•Bab 10•

1.3K 84 2
                                    

"Stefan pulang" ujar Stefan ketika masuk kedalam rumah

"Kenapa baru pulang ?" tanya mama karena Stefan pulangnya sangat telat

"Maaf Ma, tadi Stefan mampir ke mesjid dulu sholat maghrib" jelas Stefan. Yah selama ini Stefan selalu sholat di mesjid karena ia belum hapal bacaan sholat

"Yaudah, bersihkan diri mu lalu turun makan" pinta Mama

Stefan mengangguk seraya berjalan menaiki tangga menuju kamarnya

•~•~•

Setelah makan, Stefan ke kamar Akil "Kil, ini gelang untuk mu dan Dania" ucap Stefan memberikan Akil dua buah gelang yang sama namun warnanya beda

"Buat ?"

"Yah, pakai aja. Mungkin aku akan jarang ke sini lagi karena aku mau fokus di pesantren, siapa tahu kan kalian lupa sama aku" jelas Stefan tertawa kecil

"Jadi kamu nggak akan pulang walau libur nih ?" tanya Akil bingung

"Nggak tahu juga"

"Nggak, kamu harus pulang kalau libur" paksa Akil

"Insya Allah. Aku keluar dulu, oiya jangan lupa kasih Dania yang warna hitam" kata Stefan

"Berarti warna biru ini punya ku, tahu aja warna kesukaan ku" ucap Akil

"Masa aku nggak tau. Bilang ke Dania kalau aku nggak tahu warna kesukaannya jadi aku pilih sesuai warna kesukaan ku" jelas Stefan

"Iya, tapi bukannya tadi kalian bertemu yah. Kenapa nggak kasih langsung saja tadi ?"

"Lupa" ujar Stefan

"Aiss, masih muda udah pikun" ejek Akil

'Karena kepikiran terus saat Dania ketakutan pas di taman tadi. Jadi aku lupa untuk memberikannya' batin Stefan

•~•~•

"Kil, bangun, kita bakal terlambat" kata Stefan sambil mengguncang tubuh Akil agar segera bangun

"Iya, sebentar Stef, emang ini sudah jam berapa sih" Kata Akil menggeliat dan menutup kepalanya pakai bantal

"Sudah jam lima Kil, ayo cepat bangun"

"Baru jam lima, kepagian" kata Akil di balik bantal yang menutupi kepalanya

"Kil, cepat bangun, aku bakal terlambat nih" kata Stefan sambil menarik bantal yang menutupi kepala Akil

"Nggak bakal, sekolah nggak terlalu jauh juga" kata Akil sambil menahan bantal tersebut agar tidak pisah dengan kepalanya

"Aku mau ke pesantren Kil" teriak Stefan

"Pesantren ? WAH IYA LUPA, SUDAH JAM BERAPA NIH ?" tanya Akil panik

"Lima" kata Stefan dingin

"Kenapa baru bangunin ? pesantrennya kan jauh ? sudah jam lima, aku belum siap-siap juga" kata Akil kesal, karena ia memang ingin ikut juga mengantar Stefan ke pesantren

"Lalu tadi aku ngapain ?" tanya Stefan dingin

"Ahh, sudahlah. Aku mau mandi, sana keluar !!" kesal Akil

"Punya sepupu kok kayak gitu banget yah" gumam Stefan kesal, ia nggak habis pikir, disini ia yang harus marah, kenapa sebaliknya dia yang di marahi

"Cepat, kalau nggak kami tinggal" ucap Stefan

"Iya iya, sana keluar !!" usir Akil

"Hem" Stefan pun keluar dari kamar Akil

Semua barang-barang yang diperlukan Stefan sudah berada di pondok, tapi Stefan nggak tidur disana. Ia tidur di rumah Akil untuk terakhir kali sebelum tinggal di pondok, ia berangkat ke pesantren pas setelah sholat subuh dan sampainya nanti disana ia tinggal langsung ikut pembelajaran, dan untuk selanjutnya ia akan tinggal disana

Cinta Beda Agama [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang