•Bab 17•

691 62 1
                                    

Di rumah Dania, Umi sedang asik menonton karena pekerjaan rumahnya sudah selesai.

Prak..

Bingkai foto Abi yang terpajang di dinding ruang keluarga jatuh hingga membuat kacanya pecah. Umi yang melihatnya langsung saja mengambil foto tersebut, rasa cemas muncul di benak Umi ketika memegang foto Abi

'Ya Allah, lindungilah suami hamba' batin Umi

"Terjadi tabrakan mobil di jalan Urip Sumoharjo Makassar, sekitar 30 menit yang lalu. Korban tabrakan adalah seorang bapak-bapak yang sudah tidak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Pelaku tabrakan meninggal di tempat, setelah di selidiki oleh polisi penyebab kecelakaan adalah karena rem mobil blong" mendengar berita di televisi membuat Umi semakin khawatir

"Itukan.. Itu mobil Abi, iya nggak salah lagi, itu mobil Abi.. Inna lillahi Wa Inna Ilaihi Roji'un, Abi.. hiks.. nggak, itu bukan Abi, itu bukan Abi.." gumam Umi ketika melihat mobil yang mengalami kecelakaan yang diberitakan di televisi

Umi segera mematikan televisi, memakai hijabnya dan segera keluar menuju ke rumah sakit untuk melihat apakah benar itu adalah Abi

•~•~•~•

Umi sampai di rumah sakit tempat dimana korban kecelakaan itu dibawah

"Maaf, apa korban kecelakaan mobil tadi dibawah disini ?" tanya Umi

"Benar, apakah ibu keluarganya ?" ucap suster tersebut

"Saya istrinya, suami saya sekarang ada dimana ?" tanya Umi khawatir

"Pasien berada di UGD, biar saya antar kan" ucap suster tersebut

"Makasih" ucap Umi seraya pergi ke ruang UGD mengikuti suster tersebut

Umi sudah sampai di depan UGD, perasaan takut bercampur khawatir memenuhi pikirannya. Tangannya berkeringat dingin menunggu dokter keluar dari ruang UGD.

"Saya permisi dulu" ucap suster tersebut

"Makasih sus" ucap Umi

Tak lama dokter keluar, Umi menghampiri dokter tersebut hendak menanyakan kondisi suaminya

"Bagaimana keadaan suami saya dok ?" tanya Umi

"Maaf, kami sudah berusaha, tapi Tuhan berkehendak lain, suami ibu sudah meninggal dunia" ucap Dokter tersebut

"Inna lillahi Wa Inna ilaihi Roji'un, hiks.. apa saya boleh masuk melihatnya dok ?" tanya Umi yang ingin memastikan, di pikirannya hanya terulang satu kalimat 'itu bukan abi, itu bukan abi' menolak keras mengakuinya sebelum ia melihatnya sendiri

Dokter tersebut mengangguk, Umi dan dokter itu pun masuk ke dalam ruang UGD. Di dalam sana terlihat seseorang terbaring di atas ranjang dengan kain yang menutup seluruh tubuhnya.

Umi mendekati ranjang tersebut, tangannya bergetar hendak menarik kain yang menutupi wajah orang tersebut. Seketika Umi langsung saja memeluk orang tersebut ketika melihat wajah di balik kain

"Bi.. Abi.. hiks.. hiks.. Abi.." Umi menangis, tangannya bergetar hebat seraya memeluk Abi erat.

"Bi.. hiks.. hiks.."

"Yang sabar bu" ucap Dokter tersebut iba

•~•~•~•

Di sekolah, di dalam kelas Dania dan yang lain masih asik menonton film di laptop. Kadang kala mereka tertawa dan kadang kala berubah jadi serius ketika melihat film tersebut, sebuah film indonesia bergenre romansa komedi

Dania, gadis yang saat ini bahagia karena bisa bersenang-senang dengan temannya, hal yang dulu sangat ia impikan. Apakah salah satu impiannya sudah tercapai ?. Dibalik kebahagian yang sekarang ia rasakan, satu kabar akan mengubah kebahagian itu lagi

Cinta Beda Agama [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang