak Faiz pun semakin mendekat kearah gue.

Dan gue pun berusaha menghindar darinya. Bahkan, tangannya yang ingin memegang pundak gue pun, seketika gue tepis.

"Kakak mau ngapain Berlian?"

Sampai akhirnya mungkin dia kesal karena gue menghindar terus darinya, dia pun memegang tangan gue secara paksa, hingga terasa sakit di tangan gue sampai akhirnya dia pun menjatuhkan gue di kasur.

Naas, kepala gue terbentur pinggiran ranjang yang terbuat dari kayu. Dan itu pun membuat gue pusing seketika hingga tak sadarkan diri.


Kuangkat kepala gue yang terasa sakit secara paksa. Kini, gue bukan lagi ada di kamar, tapi sekarang gue ada di sebuah gudang, yang gue yakin adalah gudang rumahnya. Keadaan gue yang terduduk di kursi dengan tangan dan kaki terikat.

Di Jodohkan? Oh (TIDAK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang